67^Selesai ujian

526 31 0
                                    

Hari ini adalah hari terakhir ujian. Leo mengendarai motornya dengan cepat dan di atas rata-rata karena sekarang sudah jam tujuh kurang yang artinya sebentar lagi bel.

Karena sangat cepat Leo menjadi tak fokus hingga hampir menabrak seekor kucing. Namun ketika Leo ingin mengerem ada seorang gadis berhijab yang menangkap kucing itu.

Nyaris, ingin tertabrak juga.

"Aaaaa!" gadis berhijab itu berteriak agar Leo cepat berhenti.

Citttt.

Leo mengerem motonya. Dia membuka kaca helm full face nya dan menampakkan lirikan mata tajam nya, "Kalo mau mati jangan di jalan! Bikin repot aja," lontar Leo.

"Astagfirullah, bukannya minta maaf malah marah-marah." balas gadis berhijab itu dengan suara lembut

"Ya elo ngagetin aja udah tau gue telat anjir!" cetus Leo.

Gadis berhijab itu meneguk salivanya lalu segera menepi dari jalanan. Ketika gadis berhijab sudah tidak ada di depannya lagi, Leo melakukan motornya kembali dengan kencang.

Gadis itu berhijab itu menggelengkan kepalanya, lalu menaruh kucing itu ke tepi jalan agar tidak tertabrak oleh kendaraan. Kemudian, dia melangkahkan kembali kakinya menuju sekolah.

Ya gadis itu masih sekolah namun bukan siswi SMA Pelita Harapan. Jika dilihat dari alamat sekolahnya, gadis itu bersekolah di SMA Kencana.

Sesampainya di sekolah, benar Leo terlambat. Dia memasuki kelas saat lembar dan soal ujian sudah dibagikan. Namun karena guru yang mengawasi itu baik dia diperbolehkan masuk dan mengikuti ujian terakhir.

Semua siswa-siswi begitu semangat dalam mengerjakan karena hari ini adalah hari terakhir walaupun mereka sedih karena sebentar lagi masa putih abu-abu telah selesai dan menghadapi masa depan.

Dua jam kemudian mereka selesai dalam mengejutkan soal. Mereka menghela nafas lega akhirnya ujian nasional telah selesai walaupuj entah nikahnya bagaimana.

Arkan melirik ke arah Leo dengan heran, "Kok lo bisa telat sih Le?" tanya Arkan.

"Ada halangan di jalan," jawab Leo.

"Ban motor kempes?" tanya Galang ikut nimbrung.

"Nggak juga." sahut Leo

"Macet?" tebak Ares

"Enggak," kata Leo.

"Ya terus apa njirr?" kali ini Dino malas menebak jadi dia menyuruh Leo agar cepat bercerita.

"Hampir nabrak kucing sama cewek." jawab Leo

Deg!

"Terus kucingnya gimana?" tanya Arkan dia merasa tak tega jika da seekor kucing ingin tertabrak.

"Ceweknya gapapa kan?" tanya Dino

"Kalian... Nggak nanyain gue?" ujar Leo dia heran mengapa yang ditanyain yang ia ingin tabrak padahal hanya hampir, belum tertabrak.

Arkan dan Dino menggelengkan kepalanya. "Sialan, kampret emang!" umpat Leo.

"Kucing itu di selamatin sama si cewek dan si ceweknya juga aman." lanjutnya Leo bercerita.

"Cantik nggak?" tanya Dino dengan menaikkan alisnya satu.

Sontak Ares pun menoyor kepala Dino, "Udah punya cewek juga masih aja ganjen. Dasar mata keranjang!" cibir Ares

"Hehehehe ya kan cuma nanya Res, barang kali Arkan putus kan udah ada cabangnya" sahut Dino.

"Gue nggak akan putus!" cetus Arkan.

Dia Arkan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang