51^Menjauh

742 36 0
                                    

Di sekolah tepatnya di koridor Arkan menunggu gadisnya lewat bersama teman-temannya. Perasaan Arkan tak enak pasti gadis itu sekarang marah karena kemarin tidak mengabarinya.

Beberapa menit kemudian Keyla lewat depan koridor namun tak peduli jika di sampingnya ada Arkan yang tengah tersenyum kepadanya.

Arkan lantas mengejar lalu menarik tangan Keyla agar gadis itu berhenti, "Bee tunggu. Kamu marah ya sama aku? Maaf kemarin aku di rumah sakit menemani Leo dan hape ku lowbat jadi nggak bisa ngabarin kamu" jelas Arkan.

Keyla masih terdiam, dia sama sekali tidak menatap Arkan dan langsung menepis tangan Arkan lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Lantas Arkan bingung ada apa dengan Keyla? Apakah dia semarah ini? Tetapi bagi Arkan harusnya dia mengerti jika mengapa Arkan tidak bisa mengabari atau menemuinya.

"Key ngambek lagi?" tanya Dino lalu Arkan mengangguk menghela nafasnya.

"Ini gegara gue. Maaf ya Ar gegara lo menemani gue di rumah sakit Key jadi ngambek sama lo" ucap Leo merasa bersalah.

"Enggak kok Le santai aja. Paling dia lagi nggak mood nanti juga marahnya ilang," jawab Arkan.

Di kelas Keyla langsung membuka bukunya agar otaknya tak fokus pada Arkan terus, Alana datang bersama dengan Desta.

"Thanks you sayang udah nganterin sampai kelas," ucap Alana.

Desta mengangguk, "Yaudah aku pergi dulu ya byee sayang" pamitnya Desta lalu Alana mengangguk duduk di samping Keyla.

Alana heran mengapa Keyla terlihat lemas dan tak semangat padahal gadis itu biasanya sangat ceria.

"Lo kenapa? Lagi marahan sama Arkan?" heran Alana.

Keyla terdiam tak menjawab.

"Keyla lo cerita deh sama gue, lo ada masalah apa? Siapa tau gue bisa bantu" tanya Alana lagi.

"Mami-nya Arkan kemarin marah-marah sama aku, dia nyuruh aku sama dia putus." keluh Keyla.

Jleb!

Alana meneguk ludahnya susah payah, "Serius?! Kok bisa? Tau darimana dia tentang hubungan lo sama Arkan?" cerocos Alana.
"Instragram mungkin," jawab Keyla.
"Nggak. Pasti ini ada yang ngadu!" selepas mengatakan itu Alana langsung melirik ke arah Ranty.

Dia sangat yakin jika gadis itu yang mengadu pada orang tua Arkan mengenai hubungan Arkan dan Keyla. Alana berjalan ke arah meja Ranty lalu..

Brakk!

Alana menggebrak meja Ranty dengan keras hingga membuat seluruh isi kelas tercengang kaget mengapa sepagi ini Alana marah-marah.

"Maksud lo apa?!" sentak Ranty merasa terganggu.

"Lo yang maksudnya apa! Kalo iri bilang boss nggak usah ngadu gini!" balas Alana tak kalah nyaring.

Ranty berdiri menatap tajam Alana," BANGSAT! TIBA-TIBA LO NGOMEL-NGOMEL TANPA SEBAB GILA YA LO?!" bentak Ranty masih belum sadar mengapa Alana marah.

"LO YANG GILA! SEBENCI APA SIH LO SAMA KEYLA?? KEYLA PUNYA SALAH APA SAMA LO? APA DIA PERNAH GANGGUIN LO? GAK KAN? TAPI LO KENAPA SELALU GANGGU DIA!" bentak Alana dengan sangat keras dan sudah kehabisan kesabaran.

Ranty terkekeh seakan-akan ada hal lucu, "Loh jadi lo mau belain dia? Kenapa? Emang bener kan dia NGGAK PANTES SAMA ARKAN! CERITA CINDERELLA HANYA ADA DI DONGENG" ucap Ranty dengan penuh penekanan.

Keyla merasa malu, dia beranjak dari duduknya lalu menarik tangan Alana agar berhenti ribut dengan Ranty.

"Alana udah yaa jangan ribut nanti dimarahin sama guru BK," saran Keyla.

Dia Arkan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang