55^Galau

744 33 0
                                    

Hari ini sebenarnya Arkan masih lemas untuk pergi ke sekolah, tetapi pikirnya jika tidak sekolah bagaimana bisa melihat Keyla? dia sangat merindukan gadis itu karena selain di sekolah tempat mana lagi yang dapat ia kunjungi selain kedai dan rumah agar bisa bertemu gadis itu, juga selain di sekolah dia benar-benar tidak ada kesempatan untuk bisa melihat wajahnya karena dilarang oleh Farhan.

Saat Arkan keluar dari mobil dan wajahnya masih agak lebam semua siswa-siswi nampak heran dan berpikiran jika Arkan habis tawuran.

"Heh, Arkan habis tawuran di mana kamu?!" tanya Pak Denny saat tak sengaja bertemu Arkan di parkiran, dia juga berpikiran yang sama dengan siswa siwi lain jika Arkan seperti habis tawuran.

"Saya nggak tawuran Pak. Semalam saya dikroyok sama preman," keluh Arkan beralasan.

"Halah, bagaimana mungkin kamu ini kan mantan preman sekolah kok bisa kalah? Cepet bilang sama bapak kamu habis tawuran sama sekolah mana!" ujar Pak Denny dia masih belum pernah percaya.

"Arkan nggak tawuran kok Pak, cuma semalam dia ada masalah sama kakaknya terus digebukin sampe lebam" jawab Galang dari arah belakang.

Galang mengerti jika Arkan tidak ingin  memberitahu sebab luka yang ada di wajahnya karena kakaknya Keyla karena itu pasti akan menimbulkan beberapa pertanyaan juga mungkin masalah.

"Ohh gitu, ya sudah obatin lagi sana biar mulus lagi seperti saya" saran Pak Denny lalu Arkan mengangguk.

Pak Denny berlalu lalu Galang maju mensejejerkan tingginya dengan Arkan, "Masih sakit?" tanya Galang.

"Dikit," jawab Arkan singkat.

Galang hanya mengangguk mengerti lalu dia pergi ke kelas bersama Arkan. Di kelas, telinga mereka berdua terasa panas karena mendengar pertanyaan dari para siswi mengenai luka yang ada di wajah Arkan.

"Tau gini mending lo gak usah berangkat," cibir Galang.

"Gue niat ke sekolah mau ngeliat Keyla," jawab Arkan.

Ranty menghampiri meja Arkan sambil membawa kotak P3K dia tersenyum dan berniat ingin mengobati luka Arkan.

"Gue obatin ya sebagai tanda permintaan maaf gue atas kemarin," pinta Ranty.

"Gak usah," tolak Arkan.

"Hufffttt. Padahal gue cuma mau minta maaf—

"Permintaan maaf lo cuma pergi dari sini dan jangan muncul di depan mata gue lagi!" potong Arkan penuh penekanan.

Dino datang ke kelas bersama dengan Selena, mereka menghampiri meja Arkan dan Selena merasa ibah atas luka yang ada di wajah Arkan.

"Muka lo lebam ada baiknya harus diobati, boleh gue obati?" tawar Selena tidak bermaksud untuk cari muka karena sekarang sudah ada Dino dan dia sudah resmi berpacaran dengan laki-laki itu sejak beberapa hari yang lalu.

"Nggak usah!" tolak Arkan malas.

"Bener kata Selena Ar kalo luka lo harus diobati, lagian Selena nggak bermaksud caper sama lo kok" ujar Dino.

Arkan menghela nafasnya, dia terpaksa mengangguk membiarkan Selena mengobati lukanya. Bagi Selena ini pertama kalinya dia menyentuh wajah Arkan yang begitu mulus dan nyaris sempurna, dia bahagia tetapi untuk seperti dulu dia tidak. Selena sudah benar-benar berubah setelah mencoba buka hati untuk Dino.

Selena mengobati luka Arkan dengan teliti dan itu membuat Ranty geram, dia yang menghancurkan hubungan Arkan tetapi mengapa Selena yang dapat. Sangat menyebalkan, bagi Ranty.

Aktivitas mengobati luka Arkan tak sengaja dilihat oleh Keyla yang baru saja memasuki kelasnya. Apalagi bangku Keyla tepat di depan meja Arkan jadi sangat panas untuk dilihat bagi Keyla.

Dia Arkan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang