Karena libur jadi Keyla berniat membuka kedai juga kebetulan pagi ini dia mendapat pesanan lumayan banyak jadi mau tak mau harus buka.
Membantu pesanan itu dibantu oleh Arkan, laki-laki itu sengaja tidak pergi bersama teman-temannya hanya demi pasangannya.
"Ar semua pesanan ini udah jadi tolong kamu antar ya sesuai alamatnya," titah Keyla ia meminta Arkan mengantarkan beberapa pesanan itu.
Arkan mengangguk meraih pesanan itu dan segera pergi dari kedai dengan mobilnya. Mengantar makanan dengan mobil mewah bagi Keyla itu sangat langkah, bukannya buat jalan-jalan malah buat mengantar pesanan.
Walaupun biasanya gengsi namun laki-laki itu kali ini tidak malu sama sekali dia mengantar pesanan itu ke tiap-tiap alamat tujuan.
Setelah Arkan pergi Keyla melayani pelanggan yang datang ke kedai kebetulan hari ini Alana datang kemari karena untuk mempersiapkan suprish untuk Desta nanti malam.
"Jadi lo di sini cuma sama Arkan?" tanya Alana lalu Keyla mengangguk.
Di sisi lain Leo sedang berada di rumahnya sendiri ditemani oleh Galang sambil mengelus kucing kesayangannya.
Leo terus saja memandang ke arah jendela kamar dengan tatapan kosong. Sedangkan Galang dia sedari tadi sibuk telfonan bersama Citra.
"Kadang gue capek. Pengen ngehindar dari kenyataan tapi bingung planet mana yang bisa nerima gue," keluh Leo.
Mendengar itu Galang mengerti, dia menutup telfonnya lalu menatap ke arah Leo mendengarkan sahabatnya bercerita.
"Terkadang seseorang jika lukanya sembuh dia lupa dengan hansaplast yang pernah ia pakai saat terluka," ujar Galang.
"Terus lo yakin sama Citra? Dia nggak akan ngeghosting lo lagi lo percaya?" tanya Leo.
"Nggak sepenuhnya sih, tapi gue tau kenapa Citra ninggalin gue waktu itu dan lebih milih cowok lain. Dia nggak tau perasaan gue Le jadi dia pergi gitu aja," jawab Galang.
Leo terdiam. Masalahnya sangat berbeda dengan Galang, ia bingung harus bertanya saran apa karena pasti Galang juga tak mengerti.
"Sekuat itu ya perasaan lo sama Jessica? Enggak bisa berteman aja gitu?" tanya Galang bergantian.
"Perasaan gue itu semacam mencintai fiksi. Gue hanya bisa mengagumi dia tanpa memiliki meskipun perasaan kita sama," lirih Leo.
"Jatuh cinta pada peran utama lalu skenario diubah lagi hingga akhirnya gue nggak bisa bersatu karena berbeda," lanjutnya Leo melirih.Galang menepuk bahu Leo sambil memberi semangat, "Seberat apapun masalah lo gue yakin lo pasti bisa ngadepinnya. Gue percaya sama lo Le kalo jalan yang lo ambil itu nggak salah, termasuk lo harus menjauhi Jessica" papar Galang.
Leo terdiam. Ia memeluk kucingnya sedangkan Galang ia beranjak dari duduknya dan bersiap pergi karena sekarang sudah jam tiga sore.
"Gue pergi dulu, jangan lupa nanti malam ke kedai Keyla" pamit Galang sambil berpesan pada Leo.
Laki-laki itu masih terdiam memeluk kucingnya, baginya kucing adalah teman sejatinya jadi jika dia ada masalah dia selalu memeluk kucing itu.
Jeda beberapa menit Leo meraih gitarnya lalu menyanyikan sebuah lagu. Dia sangat merindukan Jessica tetapi menjauh sepertinya itu lebih baik karena dia tak mau sakit hati lagi.
Saling mencintai tapi saling menyakiti, aneh bukan? Tapi itulah cerita cinta Leo dan Jessica yang berbeda agama. Mereka hanya tidak ingin jatuh terlalu dalam hingga lupa dengan keyakinan masing-masing.
Usai itu Leo pergi keluar dari kamarnya hanya untuk menyiram tanaman. Selain suka kucing laki-laki itu juga suka tanaman karena Jessica sangat menyukai bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Arkan [End]
Ficção AdolescenteBermasalah dengan Arkan sepertinya itu nasib buruk bagi Keyla, gadis miskin yang tak sengaja menumpahkan segelas es jeruk di baju seragam milik Arkan, laki-laki angkuh juga tak banyak bicara. "Eh maaf-maaf gak sengaja" ucap Keyla takut saat tak seng...