Separation

1.1K 173 51
                                    

⚠️ Trigger Warning: hurt, angst, drama, sad. 

Siapin tisu meskipun ini mungkin ngga bikin kalian nangis. But, aku ngetiknya geter sih. Btw, Aku udah pasang tw yaa, hopefully kalian ngga kaget. Kalo mood lagi gaenak jangan dibaca dulu ya. Takutnya bikin kalian makin berantakan.

Happy reading, bismillah dulu.






👑






Sejauh ini, Jeongguk berhasil menjauh dari jeratan seorang Kim Taehyung. Ia berusaha keras mengabaikan surat yang setiap hari Taehyung kirim untuknya. Entah menyimpannya di bawah bantal, membuangnya dalam tong sampah, atau jika Jeongguk punya waktu luang ia pernah membakar surat-surat dari Taehyung tanpa harus dibaca lebih dulu. Ajakan Jimin yang selalu memintanya menemui Putra Mahkota juga ia tolak tanpa memberikan opsi lain.

Ia terlanjur sakit hati. Taehyung menggilas habis hatinya hingga remuk tak berbentuk. Sepuluh hari, semenjakJeongguk mengetahui berita yang merusak hampir seluruh rutinitas hariannya. Jam tidurnya berantakan, nafsu makannya berkurang, dan Jeongguk kehilangan banyak berat badannya. Jeongguk selalu memforsir aktivitas hariannya tanpa terkecuali.  Saat malam hari, ia selalu latihan sendirian sampai larut malam. Begitupun saat fajar belum menampakkan sinarnya, Jeongguk selalu bangun lebih pagi untuk mencuci pakaian teman-temannya di sungai.

Jeongguk berupaya melupakan perih hatinya. Jeongguk ingin memusnahkan Taehyung dalam hatinya. Bagaimanapun caranya, Jeongguk berharap segala rasa cintanya digantikan dengan kebencian yang kentara. Ia sudah tak lagi memperdulikan sekitarnya. Jeongguk menutup rapat perungunya, juga hatinya.

Malam ini, saat Jeongguk selesai mencuci beberapa selimut teman sekamarnya, ia menjemurnya di belakang barak ditemani Eunwoo.

Udara malam ini begitu dingin. Rembulan bahkan tak menampakkan wujudnya sebab mendung. Keduanya juga tak banyak bicara, hanya menyelesaikan tugasnya agar cepat selesai dan kembali ke barak.

Jeongguk memeras selimut dan membentangkannya agak kepayahan. Kemudian menggantung kain lebar itu pada tali yang membujur untuk dijemur. Peluh membasahi dahi serta punggungnya. Sedangkan Eunwoo sesekali melirik Jeongguk dan kembali melanjutkan tugasnya setelah menggulung lengan kain sampai siku.

Jeongguk terlalu fokus dengan pekerjaannya sampai-sampai ia telat mendengar langkah kaki seseorang yang tiba-tiba datang tanpa permisi bersama dengan Jimin yang mengekorinya. Pria yang selalu berpakaian indah, dengan tangannya yang masih diperban.

"Yang Mulia?" Sapa Eunwoo yang membuat Jeongguk menghentikan kegiatannya. Bola matanya melebar kala tatapan keduanya bertemu.

Eunwoo membungkuk hormat diikuti Jeongguk. Keduanya berdiri bersisihan di depan Taehyung yang menatap Jeongguk tak berkedip.

"Kau pergilah, aku ada urusan dengan Jeongguk." Nada bicara Taehyung berat dan tegas. Eunwoo sampai merinding dibuatnya.

Sesungguhnya ia tak mengerti sama sekali dengan situasi yang ada. Mengapa saat Taehyung datang, suasananya jadi lebih mencekam dan hal itu membuat dirinya agak ketakutan. Saat ini ia lebih terlihat seperti pemuda dungu yang hanya bisa mematuhi dan mengibrit pergi setelah perintah Taehyung.

Maka setelah Eunwoo meninggalkan keduanya dalam dinginnya malam, Taehyung melirik Jimin tak bersahabat. "Apa yang kau lakukan? Tinggalkan aku Pengawal Park." Nada bicara Taehyung tak main-main. Jeongguk bahkan masih menunduk dan meneguk ludah.

My Eden | Tk √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang