Pagi dengan sangat pagi ini Naumi dengan para bodyguard-nya mendatangi kedai Keyla dan itu sontak membuat Keyla dan Farhan kaget.
Farhan pikir Naumi ini pengunjung kedai, akan tetapi itu rasanya tak mungkin karena ini masih sangat pagi dan apa maksudnya membawa seluruh bodyguardnya.
"Pagi Tante... Mau pesan apa?" ucap Keyla dia masih ramah juga tak berpikiran negatif tentang kedatangan mereka.
"Gak usah basa-basi saya jijik sama kamu!" cetus Naumi sambil menujuk kening Keyla sekaligus menatap tajamnya.
Keyla sama sekali tak marah karena itu mungkin wajar karena Naumi ini tipe orang yang tidak biasa makan di kedai kecil seperti ini jadi bisa mudah mengatakan jijik.
"Kalo Tante jijik sama makanan sini gapapa kok kan Tante nggak bisa makan di kedai seperti ini," jawab Keyla dengan sopan.
"Yah makanan di sini murahan sama seperti kamu! Dengan mudahnya deketin anak saya dan pasti kamu ingin mengincar harta dia kan?!" lontar Naumi dengan keras dan membuat Farhan beranjak dari duduknya karena merasa tak terima.
"Jaga omongan Tante! Maksud Tante apa bilang adik saya murahan?!" bentak Farhan
"Oohh jadi ini adik kamu? Di depan sok polos tapi di belakang menguras dompet anak saya? Hahahaha emang wajar aja sih biasa hidup miskin tapi ketika melihat uang pasti langsung berbinar" kata Naumi
Kening Keyla mengerut, dia sama sekali tak mengerti dengan apa yang Naumi katakan karena menurutnya dia sama sekali tidak memanfaatkan Arkan.
"Maksud Tante apa?" tanya Keyla bingung.
"Halah, nggak usah pura-pura bodoh kamu! Saya tau kok kalo kamu deketin anak saya karena ingin mengincar hartanya kan? Bilang sama saya, katakan berapa uang yang kamu inginkan? Sejuta? Dua juta? Tiga juta? Empat juta? Bahkan sepuluh atau lima puluh juta kah? Atau—
"Cukup Tante. Saya memang orang miskin dan uang saya tak sebanyak uang yang Tante milikin tapi Tante sumpah demi apapun saya tidak ada niatan untuk mengincar harta anak Tante dan saya tidak meminta Arkan untuk menjadi pacar saya jadi stop Tante bilang saya terkesan seperti perempuan matre!" potong Keyla dia merasa tak terima dirinya diinjak-injak oleh Mami-nya Arkan.
Naumi tertawa hambar, "Aww sombong sekali kamu gadis kecil umur masih belasan tahun saja sudah seperti orang dewasa" ujar Naumi.
Naumi maju dia mengangkat dagu Keyla lalu menatap manik mata milik Keyla dengan tatapan dingin juga angkuh, "Saya peringatkan sekali lagi sama kamu untuk jauhin Arkan! Jika kamu bukan murahan dan tidak mengincar harta anak saya jauhin dia, kamu tidak pantas! Sadar diri kamu itu gadis miskin jadi gak seharusnya bersanding sama Arkan dan cerita Cinderella itu hanya ada di dongeng!" tegas Naumi hingga membuat Keyla merasa takut.
"Tapi Tante... Saya cinta sama Arkan saya tulus mencintainya Tante, saya tidak memandang apapun dari dia, bahkan saat semua asetnya diambil oleh Tante saya masih mencintainya" lirih Keyla lalu pipinya ditampar oleh Naumi.
Plak!
"KURANG AJAR! BERANI-BERANINYA KAMU MENGATAKAN SEPERTI ITU! kamu itu gak pantas buat dia jadi stop gangguin Arkan kamu jauhin dia atau hidup kamu gak akan tenang!" ancam Naumi dengan penuh penekanan.
Keyla menangis. Batu pertama kalinya ia ditampar oleh seseorang selain Ibu tirinya, Maura.
Farhan sudah kehabisan kesabaran, dia sangat tidak terima adiknya disakitin oleh orang lain apalagi wanita sombong seperti Naumi.
"Bodyguard berantakin semuanya!" suruh Naumi pada semua bodyguard-nya untuk mengobrak-abrik kedai milik Keyla.
Untung saja kedai ini masih sepi belum ada pengunjung jadi masih aman bagi Keyla, akan tetapi dia tak menyangka jika Naumi akan Setega ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Arkan [End]
Teen FictionBermasalah dengan Arkan sepertinya itu nasib buruk bagi Keyla, gadis miskin yang tak sengaja menumpahkan segelas es jeruk di baju seragam milik Arkan, laki-laki angkuh juga tak banyak bicara. "Eh maaf-maaf gak sengaja" ucap Keyla takut saat tak seng...