Hari ini Keyla berangkat sekolah diantar oleh Arkan menggunakan mobil lamborghininya yang sudah lumayan lama tak ia pakai ke sekolah bersama Keyla.
Mereka berdua bergandengan tangan dengan sangat cocok, akan tetapi tatapan mereka berbeda. Keyla sedari tadi senyum pada orang-orang yang menyapanya, sejak ia berpacaran dengan Arkan kini banyak orang yang sok akrab dengannya, padahal dulu saja dia itu selalu dibuly. Sedangkan tatapan Arkan, tatapan itu begitu dingin dan datar hanya kepada Keyla dirinya tersenyum.
Saat ingin menuju kelas ia tak sengaja melihat Dino dan laki-laki itu kini mendekat berlari ke arahnya lalu memeluk dirinya hingga membuat Arkan kaget juga jijik.
"KYAAA ARKAN GUE BAHAGIA BANGET! akhirnya Selena buka hati buat gue juga aaargggghhh mau nangis," ucapnya Dino dengan heboh hinggq membuat pusat perhatian.
Keyla yang melihat itu melongo tak mengerti mengapa Dino tiba-tiba seperti ini, ya meskipun Keyla tahu jika dia sangat mencintai kakak tirinya.
"Dino cukup! Lepas anjing lo nggak malu dilihat banyak orang? Bisa dikira belok gue!" sentak Arkan mendorong tubuh Dino agar menjauh dari tubuhnya.
Dino nyengir tanpa dosa, "Hehe sorry. Tapi Ar gue seneng banget semalam gue jalan sama Selena dan dia bilang bakal buka hati buat gue," jawab Dino.
"Yakin lo? Emang dia udah gak terobsesi sama gue? Atau jangan-jangan, lo cuma dijadiin pelampiasan lagi" ujar Arkan.
"Ah masa sih? Tapi dia bilang mau ngelupain lo kok," kata Dino.
Kebetulan, Selena datang dengan kotak bekal di tangannya. Niat awalnya dia ingin memberikan bekal itu pada Arkan namun ketika melihat ada Keyla juga ada Dino jadi ia urungkan, ia ganti menjadi untuk Dino.
Selena menghampiri Dino, "Pagi Din, udah sarapan hari ini?" sapa Selena dengan tersenyum manis, walaupun sebenarnya senyuman itu untuk Arkan.
"Emmm,, belum. Tadi pagi Mama nggak masak soalnya Irfan sama Erfan lagi sakit," jawab Dino.
Selena menyerahkan kotak bekal itu untuk Dino dan sontak itu membuat pasang mata nampak terkejut! Bagaimana mungkin seorang primadona sekolah memberikan bekal kepada preman sekolah yang terkenal sangat alay.
Dengan cepat Dino menerimanya, "Makasih Queen" ucap Dino.
"Yaudah gue duluan ya," pamit Selena.
Beberapa orang di sana masih tercengang, mereka tak percaya jika hati Selena kini luluh. Arkan meraih kotak bekal itu lalu mengetuk-ngetuknya apakah ini asli atau tidak.
"Asli kok, tapi? Kok tumben?" heran Arkan.
"Emang kenapa? Arkan cemburu? Atau Arkan mau makan?" kini yang bertanya bukan Dino, melainkan Keyla.
"Enggak cuma nanya aja. Gue cuma takut Dino cuma dijadiin pelampiasan," jawab Arkan.
Dino merebut kembali kotak bakal itu lalu menatap tajam Arkan, "Iri? Bilang boss!" cetusnya kemudian pergi.
Selepas Dino pergi Arkan dan Keyla melanjutkan langkahnya menuju kelas, mereka berjalan di samping tatapan para siswa siswi.
Arkan duduk bersama Leo dan tak berubah masih di belakang Keyla. Pemikiran Arkan sama dengan pemikiran Leo jika mereka takut Dino hanya dijadikan pelampiasan.
"Le, lo percaya kalo Selena udah suka balik sama Dino?" tanya Arkan.
"Kaga sih, cuma ya mau bagaimana lagi bocah nya aja udah baper sama tuh cewek" jawab Leo.
Keyla yang mendengar itu terkesan Arkan menjadi memikirkan Selena, dia menjadi bengong tak memperhatikan guru yang sedang mengajar.
"Key lo kenapa?" tanya Alana
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Arkan [End]
Novela JuvenilBermasalah dengan Arkan sepertinya itu nasib buruk bagi Keyla, gadis miskin yang tak sengaja menumpahkan segelas es jeruk di baju seragam milik Arkan, laki-laki angkuh juga tak banyak bicara. "Eh maaf-maaf gak sengaja" ucap Keyla takut saat tak seng...