My Eden | Tk √

Ceremonial

Disebuah lapangan yang biasanya digunakan sebagai tempat upacara, kini sudah dipenuhi banyak pejabat serta orang-orang dari kerajaan. Mereka mengenakan seragam merah yang sudah berbaris rapi. Jauh di ujung gerbang, banyak rakyat datang berbondong-bondong untuk menyaksikan penobatan Putra Mahkota.

Sebelumnya, tidak ada perayaan megah saat pangeran kerajaan diberikan gelar. Namun Kim Taehyung selalu menjadi pengecualian. Satu-satunya penerus dari dinasti Goryeo yang digadang-gadang menjadi pemimpin terkuat dan disegani masyarakat. Begitu kata peramal. Jadi, mana mungkin Raja hanya melakukan upacara tertutup seperti tradisi sebelumnya.

Beberapa bedug raksasa sudah dibunyikan bergantian sebagai tanda bahwa acara akan segera dimulai. Kumpulan penari pedang datang dan menari tepat di tengah-tengah lapangan, disusul dengan wanita berpakaian warna-warni yang berputar dengan menggenggam buket bunga. Melenggak-lenggok seiring musik mengiringi tarian mereka.

Hari ini cuaca terlihat begitu cerah, sang kuasa seakan memberi tanda bahwa penobatan putra mahkota diberkati.

Sampai pada inti acara, ketika kasim kerajaan mengumumkan bahwa sang raja telah tiba dan berjalan menuju kursi singgasana, maka suasana yang sebelumnya riuh menjadi hening seketika. Seluruh orang yang menghadiri upacara langsung bersujud hormat. Dilanjutkan dengan kehadiran Putra Mahkota yang saat itu sudah di dandani dengan mengenakan baju biru berhias naga berkaki empat, juga mahkota yang bertengger di atas kepala. Tengah di sumpah di depan Raja, dan disaksikan oleh ribuan pasang mata. Bahwa mulai saat ini, Kim Taehyung dinobatkan sebagai Putra Mahkota, penerus Raja Goryeo selanjutnya.

👑

Perintah pertama Taehyung setelah menjabat sebagai Putra Mahkota kerajaan, yakni menyeret Selir Jung untuk di sidang atas tindakannya melakukan pembunuhan berencana terhadap Ibu Suri.

Dengan belasan pengawal, Taehyung mendatangi langsung paviliun tempat Selir Jung tinggal, dan menangkapnya dengan tuduhan yang telah dibuktikan kebenarannya.

Selir Jung menatap Yeonjun yang berdiri di samping Taehyung tak percaya. Matanya berkilat marah seperti habis dicurangi. Raut wajahnya bahkan sudah pucat pasi, tak menyangka bahwa ia ditangkap di kediamannya sendiri. Sedangkan Taehyung hanya bisa  tersenyum penuh kemenangan.

Rupanya, berita itu dengan cepat menyebar sampai pada penjuru istana dan membuat Raja sempat murka pada selir Jung. Tak pernah menduga sebelumnya jika selir kesayangannya bertindak sedemikan bejat.

Membunuh anggota kerajaan tidak bisa diampuni. Mereka harus mendapatkan ganjaran terberat dengan siksaan yang kian sadis, terlepas dari siapapun itu.

Maka, setelah Taejung mengetahui informasi bahwa ibunya akan dieksekusi mati esok hari, ia berlari menuju paviliun Taehyung untuk meminta pengampunan.

Pintunya di gebrak kasar sampai terbuka dengan sendirinya. Taejung bahkan mengabaikan pengawal istana yang sudah mencekalnya untuk diseret keluar, namun Taehyung malah menyuruh para pengawal untuk diam di tempat.

"AMPUNI IBUKU!! AMPUNI DOSA IBUKU KAK!!!"

Perempuan itu menangis tersengguk-sengguk. Ia bersujud tepat di kaki Taehyung sambil merapalkan ampunan tanpa henti.

"Kakak, aku akan melakukan apapun agar ibuku bisa hidup. Aku bahkan rela menggantikan ibu meminum racunnya asal ibuku baik-baik saja!"

"Taejung, jangan begini," Titah Taehyung mencoba membangunkan Taejung yang masih bersujud di kakinya.

"Kau tahu aku sudah tidak punya siapapun di sini. Semua orang membenciku kecuali kau dan ibu. Hanya kau yang bisa membebaskan ibuku, kak. Tolong cabut tuntutanmu!"