🌾HIJRAH BAGIAN EMPAT PULUH DUA🌾🏹

13.3K 1.1K 16
                                    

Gak sampe 3000 word, masih 2000-an kok. Lebih tepatnya 2980. So happy reading guys🤓

-------------------

Mendengus kesal, Aqueena menarik satu persatu rumput halaman belakang pesantren. Tiga best friend bawang merah turut serta berada di sana. Huh, ingin rasanya Aqueena memasukkan rumput di tangannya pada mulut tiga perempuan di sana. Karena ulah mereka dia kena imbasnya, dan sekarang dia tidak bisa melanjutkan membaca.

Tadi saat introgasi yang dilakukan ustadzah Elmira, Aqueena dan tiga buntelan dumpling belum selesai di kukus ini di nyatakan bersalah. Padahal Aqueena merasa dia gak bersalah sama sekali, wajar bukan jika dia melawan untuk menyelamatkan diri? Tapi dia malah di hukum mengumpulkan rumput sampai seratus helai.

Hei, padahal gerakan refleks sebagai pertolongan pertama dalam penyelamatan itu perlu 'kan?

Apalagi tiga musuh bawang putih itu berniat membullynya, hanya karena dia kaya dan dia dekat dengan Aryan. GILA!!

Dirinya kaya karena memang sudah dari orok juga di takdirkan bakalan kaya. Sebagai salah satu dari ribuan kecebong daddy Dexter dia merupakan pemenangnya. Dan dari awal juga orang-orang tahu seberapa banyak kekayaan daddy Dexter, gak bakalan habis tujuh turunan mah kalo kata orang-orang.

Terus kenapa mereka iri? Seharusnya mereka bersyukur dapat kekayaan standar, Aqueena saja takut dengan kekayaannya. Gimana jadinya kalo nanti dia salah satu manusia terakhir sebelum Nabi Sulaiman yang di hisab oleh Allah karena kaya?

Terus, masalah Aryan. Ouh, ayolah. Tiga buletan dimsum di sana apa mungkin di isi udang? Kenapa otak yang di ciptakan sempurna mereka gantikan dengan otak udang yang hanya sekecil upil.

Dari awal-awal sudah di jelaskan jika Aqueena keponakan Kyai Akbar, berarti kedudukan Aqueena dan Aryan maupun Iqbal itu hanya sepupu! Iya sih, sepupu bukan mahram dan boleh menikah. Tapi, tetap saja ... argh entahlah, Aqueena tak mau menikah kecuali dengan lelaki brengsek yang meninggalkannya di hari kelulusan SMP.

Bahkan tanpa pamit lagi!

Tapi kenapa Aqueena mau menikah dengan orang seperti itu? Jawabannya simple, karena Aqueena bucin dengan dia. Bahkan saat Aqueena berpacaran untuk melupakan si dia, berakhir dengan Aqueena yang menyesal sendiri.

Terus untuk Radwa, arghh ... Aqueena angkat tangan dengan salah satu sepupunya itu. Jika jatuh cinta sama Gus Aryan ya tinggal khitbah aja, apa susahnya sih. Biar sekalian kayak Ambar, gunain kekuasaan buat ngancam pesantren.

"Ngelamun aja Queen."

"Astaghfirullah hal 'adzim!" Iris hijau Aqueena membola menatap nyalang Iqbal yang entah sejak kapan berdiri di depannya. Di tambah lagi Zahrana yang selalu ada di dekat Iqbal.

Dua pasangan ini bucinnya sudah akut. Jika tidak Iqbal yang mengekori Zahrana kemana pun, maka akan terjadi sebaliknya. Zahrana yang mengekori Iqbal. Bahkan gosip tentang dua pasangan baru ini menyebar luas di kalangan santriwan maupun santriwati, tapi bukannya malu, tingkah dua manusia halal di depannya sekarang ini malah makin mesra setiap harinya.

"Lo ngapain berdiri di situ, sih ... astaghfirullah." Aqueena spontan mengusap dadanya pelan, dengan mata menutup. Mengambil nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan, Aqueena yang masih pada posisi jongkok mendongak menatap dua pasangan di sana. "Kalian ngapain di sini sih?!"

"Ya Allah Queen, perasaan saya sudah senang kamu panggil Gus waktu kultum Jum'at kemarin, kenapa sekarang pake Lo-Gue lagi?" Wajah dramatis Iqbal membuat Aqueena mendadak mual, apalagi sekarang tangan pria itu merangkul mesra pinggang Zahrana di depannya dan tiga manusia yang menjalani hukuman bersamanya.

HIJRAH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang