5^cuci mobil.

1.6K 90 0
                                    

Sore ini Arkan sengaja datang ke kedai Keyla hanya untuk menjemput gadis itu dengan alasan mencuci mobilnya. Mobilnya sudah terparkir di halaman depan lalu laki-laki itu keluar dari mobil berjalan memasuki kedai tersebut.

"Selamat siang, mau pesan apa?" sapa Mira, Bunda Keyla dengan ramah.

"Emmm... Keylanya ada Tante?" tanya Arkan ti the point.
"Ada, sebentar Tante panggilkan" kata Mira lalu segera memanggil anaknya.

Di ruangan khusus yang biasa dipakai untuk Keyla tidur gadis itu berada di sana. Mira memasuki ruangan itu lalu berdiri di samping ranjang, "Key ada temen kamu tuh di depan dia nyariin kamu" jelas Mira.
"Siapa? Alana? Suruh ke sini aja Bun," tanya Keyla.
"Bukan. Dia laki-laki dan Bunda nggak kenal sama dia," ujar Mira.

Jleb!

Entah kenapa Keyla menjadi teringat Arkan, dia bangun dari tidurnya lalu segera keluar dari ruangan dan menuruni anak tangga untuk menemui laki-laki itu.

"Kamu ngapain ke sini?" tanya Keyla saat sudah tepat di depan Arkan.
"Lo lupa? Harus cuci mobil gua lah," jawab Arkan.
"Hah? Kenapa nggak di tempat cuci mobil aja kan kamu banyak uang. Bukankah uang itu segalanya?" cibir Keyla
"Emang sih gua bisa aja bawa ke tempat cuci mobil, tapi gua mau nya lo dan lo harus nurut!" papar Arkan
"Gak! Aku sibuk." bantah Keyla
"Sibuk apa? Dari tadi cuma tidur juga," tukas Arkan.
"Walaupun aku miskin, aku juga punya kesibukan!" cetus Keyla

Tanpa sepatah katapun Arkan langsung menarik tangan Keyla untuk memasuki mobilnya entah mau ke mana. Keadaan itu membuat Keyla geram, entah kenapa laki-laki ini selalu saja memaksanya padahal jika dipikir-pikir kesalahan Keyla tak begitu serius.

"Mau kamu apa sih, hah?! Aku tuh capek sama kamu! Kamu selalu aja maksa aku." gerutu Keyla
"Gua mau lo cuci mobil gua!" jawab Arkan
"Udah itu aja? Jujur aja punya masalah sama kamu itu ngeribetin tau gak!" ujar Keyla
"Gak juga, selain itu lo dateng ke pesta Selena harus sama gua" kata Arkan.
"Kan ada temen-temen kamu kenapa harus aku?" Keyla berdecak malas. Jujur saja dia ini sudah sangat lelah dengan sikap Arkan yang selalu memaksanya ini.
"Setelah itu lo bebas mau ngapain aja, gak akan gue ganggu lagi." jelas Arkan
"Oke janji ya jangan ganggu aku lagi?" Keyla mengulurkan jari kelingkingnya sebagai tanda perjanjian.
"Ck, kayak anak kecil aja!" tolak Arkan dia enggan mengulurkan jari kelingkingnya.
"Yaudah kalo gitu aku ga bakal turun sekarang atau teriak kalo kamu culik aku biar kamu digebukin warga!" ancam Keyla

Arkan memutar bola matanya malas lalu dengan terpaksa mengulurkan jari kelingkingnya dan Keyla tersenyum puas. Di dalam mobil mereka hanya diam karena Arkan tipe orang yang malas bicara sedangkan Keyla dia tipe orang pemalu, sebenarnya Arkan membawa Keyla ini ke mansionnya untuk mencuci mobilnya walaupun dirinya sendiri aslinya malas untuk ke sana.

Sore ini biasanya tidak ada Naumi di mansion dan Karin biasanya belum pulang jadi bisa dikatakan aman. Hingga tak terasa mereka telah sampai di mansion yang ketat sekali penjagaan.

Kali ini Keyla datang kemari tidak seperti gembel kemarin, bajunya yang rapih dan rambutnya yang bersih karena tadi sebelum Arkan datang ke kedainya dirinya sudah mandi di rumah sebelum pergi ke kedai. Bisa dikatakan penampilan Keyla ini tidak begitu memalukan.

Saat memasuki mansion terlihat sepi hanya ada beberapa asisten mansion ini dan para penjaga serta tukang kebun saja.

"Pelayan tolong siapkan selang sama ember juga nyalakan kran air yang ada di belakang mansion ya," pinta Arkan pada salah satu asisten mansion ini.

Pelayan yang masih muda itu mengangguk dia segera pergi mencari barang-barang yang Arkan inginkan tanpa banyak tanya. Sedangkan Keyla dia masih memandang isi ruangan mansion ini yang terlihat begitu mewah.

Dia Arkan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang