65^main ke sawah

579 29 0
                                    

Sepulang sekolah setelah ujian mereka pergi ke sebuah kampung yang tempatnya di rumah nenek Dino. Ya nenek Dino berada di sebuah kampung.

Saat ini udara masih pagi karena hari ujian sekolah pulang cepat karena hanya mengerjakan satu mata pelajaran saja. Dino dan Arkan juga yang lainnya merencakan ini semua bertujuan untuk menghibur Leo.

"Anjir ngehibur, gue kira ke club atau mall. Lah ini malah ke sawah" cibir Leo. Dia baru pertama kali menginjakkan kakinya ke sebuah tempat persawahan.

"Bosen gue. Lagian lo juga belum pernah kan main ke sawah? Anak kota kayak lo mana bisa ngambil katak" balas Dino mengejek Leo.

"Ck, nantangin lo?"

"Iya. Ayo siapa takut! Nanti yang kalah traktir di club"

Dengan ucapan Dino yang mengatakan akan mentraktir di club, Arkan, Ares dan Galang juga ikut tertarik. Mereka menaruh ponselnya di bangku pesisir sawah.

Mereka sudah berganti pakaian jadi aman untuk bermain di sawah. Terlihat Leo di sana ia tersenyum dan mulai bahagia. Arkan yang lainnya juga ikut bahagia karena berhasil membuat Leo bahagia walaupun entah nanti jika sudah sampai di rumah bagaimana.

Wajah lima laki-laki itu begitu kotor karena mereka melempar-lemparkan lumpur dan menyipratkan air lumpur ke satu sama lain.

Dari ujung sawah sana ada nenek Dino yang bernama Arina. Dia tersenyum saat melihat cucu serta teman cucu-nya bahagia. Apalagi dia mendengar Leo habis berduka.

Cekrek

Arina memotret lima laki-laki itu yang sedang bermain di sawah lalu ia kirimkan pada nomor Fera, Mama-nya Dino.

—DIA ARKAN—

"Leo mana?" tanya Rendy

"Tadi Arkan bilang lewat pesan, katanya mereka pergi ke kampung neneknya Dino." jawab Nilam

Rendy mengangguk mengerti. Dia harap Leo di sana bisa mulai melupakan Jessica dan kembali tertawa bahagia. Lalu Rendy berpamitan untuk pergi ke kantor dan Nilam mulai membersihkan rumah karena di sini tidak ada pembantu.

Nilam masih memikirkan Leo, dia takut Leo akan menjadi seseorang yang benar-benar pendiam melihi sifat-nya. Kemudian selang beberapa menit ada ketukan pintu.

Toktoktok!

Dengan lemas Nilam membuka pintu. Setelah terbuka ternyata dia adalah sahabatnya, Sarah. Sarah merupakan sahabat Nilam sejak SMP.

"Hai Nilam, kamu kenapa kok mukanya lesuh gitu?" ucap Sarah saat pintu terbuka dan melihat Nilam.

"Aku nggapapa. Ayo masuk" kata Nilam

Lalu Sarah memasuki rumah Nilam dan duduk di ruang tamu. Mereka berbincang-bincang mengenai arisan lalu Sarah penasaran ada apa dengan Nilam yang sedari tadi diam.

"Nilam, kamu kenapa? Cerita sama aku ada apa." ujar Sarah

"Aku bingung sama anakku Sar. Dia telah kehilangan pacarnya jadi dia menjadi pendiam sekali. Sangat-sangat pendiam melibihi sifatnya. Aku bingung harus bagaimana agar bisa mengembalikan dia bahagia kembali." keluh Nilam

"Kehilangan, putus maksudnya? Anakku juga begitu jika sehabis putus dan sekarang malah jadi gila mengejar mantannya terus padahal mantannya sudah punya pacar baru," papar Sarah dia mulai cerita mengenai Ranty, anaknya. Ya Sarah ini juga merupakan Mama-nya Ranty.

Dia Arkan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang