"Sore Bunda! Key pulang. Bunda lagi ngapain?" ucap Keyla saat tiba di kedai milik Bundanya.
"Sore juga Key, ini Bunda lagi buat roti bakar buat Kakak kamu nanti tolong kamu antarkan ya." jelas Mira, Bunda Keyla.
"Siap bos!" balasnya dengan semangat.Saat Keyla ingin menaruh tas dia baru ingat jika jas laki-laki itu masih ada di dalam tasnya dan sore ini sebisa mungkin Keyla harus mencucinya hingga bersih. Keyla mulai mengeluarkan jas itu lalu mulai mencucinya di dapur.
"Itu baju siapa Key?" tanya Mira, dia heran mengapa puterinya mendadak mencuci sebuah baju padahal bajunya bersih masih dipakai.
"Punya temen Bun, tadi saat di kantin Key nggak sengaja numpahin es di jas-nya jadi mau gak mau Key harus cuci sebagai tanggung jawab." jelas Keyla
"Ohh gitu," Mira hanya ber'oh'ria saja lalu melanjutkan aktivitas membuat rotinya.
Sepuluh menit kemudian Keyla selesai mencuci baju serta menjemurnya di gantungan yang berada di dapur dan roti bakar yang dibuat Mira telah matang.
Mira meletakkan roti bakar itu di sebuah kotak lalu ia masukkan ke dalam pelastik, "Nih Key tolong kamu antarkan ya" titah Mira lalu Keyla menerima roti bakar itu dan segera mengantarnya.
Keyla mengantar roti bakar itu menggunakan sepedanya, walaupun jarak antara kedai dan rumah Kakaknya itu agak jauh namun gadis itu tetap semangat.
"Bentar lagi mau ketemu Papa jadi Key harus semangat!" ucapnya dalam hati untuk menyemangati diri sendiri.
Beberapa menit kemudian Keyla sampai di rumah Kakak-nya yang artinya rumahnya waktu dulu juga, ada banyak kenangan di rumah ini namun Keyla terpaksa harus meninggalkan rumah ini bersama Bunda-nya karena Bunda-nya itu ingin segera melupakan kenangan lama.
Toktoktok!
Keyla mengetuk pintu rumah Kakak-nya lalu dalam waktu lima menit seorang gadis keluar membuka pintu, dia adalah Selena Kakak tiri Keyla.
"Ngapain lo ke sini?" tanya Selena dengan angkuh.
"Ini mau nganterin roti bakar buat kak Farhan kata Bunda tadi siang kak Farhan pesan," jelas Keyla.
"Ada di dalam, masuk aja" kata Selena meskipun angkuh namun gadis itu masih bersikap baik sedikit. Ingat hanya sedikit karena di dalam rumah itu ada Garlan, Papa kandung Keyla.Saat Keyla memasuki rumahnya entah kenapa dia menjadi rindu suasana rumah sewaktu dulu, sewaktu Papanya belum mengenal Mamanya Selena.
Keyla duduk di sofa ruang tamu sambil menunggu Farhan keluar, ia melihat sekekelingnya yang nyaris sudah tidak tentang dirinya atau Bundanya dulu.
"Ehh ada anak Papa, sama siapa ke sininya Key?" sapa Garlan saat tak sengaja melihat Keyla.
Keyla menoleh ke arah Papanya sambil tersenyum, "Sendiri Pa. Papa mau ke mana?" jawab Keyla sekaligus bertanya karena Garlan terlihat sangat rapih.
"Papa mau berangkat kerja lagi Key karena sore ini ada meeting dadakan," jelas Garlan.
"Ohh. Kalo kak Farhan mana?" tanya Keyla lagi.
"Ada lagi mandi dia. Kamu tunggu aja dan yaudah Papa pergi dulu ya," kata Garlan lalu Keyla hanya mengangguk.Rumah ini terlihat sepi mungkin Mamanya Selena sedang keluar rumah hingga hanya menyisakan Farhan dan Selena.
Farhan keluar dari arah kamarnya lalu menghampiri adiknya, "Udah jadi roti bakarnya? Kamu sama siapa ke sininya dek?" tanya Farhan basa-basi.
"Iya Kak dan aku sendiri. Gimana kabar kak Farhan? Kenapa akhir-akhir ini jarang ke kedai?" jawab Keyla.
"Kabar Kakak baik kok. Kakak gak ke kedai soalnya ada banyak tugas kuliah yang masih belum selesai," ujar Farhan.
"Ohh gitu, yaudah nih roti bakarnya Key pamit yah udah mending tuh takut hujan" kata Keyla.
"Mau Kakak antar?" tawar Farhan.
"Gak usah, Key bawa sepeda" tolak Keyla lalu segera beranjak dari duduknya dan segera pergi dari rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Arkan [End]
Teen FictionBermasalah dengan Arkan sepertinya itu nasib buruk bagi Keyla, gadis miskin yang tak sengaja menumpahkan segelas es jeruk di baju seragam milik Arkan, laki-laki angkuh juga tak banyak bicara. "Eh maaf-maaf gak sengaja" ucap Keyla takut saat tak seng...