36^Kesempatan

779 44 0
                                    

Istirahat siang ini Dino melihat Selena sedang sendirian di taman. Gadis itu menatap ke arah bunga dengan tatapwn kosong, bisa dikatakan melamun.

Dino menghampirinya lalu duduk di samping Selena, kali ini gadis itu tidak mengusirnya.

"Tumben di sini sendiri, ngapain?" tanya Dino

Selena terdiam sesaat, lalu menjawab, "Harapan gue rapuh. Terlalu banyak saingan, gue bisa bersaing sama orang yang cinta sama dia tapi gue nggak bisa bersaing sama orang yang dia cinta." lirih Selena

Hati Selena sakit karena Arkan lebih memilih adik tirinya, dia merasa kesal mengapa dirinya terkesan kalah walaupun tidak ada perlombaan.

Dia bersender di bahu Dino dan menangis di sana, lantas Dino pun kesempatan bisa dekat dengan Selena jadi ia membiarkan bahunya untuk bersender.

"Din... Gue salah apa sih sama Tuhan? Dosa gue banyak ya sampe Tuhan benci sama gue? Gue pengen bahagia Din, gue iri sama Keyla. Kenapa sih dia selalu dapat semuanya?" lirih Selena hatinya begitu patah dan semangatnya begitu rapuh.

"Lo jangan ngomong gitu. Tuhan masih sayang sama lo kok, dia nggak mungkin benci sama hambanya Sell, hanya saja mungkin Tuhan sedang ngasih lo ujian biar lo lebih kuat. Atau Arkan itu bukan yang terbaik buat lo" ujar Dino dia begitu serius dan bijak seperti Galang menasehati Arkan.

"Gue sayang sama Arkan Din, tapi gue sadar kalo gue tetep ngejer dia itu bakal sia-sia karena gue tau cintanya sama Keyla itu kuat." lirih Selena dia mengeluh dengan perasaannya.

"Saking cintanya lo sama seseorang, lo jadi nggak sadar bahwa di belakang lo ada yang cinta sama lo, dia berharap sama lo" kata Dino.

"Siapa Din?" tanya Selena

"Gue. Sekarang gue ada di posisi yang lebih sakit dari lo, mendengarkan cerita orang yang gue cinta menceritakan cintanya sama laki-laki lain." jelas Dino masih menatap ke arah lurus

Selena menoleh ke arah Dino, wajah laki-laki itu tidak menunjukkan becanda sama sekali. Dia begitu serius.

Lalu Selena terkekeh, "Lo apaan sih Din gue—
"Lo nggak pernah sadar Sell kalo gue suka sama lo, gue cinta banget sama lo, meskipun gue suka becanda tapi gue serius jika tentang perasaan. Gue benci ketika keseriusan gue dianggap becanda," potong Dino hingga membuat Selena terdiam.
"Lebih sakit lagi, orang yang diceritakannya itu sahabat sendiri. Tiap hari orang yang gue cinta tak pernah mencari gue, malah dia mencari sahabat gue. Lo nggak pernah sadar gimana perasaan gue ketika lo nyari Arkan. Iya gue tau Arkan itu kaya raya, dia juga tampan, tapi apa salah kalo gue suka dan berharap sama lo Sell?" lanjutnya Dino dia mengungkapkan seluruh perasaannya. Baru kali ini seorang Ardino Mahardika serius dan mengutarakan perasaannya kepada seorang gadis tanpa becanda dan dengan melirih.

Deg!

Mendengar itu membuat Selena bimbang, dia sangat tidak percaya jika Dino benar-benar mencintainya karena setiap hari memang Dino selalu menggodanya tapi kali ini ungkapan perasaan Dino begitu serius dan menyentuh.

"Tanpa sadar gue telah menyakiti diri gue sendiri, gue berusaha buat mencintai yang lain tapi gue nggak bisa. Meksipun gue tau orang yang gue cinta mencintai yang lain. Nyaris, perasaan kita sama tapi bedanya lo mencintai yang lain" lirih Dino.

"Cukup Din gue paham. Tapi gue nggak tau mau bilang apa, lo tau kan kalo gue cinta banget sama Arkan? Kenapa bisa lo cinta sama gue?" papar Selena.

"Karena cinta itu tanpa alasan. Gue tau semua tentang lo tapi gue diem, lo kakak tirinya Keyla kan? Tenang aja gue nggak bakal bilang siapa-siapa kok dan gue tau itu udah lumayan lama," jawab Dino.

Selena terdiam.

"Sekarang gue nggak minta lo buat jadi milik gue, tapi gue cuma minta coba lo buka hati buat laki-laki lain dan sadar mengharapkan orang yang nggak cinta sama kita itu sakit. Lo cantik Selena tidak sepantasnya lo mengejar, lo itu cuma terobsesi sama Arkan jadi stop oke? Gue nggak mau liat lo terluka" pinta Dino sekaligus menasehati Selena agar berhenti menganggu hubungan Arkan juga Keyla.

"Kalo mengharapkan orang yang nggak cinta itu sakit, kenapa lo berharap sama gue?" tanya Selena.

"Ya karena gue udah biasa. Lo itu temen SMP gue, udah lima tahun gue ngejer lo tapi nggak pernah lo tengok gue. Tapi bodohnya gue di samping itu banyak cewek yang ngejer gue, suka sama gue tapi gue tetep maunya lo." tutur Dino.

Mendengar penuturan dari Dino membuat hati Selena tersentuh, baru kali ini ada seseorang mengungkapkannya perasaannya dan mencintainya selama lima tahun walaupun tak dianggap.

Akan tetapi, Selena sejujurnya dia tidak punya perasaan apapun pada Dino jadi tidak mungkin jika sekarang akan menerima laki-laki itu.

Dino menghapus air mata yang menetes di pipi Selena akibat menangis karena Arkan, "Jangan nangis lagi. Skincare lo lebih mahal daripada kesedian yang nggak penting ini" ujar Dino lalu beranjak dari duduknya kemudian segera pergi.

—DIA ARKAN—

"Dino mana? Tumben nggak ke kantin?" tanya Arkan yang baru saja datang.

"Biasalah paling caper ke Selena," jawab Galang.

"Gue heran, kok bisa sih dia bucin banget ke Selena? Padahal gue rasa banyak kok cewek yang mau sama Dino meskipun dia orangnya rada geser," lontar Arkan.

"Namanya juga cinta Ar, tai ayam juga bagaikan permata. Kan cinta itu buta." celetuk Leo

"Cinta segitiga, Dino suka sama Selena tapi Selenanya suka sama Arkan namun Arkannya juga suka sama Keyla, sedangkan Keyla? Woah saling mencintai" seru Ares.

"Yaudahlah jangan gibahin temen, nggak baik," ujar Arkan lalu dia memesan es jeruk.

Di bagian khusus bagian pojok belakang itu tempat menetap Arkan dan teman-temannya, Leo memberikan peraturan pada penghuni kantin jika dilarang ada yang menunduki bangku kantin bagian pojok belakang.

Karena dilarang mengutang oleh Mamanya Ares jadi selalu bayar dan Bu Marni dia merindukan beli emas di setiap bulannya. Tiap Ares bayar lunas bagaikan dirinya gajian, kata Bu Marni.

Jeda beberapa menit Dino datang ke kantin, dia duduk di samping Galang dengan lesuh. Kali ini laki-laki itu sangat sedih melebihi ditolak setiap harinya atau dibentak sama Selena jika mengejarnya.

"Kenapa? Ditolak lagi?" tanya Ares.

Dino terdiam.

"Udahlah Din lepas aja, nyerah. Banyak kok yang suka sama lo cewek di luar sana." saran Galang.

"Jadi laki-laki jangan bodoh. Kita itu harus kuat, sadar! Cewek tuh banyak bukan dia doang jadi nggak perlu lah disedihin gitu" tambah Arkan.

"Masalahnya dia nolak gue karena lo, dia suka sama lo Ar" keluh Dino.

"Din, dia itu cuma terobsesi bukan cinta. Jadi bedakan oke?" jawab Arkan

Dino terdiam menyimak, ada benarnya juga apa yang dikatakan Arkan dan sekarang dia menjadi tersadar apakah dirinya cuma terobsesi atau benar-benar mencintai Selena? Tapi jika hanya terobsesi mengapa rasanya beda seakan dirinya benar jatuh cinta? Entahlah Dino bingung.

Dia Arkan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang