Injured

1.3K 190 85
                                    

⚠️ Trigger Warning: Hurt, Angst, Drama, Sad, Blood.

Masih dengan tw yang sama. Pegangan yang kuat dulu ya, kapalnya masih dihantam ombak kenceng banget.

👑

Setelah Taehyung menghabiskan makanannya dan meminum obat, Jeongguk bertandang pergi. Sebelumnya yang lebih tua sempat menahannya, bersikap tak mau lepas hingga Jeongguk sampai harus menemaninya hingga tertidur. Saat ia selesai menutup pintu kamar Taehyung dan keluar dari paviliun, dirinya dikagetkan dengan Johyun yang berdiri di atas jembatan, menunggunya. Melihat bagaimana Johyun begitu khawatir terhadap Taehyung, membuat hatinya kembali diremas. 

"Bagaimana keadaannya?" tanya Johyun dengan tegang saat Jeongguk sudah berdiri dihadapannya.

Jeongguk menarik napas, "Yang Mulia sudah makan dan meminum obatnya. Saat ini, sedang terlelap."

Johyun membuang napasnya lega. "Terima kasih, Prajurit Jeon. Aku sungguh berhutang budi padamu."

Jeongguk tersenyum simpul dan membungkuk sopan. Setelahnya ia pergi tanpa menoleh. Dalam selasar istana yang sepi dan hanya disinari dengan cahaya api dari obor, Jeongguk melangkah dengan gontai. Geraknya semakin lambat. Ia kembali menangis. Meremat dadanya yang basah terkena air mata Taehyung.

Dirinya kembali mengingat bagaimana prianya memohon untuk tidak meninggalkannya. Pria yang akhir-akhir ini sering berseteru dengannya itu sampai menangis sesenggukan seperti bayi. Jeongguk sendiri tak bisa menjawab sebab ia sudah menyerah. 

Ada benteng raksasa yang menghalangi hubungan keduanya. Semakin dilanjutkan maka semakin berdarah. Jeongguk mengaku jera. Taehyung terlalu jauh dan tak tergapai. Ini sulit untuknya. Memperjuangkan Taehyung membuatnya lelah hingga tertatih.

"Jangan tinggalkan aku. Kau sudah berjanji bahwa kita akan melewatinya bersama. Kau berjanji tak akan meninggalkanku dalam keadaan apapun. Sekarang ku tagih janjimu, Jeongguk." Suara Taehyung mendengung sebab ia masih berada dalam rangkulan Jeongguk.

"Yang Mulia?"

"Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku."

Jeongguk berhenti mengelus punggung Taehyung.

"Jangan tinggalkan aku, ini perintah." Cicit Taehyung kembali menangis.

'Saya tidak berhenti mencintai Yang Mulia. Mana mungkin saya bisa melakukan itu. Saya hanya berhenti menunjukkannya. Percayalah, ini juga tak mudah bagi saya Yang Mulia.' batin Jeongguk. Ia juga menangis dalam diamnya. Menyembunyikan isak yang membuat kepalanya pening. Rongga dadanya kembali ngilu.

"Berhenti menyakiti diri kita sendiri. Perpisahan ini tak akan berhasil. Aku tak bisa menyerah. Aku mencintaimu Jeon Jeongguk. Kumohon..."

Jeongguk termenung dan menangis dalam diam. Ia menahan napas dan berusaha tetap tenang.

"Ketika kau melepaskanku, aku akan jadi hilang yang tak pernah pulang. Aku tak akan kembali lagi. Aku akan menyimpan dendam selamanya. Jangan buat aku tak berdaya Jeongguk. Jangan menyiksaku begini."

Jeongguk sampai duduk bersimpuh dan membungkam mulutnya kuat-kuat. Ia meredam tangisnya supaya tidak ada yang mendengar. Juga memeluk lututnya sendiri di tengah angin malam yang berhembus. Ini benar-benar sakit. Ia tak dapat mengais udara disekitarnya.









👑









Seluruh prajurit bertepuk tangan saat Pengawal Park dan Jendral Min selesai mengikrar janji dihadapan ratusan prajurit di tempat pertemuan barak. Hari ini, kemiliteran istana sedang ada pesta. Ruangan di hias begitu elok dengan pita warna-warni yang dibentangkan pada tiang yang ada di barak. Keduanya memutuskan untuk menikah setelah dekat lebih dari satu tahun. Hubungan mereka terlihat manis dan jauh dari desas-desus berita yang tidak benar. Diam-diam dekat. Tiba-tiba menikah. Sungguh berita bahagia yang mengejutkan seluruh prajurit istana.

My Eden | Tk √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang