71^Cincin

633 25 2
                                    

Di sebuah mansion mewah kini mengadakan acara, yaitu acara pertunangan antara Arkan dan Keyla. Akan tetapi, pertunangan itu dilakukan secara privat yang artinya hanya orang tertentu saja.

Pada saat Arkan ingin memakaikan cincin ke jari manis Keyla, dia menatap Keyla dengan tersenyum dan dengan tatapan begitu serius. Dia membuka tempat cincin itu lalu mengucapkan, "Keyla will you merried me?" ucapan itu membuat Keyla sangat gugup. Di sana ia ingin menangis karena terharu bahwa Arkan benar-benar serius dalam hubungannya. Mungkin setelah mereka lulus kuliah mereka akan menikah.

Lalu, dengan cepat Keyla menjawab, "Yes. I will merried you Arkan" Keyla mengucapkan itu dengan sangat yakin dan tersenyum bahagia. Dia sangat mencintai Arkan jadi sudah pasti akan menerima laki-laki itu.

Kemudian cincin itu terpakai ke dalam jari manis Keyla yang lentik juga putih itu. Cincin itu terpasang begitu cantik dan sangat cocok di jari manis Keyla.

Begitupun Keyla, saat memaikan cincin ke jari manis Arkan dia nampak gugup hingga perlahan cincin itu terpakai ke dalam jari manis laki-laki yang selalu bersamanya. Dia Arkan.

Kedua pasangan itu nampak bahagia satu sama lain walaupun mereka nanti akan terpisah jarak. Antara Jakarta dan London.

Suara tepukan tangan dari orang-orang begitu meriah. Arkan mencium kening Keyla di depan semua orang dan saat itulah teman-temannya iri ingin segera menyusul.

"Bismillah bisa nyusul!" seru Dino sambil menggenggam tangan Selena.

"Harus bisa dong! Masa elo kalah" sambung Selena.

Galang yang melihat itu hanya terkekeh. Dia menatap ke arah Citra, "Nggak usah iri ya sayang. Yang penting itu komitmen, masalah cincin bisa belakangan." kata Galang

"Iya kan udah ada gelang," sahut Citra sambil tersenyum menatap ke arah gelang yang sama bentuknya dengan gelang ada di tangan Galang. Bisa dikatakan gelang couple.

Di belakang, Leo hanya terdiam menyaksikan semua teman-temannya membawa pasangan. Di sini hanya Leo yang sendiri tetapi dia sama sekali tidak iri atau apapun. Dia hanya bosan dan ingin segera pulang.

"Kalian terlalu sibuk pasangan hingga lupa dengan adanya spesial jomblo!" sindir Ares lalu teman-temannya melirik ke arah Leo dan laki-laki itu menunduk merasa malu.

Dari arah panggung, Arkan merangkul bahu Leo memberi semangat. "Kata siapa dia jomblo? Kan udah ada yang baru walaupun masih dalam proses." ujar Arkan

"Bismillahirrahmanirrahim semoga Kiara membalas cinta Leo dan kelak nanti mereka berdua jodoh, aamiin" ucap Keyla dia seakan mendoakan Leo dan Kiara.

"Aamiin" balas semua teman-teman Leo.

Leo hanya memutar bola matanya malas, "Lagian deket aja nggak dan gue sama sekali nggak ada perasaan apapun sama dia!" cetus Leo.

"Sekarang sih bilang gitu, tapi nggak tau kalo nanti." jawab Arkan

"Apalagi elo kan satu pesantren sama dia," sambung Galang.

"Hah, lo jadi mondok Le?" tanya Dino dengan heboh hingga beberapa orang melirik ke arah Leo.

"Kalo nanya nggak usah kenceng kampret!" cibir Ares

Leo mengangguk, "Dia atau tiga hari lagi gue akan daftar di pesantren itu. Kuliah sambil belajar agama" jelas Leo.

"Wihhh, Leo jadi alim ya bund!" ujar Dino.

"Seenggaknya itu lebih baik daripada lo paling kuliah cuma pengen gelar!" lontar Arkan dia membela Leo.

Dino langsung terdiam. Ia juga tidak tahu jika nanti kuliah bagaimana jika SMA saja masih malas dan begitu membosankan baginya. Apalagi tidak ada Selena nanti.

Dia Arkan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang