49^cemas

645 35 0
                                    

Saat Arkan dan teman-temannya sampai di rumah sakit mereka melihat Leo sedang duduk di pesisir ranjang Jessica tertidur dan terlihat begitu lemas.

Arkan mendekat lalu Leo langsung memeluk laki-laki itu, semuanya sangat heran mengapa Leo tiba-tiba memeluk Arkan padahal mereka tau jika Leo itu sangat tidak suka berpelukan.

"Le, lo kenapa?" tanya Arkan

"Jessica Ar... Dia ternyata sakit selama ini" lirih Leo.

"Maksudnya?" kening Arkan mengerut tak mengerti.

"Kata dokter tadi bilang bahwa Jessica itu punya sakit jantung dan dia sering kemari terus katanya dia harus dioperasi, jika tidak atau gagal maka umurnya tak akan lama lagi." lirih Leo

Jleb!

Semua yang ada di ruangan mendadak diam dan terkejut. Yang mereka tau Jessica ini adalah gadis periang dan selalu terlihat sehat jadi sama sekali tak menyangka jika dia mempunyai penyakit cukup serius ini.

Perlahan mata Jessica membuka dan dia tersenyum saat melihat Leo dia sangat bahagia laki-laki itu ada di sampingnya, "Leo" panggil Jessica dengan pelan lalu Leo dengan cepat menoleh.

"Iya Jessica kenapa? Jessica mau apa, hm?" ucap Leo dia sangat cemas.

Jessica meraih tangan Leo, "Jessica mau Leo. Jessica nggapapa kok, Jessica cuma capek karena tadi ngejar Leo." jawab Jessica dia masih menutupi tentang penyakitnya.
"Enggak. Jessica itu nggak seharusnya ngejar Leo, Jessica kenapa nggak pernah bilang kalo Jessica sakit?" ujar Leo dengan lembut.
"Pasti dokter cerita yaa? Jessica nggapapa kok Leo kan nanti bisa minum obat kalo sakit," balas Jessica.
"Jessica cuma pengen ada di samping Leo menghabiskan waktu terakhir Jessica hidup, meskipun Leo nggak akan bisa jadi milik Jessica setidaknya nanti Jessica bisa tenang di sana" lanjutnya dengan tersenyum berharap laki-laki itu mau ada di sampingnya dan menemaninya.
"Enggak. Jessica nggak boleh ngomong kayak gitu, Jessica harus kuat aku yakin kamu pasti sembuh." kata Leo dia mengelus puncak rambut gadis itu.
"Leo kenapa mendadak perhatian gini? Jessica seneng banget ada Leo di sini udah gitu suara Leo lembut banget kayak dulu," lontar Jessica.

Arkan dan yang lainnya nampak jenuh mereka sama sekali tidak tahu Leo sebucin itu ternyata di balik sikap dinginnya.

"Ketularan Arkan nih pasti bucinnya," bisik Dino pada telinga Ares.

"Iya biasanya dia paling anti sama cewek," balas Ares.

"Gibah mulu lo pada lagi ada orang sakit juga," cibir Arkan.

Jessica menoleh ke arah tiga laki-laki itu yang masih terdiam, "Kalian pasti ke sini disuruh sama Leo yaa? Kalo kalian capek kalian pulang aja gue nggapapa kok lagian gue cuma mau sama Leo," ujar Jessica.

Sudah terlihat jelas dari cara bicara Jessica pada teman-teman Leo dan Leo sendiri sangat berbeda dan itu mungkin karena perasaan.

Mereka bertiga mengangguk, "Yaudah gue pamit yaa lekas membaik Jessica" pamit Arkan.

Lalu Jessica mengangguk dan tiga laki-laki itu keluar dari ruangan Jessica. Kini hanya tersisa ada Leo, laki-laki itu masih fokus menatap Jessica dia sama sekali tak rela jika Jessica pergi dari dunia ini.

"Maaf." ucap Leo namun hanya satu kata dan membuat Jessica mengerutkan keningnya.

"Untuk?" tanya Jessica

"Karena aku, kamu pingsan. Gak seharusnya tadi aku pergi gitu aja," jawab Leo.

"Gapapa kok aku ngerti kenapa kamu gitu, yaudah aku tidur dulu ya aku ngantuk nanti kamu tolong hubungi Mama kalo aku ada di rumah sakit sekarang" pinta Jassica lalu Leo segera menghubungi Mama Jessica.

Dia Arkan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang