24^cocok

934 58 0
                                    

Pada saat pulang sekolah Ares datang ke rumah Dino untuk mengajak laki-laki itu belanja karena di dekat taman ada bazar murah.

Akan tetapi ketika sampai sana sahabatnya itu sedang mengasuh adiknya yang umurnya sekitar empat tahun.

"Din, jadi nggak katanya ke bazar?" tanya Ares
"Duh gimana ya, gua lagi jagain Irfan nih" keluh Dino padahal ia ingin sekali pergi ke bazar.
"Yaudah gimana kalo kita titipin aja ke Keyla sama Arkan? Kan biasanya cewek pendiam itu suka sama anak kecil" usul Ares.
"Emang mereka mau? Pasti Arkan nolak kan dia nggak mau ribet," ujar Dino.
"Emang Mama lo ke mana?" tanya Ares lagi.
"Pergi kondangan baru aja," jawab Dino.

Ares menghela nafasnya lalu tak lama kemudian dia langsung menggendong adik Dino untuk ia masukkan ke dalam mobil, untung saja laki-laki itu membawa mobil jadi tidak ribet.

"Ehh kampret! Lo mau bawa ke mana adek gua anjir?!" cerocos Dino.

"Udah lo ikut aja ayo!" kata Ares lalu Dino pun memasuki mobil Ares.

Di dalam mobil anak kecil yang bernama Irfan itu terus saja berceloteh hingga membuat telinga Dino merasa berisik, "Udah ya Pan lo jangan berisik aja budeg nih kuping gua" kata Dino dia berusaha lembut agar adiknya tidak menangis.

"Kita mau ke mana kak?" tanya Irfan
"Ke rumah kak Arkan sama kak Keyla. Nanti kamu di sana jangan nakal ya, jangan berisik juga" jelas Dino.
"Kenapa emangnya? Kak Keyla galak ya? Ah gak mau! Ifan nggak mau sama kakak galak!" tolak Irfan dia merasa takut.

"Lo sih Din make acara nakut-nakutin segala gimana nanti kalo Ifan nggak mau, tolol!" gerutu Ares.

Dino mencari cara agar adiknya ini mau dititipin pada Arkan, "Irfan mau mainan mobil-mobilan nggak? Nanti Kakak beliin kalo Irfan nurut" bujuk Dino.
"Benelan kak? Mau!! Ifan mau mobil-mobilan Ifan janji kalo Ifan bakal nulut" final Irfan dia akhirnya menurut.

"Giliran mainan aja kau gercep dek!" gumam Dino.

Lalu tak lama kemudian mereka telah sampai di kedai itu. Dino menggendong Irfan saat memasuki kedai, ia lihat Arkan dan Keyla mereka sedang santai mengobrol.

"Hai Ar! Lo lagi sibuk nggak?" ucap Dino basa-basi.

"Kenapa emang?" tanya Arkan, entah kenapa perasaannya menjadi tak enak.

"Emmm,,, anu... Gua... Gua... Gua TITIP ADIK GUA NANTI HABIS MAGRIB GUA AMBIL PLEASE YA GUE MINTA TOLONG" pinta Dino dia langsung menaruh Irfan pada pangkuan Arkan lalu berlari pergi bersama Ares memasuki mobil.

Arkan kaget, matanya dengan mata Keyla saling menatap. "EMANG GILA TUH DINO PUNYA ADEK KENAPA DIKASIH KE GUA!" gerutu Arkan.

"Itu adiknya Dino? Lucu banget. Nama kamu siapa dek?" tanya Keyla pada Arkan juga anak kecil itu.

Mendengar itu Arkan mengerutkan dahinya tak mengerti. Apakah Keyla menyukai anak kecil? Entahlah karena adiknya Irfan juga sangat menggemaskan, tampan seperti kakaknya meskipun kakaknya itu sangat menyebalkan.

"Namaku Ifan, aku adiknya kak Dino. Ini kakak Keyla?" jawab Irfan.

"Iya, sini sama Kakak. Kak Arkan lagi capek, jadi ke Key aja ya gendongnya," kata Arkan lalu Irfan berpindah ke pangkuan Keyla.

Melihat itu Arkan merasa kagum karena sikap keibuan terlihat dalam gadis itu. Bukan ke dirinya saja tapi ke anak kecil juga Keyla sangat baik juga peduli.

Keyla tersenyum, dia sangat menyukai anak kecil apalagi tampan juga menggemaskan seperti ini.

"Ifan udan makan?" tanya Keyla
"Udah tadi sama kak Dino," jawab Irfan.
"Tapi di sini nggak ada mainan, Ifan jangan nangis yah," kata Keyla dengan lembut dan berharap adiknya Dino ini tidak akan menangis.
"Tadi kak Dino udah janji mau beliin Ifan mainan jadi Ifan halus nulut," tutur Irfan.

Dia Arkan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang