33^Sayang

980 59 0
                                    

Hari ini adalah tanggal merah jadi sekolah libur. Arkan pagi ini dengan sangat pagi dia pergi ke kedai milik Keyla karena sangat penasaran ada apa dengan gadis itu.

Saat tiba di kedai ternyata kedainya itu baru saja di buka dan Arkan tidak melihat Keyla di sana.

"Assalamualaikum pagi Tante, Keylanya ada?" ucap Arkan dia dengan sopan menyalami tangan Mira.

"Walaikumsalam pagi juga Arkan. Keyla semalam tidur di rumah Papanya jadi belum pulang," sahut Mira dengan ramah.

Jleb!

Arkan yakin jika yang mengirimkan pesan-pesan semalam tadi ialah Selena karena satu-satunya orang yang patut dicurigai adalah dia. Karena Selena orang yang mengejar-ngejar Arkan dan dia semalam bersama Keyla.

"Memangnya kenapa Ar? Terus tumben ke kedai pagi-pagi kenapa?" tanya Mira dia heran dengan raut wajah Arkan.

"Emmm,,, nggapapa Tante. Yaudah Arkan pamit ya Assalamualaikum" pamit Arkan dia menyalami kembali tangan Mira lalu segera pergi menggunakan motornya.

"Walaikumsalam," balas Mira seusai Arkan pergi.

—DIA ARKAN—

Pagi ini Maura membuka pintu balkon Keyla, tetapi gadis itu masih tertidur dengan keadaan menekuk lututnya menenggelamkan kepalanya.

"Bangun!" ucap Maura dia menyenggol kaki Keyla menggunakan kakinya.

Keyla masih terdiam tertidur.

"KEYLA BANGUN!" ucap Maura lebih keras hingga menendang tangan Keyla menggunakan kakinya.

Deg!

Keyla sontak kaget. Dia membuka matanya sipit dan ternyata sudah pagi dan orang yang membangunkannya ialah Maura, Mama tirinya.

Dia menatap Mama tirinya dengan tatapan berharap agar berhenti menyiksanya. Maura menatap sinis dia membangunkan Keyla tidak untuk melepaskannya, namun berniat untuk menyuruh gadis itu memasak untuk sarapan pagi dirinya dan Selena.

"Buatkan makanan untuk saya dan Selena! Jangan terlalu asin, semua takaran harus pas jika tidak? Jangan harap kamu bisa keluar dari rumah ini!" suruh Maura dengan menyentak.

Keyla hanya mengangguk. Namun dia saat ia menuju kamar mandi berniat mandi dahulu karena baju yang ia pakai basah kuyup juga tubuhnya serasa dingin, Maura melarangnya.

"SAYA ITU SURUH KAMU MASAK BUKAN NYURUH MANDI JADI NGAPAIN KE KAMAR MANDI?!" bentak Maura.

"Tapi... Aku dingin Tante" keluh Keyla.

"Saya gak peduli! Saya itu lapar jadi buatkan saya makanan dulu paham?!" titah Maura sangat egois.

Keyla mengangguk, dia sangat takut dengan Mama tirinya hingga untuk membantah saja Keyla tidak berani meskipun seluruh tubuhnya serasa dingin.

Dengan sangat lemas Keyla membuatkan nasi goreng untuk Mama dan saudara tirinya. Dia berdoa pada Tuhan agar Tuhan mengirimkan seseorang untuk menolongnya atau Farhan dan Garlan pulang ke rumah.

Selena dengan asyik memainkan ponsel Keyla dan Maura dia dengan santai mengecat kuku lentiknya.

Kedua wanita itu bagaikan tuan puteri yang sedang menyiksa upik abu. Mereka berdua sangat membenci Keyla, mereka sangat iri apalagi Keyla berhasil mendapatkan Arkan itu membuat mereka murka terhadap Keyla.

Dia Arkan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang