His Smile

1.3K 197 29
                                    

Tahyung kembali setelah mencuci wajahnya. Tangannya yang terluka juga sudah diganti perbannya. Ia menggeser pintu kayu hati-hati dan melihat bagaimana Jeongguk tertidur pulas di atas kasur lipat. Bibirnya yang merah sedikit terbuka. Menampilkan dua deretan gigi depannya yang mengintip malu-malu. Sinar matahari tak begitu masuk sebab kamar ini hanya memiliki jendela kecil yang ditutup kain.

Taehyung mendekat setelah menutup pintu, kemudian duduk bersila dihadapan Jeongguk yang sedang terbaring. Pergerakannya begitu pelan dan hati-hati. Takut jika Jeongguk terusik atau bangun sebab ulahnya. Taehyung mengamati Jeongguk dengan saksama. Tatapannya meneduh saat Jeongguk tak lagi meringis kesakitan. Napasnya dihembuskan berat seraya meraih jemari Jeongguk. Kemudian mengenggamnya lembut.

Kepalanya ditundukkan untuk bertumpu pada punggung tangan Jeongguknya. Taehyung bersujud untuk bermunajat dan memohon perlindungan untuk mereka berdua sambil menatap paras damai Jeongguk yang indah. Taehyung berharap bahwa doanya bisa menembus langit. Semoga Jeongguknya lekas pulih, semoga keputusannya benar, semoga segalanya baik-baik saja setelah badai topan menerjang kisah cinta mereka, semoga...

Hati Jeongguk lebih dilembutkan agar mereka dapat bersama dalam waktu yang lama.

Taehyung menangis sesenggukan. Ia berusaha menutup bibirnya rapat agar Jeongguk tak bangun. Mati-matian ia menahan isak. Rusuknya nyeri. Kekacauan yang ia ciptakan, mampukah diredam? Sejujurnya ia tak yakin. Kepercayaan dirinya tidak sekuat dahulu. Taehyung yang penuh keyakinan itu entah mengapa sekarang berubah menjadi Taehyung yang dipenuhi rasa kekhawatiran. Bahunya yang kokoh sudah jarang terlihat beberapa hari belakangan. Dirinya retak dari dalam.

Taehyung menangis sampai tertidur dengan posisi yang sama sekali tak nyaman.









👑

Barak hari ini digaduhkan dengan beberapa prajurit suruhan Sang Raja yang mendobrak paksa pintu-pintu kamar milik prajurit. Mereka datang untuk mencari keberadaan Jeongguk. Hingga salah satu di antaranya menemukan kamar Eunwoo dan menggeret paksa ketiga temannya itu menuju kursi pengadilan.

Hingga ketiganya berada pada sebuah tanah lapang yang gersang. Seolah bagai mimpi buruk.di sinag hari, Eunwoo, Soonyoung, dan Mingyu dipaksa untuk mengatakan di mana Jeongguk membawa Putra Mahkota pergi. Mereka duduk bersisihan dengan jarak masing-masing satu meter. Tubuhnya diikat menggunakan tali tambang dan didudukkan pada tiap-tiap kursi penyiksaan.

Pakaian luar mereka sudah ditanggalkan, menyisakan hanbook putih yang sudah dinodai bercak darah. Surai mereka awut-awutan, dengan luka pada tulang pipi dan juga sudut bibir yang menandakan bahwa mereka habis dipukuli. Wajah mereka memar dan mengeluarkan darah.

"Katakan di mana teman biadab kalian menyembunyikan Yang Mulia Putra Mahkota!!!" ucap salah satu penjaga yang siap-siap memukul paha Eunwoo menggunakan balok kayu.

"Aku tak tahu." jawab Eunwoo malas.

"Kalau begitu aku akan terus memukulmu sampai kau mengatakannya!!!" Teriak salah satu prajurit.

"Hei, jika kami tahu, kami akan mengatakannya. Sampai kakiku lepas kau tak akan mendapatkan jawabannya sebab kami memang tak tahu!!" ucap Mingyu setengah berteriak. Ia kesal harus disangkutpautkan dengan masalah Jeongguk. Lagipula, bagaimana bisa Jeongguk dituduh menyembunyikan Putra Mahkota? Yang benar saja, pikirnya.

"Jangan berbohong!! Kalian ini teman dekat!!! Mana mungkin tidak tahu rencana busuk teman kalian sendiri. Cepat Katakan!!!!!"

Soonyoung mendecak dan membuang napasnya kasar. "Yang Mulia Putra Mahkota mungkin hanya pergi bersama Pengawalnya ke suatu tempat. Lalu atas dasar apa kalian menuduh teman kami yang menghasut mereka?" Jelas Soonyoung tak terima jika Jeongguk disalahkan.

My Eden | Tk √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang