Announcement

1K 161 40
                                    




Jeongguk mendatangi ruangan Panglima Istana dengan perasaan takut-takut. Ia melangkah begitu hati-hati sampai duduk di hadapan Jendral Min.

"Ada apa, Prajurit Jeon?"

"Ada yang saya ingin bicarakan, Jendral." Ucap Jeongguk dengan ujung jarinya yang saling bertaut.

Jeongguk sudah memikirkannya beberapa malam belakangan. Tentang ia yang akan keluar dari kemiliteran dan pergi jauh dari istana. Maka dari itu ia meminta bantuan Jendral Min.

"Mengapa kau ingin keluar?" Tanya Jendral Min dengan tatapan garang.

Jeongguk menunduk gelisah. Ia terdiam sebab tak tahu harus menjawab apa. Jika ini karena alasan pribadi, tentu saja Jendral Min akan murka. Padahal yang sebenernya terjadi, Jeongguk memang berencana ingin menjauh dari Taehyung untuk selamanya.

"Alasan pribadi?"

Jeongguk mengangkat kepalanya dengan keterkejutan yang mampu di baca Jendral Min.

Pria berwibawa itu menghela napas dan menyandarkan punggungnya pada kursi. "Apa ini karena Yang Mulia Putra Mahkota? Jika kau mengajukannya sendirian, aku tahu pasti Yang Mulia tak tahu soal ini."

"Tidak." Sergah Jeongguk.

"Lalu kau bermasalah dengan teman satu kamarmu? Kalian tak bisa menyelesaikan dengan benar lalu kau datang padaku untuk meminta pembelaan?"

Dahi Jeongguk semakin berkerut, ia semakin kalut. "Tidak. Bukan begitu Jendral Min."

"Lantas, bagaimana?"

Jeongguk kembali menunduk. Mengapa dirinya merasa seperti pria bodoh sekarang? Jeongguk jadi menyesali keputusannya yang terlalu gegabah.

"Kau pikir semua ini permainan? Jangan melibatkan alasan pribadi atau mengutarakan masalahmu padaku. Kau tahu, sejak Putra Mahkota memintamu untuk masuk militer istana aku sudah memperingatkan bahwa ini bukan perkara yang mudah. Sekali kau terjun, kau tak akan menemukan permukaan. Seorang prajurit dilahirkan untuk mati. Sewaktu-waktu kau juga akan kukirim untuk peperangan—" Jendral Min menghela napas.

"Aku terlalu sibuk untuk mengurusi hal-hal yang tidak penting. Jangan buang waktuku. Jika sudah tidak ada yang dibicarakan, silahkan keluar." Lanjut Jendral Min dan Jeongguk keluar setelah membungkuk hormat.








👑








Setelah rapat yang begitu panjang, Taehyung beserta ayahnya berjalan beriringan dengan keheningan yang kentara. Tak ada obrolan yang mereka bicarakan. Hubungan keduanya jadi semakin dingin setelah Raja dengan satu pihak mengeluarkan Johyun dari penjara.

Taehyung murka kala itu. Jika Jimin diperbolehkan untuk mengingat, hari itu seluruh isi ruangannya ia porak-porandakan demi melampiaskan amarahnya yang mungkin sudah tak bisa lagi dibendung. Saat itu yang Taehyung butuhkan mungkin  hanyalah pelukan Jeongguk. Maka dari itu Jimin sempat berinisiatif untuk memanggil Jeongguk menemui Taehyung. Namun pemuda itu mengabaikannya dan tak pernah menginjakkan kakinya di paviliun Taehyung sampai sekarang. Dari situ Jimin juga mengerti bahwa sepertinya hubungan Taehyung dengan Jeongguk sedang tidak baik-baik saja.

Tabib Seo beserta rombongannya tiba-tiba datang dengan tergopoh. Membawa kabar yang begitu mencengangkan sampai seluruh tubuh Taehyung kaku. Suara disekelilingnya mendadak hening. Perungunya malfungsi. Ia tak mampu mencerna apapun.

Hingga Sang Raja memerintahkan untuk  mengumpulkan seluruh prajurit demi  mengumumkan berita yang sangat mencengangkan.








My Eden | Tk √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang