66^Bagaimana mungkin?!

607 30 0
                                    

"Leo Mama mau ngomong sama kamu" kata Nilam menghentikan Leo berjalan yang ingin berangkat sekolah.

"Nanti aja ntar telat" bantah Leo

"Sebentar aja Le" pinta Nilam

Leo menghela nafasnya, lalu berbalik badan menghadap sang Mama. "Apa?" tanya Leo lalu Nilam mendekatinya.

"Nanti malam Mama akan temukan kamu sama seseorang dan Mama harap kamu mau menemuinya." jelas Nilam

"Siapa?" tanya Leo singkat namun sedikit penasaran.

"Anaknya temen Mama, namanya Ranty" jawab Nilam

Jleb!

Mata Leo sontak membulat, "Ranty? Ranty siapa? Dan temen Mama yang mana?" tanya Leo lagi dia mengerutkan keningnya.

"Ranty Margaretha anaknya tante Sarah temen SMA Mama" ujar Nilam.

Leo memutar bola matanya malas, "Males. Leo nggak mau" tolak Leo lalu setelah menolak langsung pergi begitu saja tanpa pamit.

Nilam menghela nafasnya lalu dia melanjutkan aktivitasnya di dapur. Sedangkan Leo dia mengendarai motornya di atas rata-rata.

Di sekolah, Arkan dan yang lainnya sudah berada di kelas dan sambil menunggu bel mereka bercerita, namun ada juga yang belajar karena hari ini hari terakhir ujian nasional.

"Semangat yaa ujiannya. Fokus jangan mikirin aku terus." ucap Arkan pada Keyla yang hendak siap untuk mengikuti ujian.

"Kamu juga yaaa..." balas Keyla

"Semangat tanpa penyemangat, huffttt." celetuk Dino.

"Emang Selena nggak nyemangatin lo?" ujar Ares

"Cuma nyuruh belajar doang," kata Dino sambil memanyunkan bibirnya.

"Kasian. Yaudah semangat yaa Dino" kata Keyla

Dino hanya mengangguk.

Beberapa menit kemudian Leo datang dari arah pintu dan langsung menghampiri meja Ranty yang di sebelahnya ada Galang.

Brakk!

"Bilang sama gue, lo ngomong apa aja ke nyokap gue?! Kok lo bisa kenal? Jelasin semuanya sama gue cepet!" bentak Leo tiba-tiba.

Arkan, Dino, Ares, Galang dan yang lainnya melongo kaget mengapa Leo tiba-tiba datang lalu marah-marah seperti ini. Apalagi sama Ranty yang mereka lihat jika keduanya jarang dan hampir tidak pernah berinteraksi.

"Maksud lo apa? Gue ga ngerti" kata Ranty

"Halah, mana mungkin lo nggak gak tau apa-apa. Gak usah belaga polos deh. Gue tau lo sama nyokap lo kerja sama kan? Mau morotin harta gue? Bilang, lo mau berapa? Gak usah—

Plak!

Ranty menampar pipi Leo dengan keras. Kata-kata Leo sangat membuatnya tersinggung dan jelas dengan secara tidak langsung Leo menghina dirinya dan Mama-nya juga.

"GUE SAMA SEKALI GAK TAU! DAN APA MAKSUD LO NUDUH NYOKAP GUE? LO GAK TAU SEBERAPA MEGAHNYA RUMAH GUE? LO PIKIR GUE MISKIN? HAHH JANGAN KAN UANG, MUNGKIN HARGA DIRI LO JUGA BISA GUE BELI!" sentak Ranty merasa tak terima.

"Pokonya gue gak mau tau lo harus batalin acara nanti malam!" ucap Leo dengan tatapan tajam ciri khasnh dan suara dengan nada tinggi juga tidak lupa dengan penuh penekanan.

Arkan beranjak dari duduknya, dia tak bisa membiarkan begitu saja. Dia berdiri di tengah antara Leo dan Ranty berniat memisah agar tidak terus bertengkar.

Dia Arkan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang