"Gimana insiden malam sabtu, lu ikutan?" tanyanya to the point
"Pacarannya nanti ayo masuk kelas dulu" suara berat mengagetkan gua ama Ivan yang ternyata bapak kesiswaan sama dua orang polisi.
Di lain kelas
Frisky
Kayaknya gara-gara kemaren deh, polisi-polisi itu berdatangan. Tapikan kejadian hari jum'at sama sekali ngga ketahuan. Apa malemnya kali ya, coba gua tanya ketiga temen sialan ini siapa lagi kalo bukan Alfa, Tian, Darel yang lagi makan bakso.
"Eh, guys kalian tau ngga kenapa polisi pada dateng?" tanya Gua bisik bisik
Alfa menyernyitkan dahi saat denger pertanyaan gua "Lah lu kagak tau?"
"Lu kemana aja anjing?" Tian terheran
"Ye santai aja kali, gua beneran nggak tau. Kemaren gua cuma nongki berdua sama Rafael." jawab gua
"Oh, jadi gini yang katanya temen, yang katanya selalu bareng." sindir Alfa emang dah mulut ceweknya meronta.
"Gua nanya beneran jawab kalian malah ngeselin!" ya gimana ya kadang gua engga suka kalau lagi serius gini malah pada engga serius. Giliran becanda dianggep serius.
"BHAHAHA...." tawa Tian meledak liat muka gua yang kesel.
"Slow men," ucap Darel
“Yaudah jelasin!" sambung gua
"Kemaren malam sabtu rencana kita mau party di basecamp gua, Darel, Tian, sama Aurel beli amer dulu tuh. Nah, begitu sampe di basecamp dari belakang kita ada polisi yaudah kan kita langsung cabut ke rumah Tian kewer tuh dua botol." jelas Alfa setelah ngabisin dua mangkuk bakso.
"Oh gitu, Gua kemaren juga mau nyusul cuma udah kemaleman nongki di kafe bang Daniel." ucap Gua
"KAFE BANG DANIEL?" ucap mereka barengan sampe liurnya Alfa muncat ke muka Gua
"Lha iya emang kenapa?" tanya Gua
"Kita kemaren kesana ogeb!" jawab Tian ngegas
"Lu Nggak liat kita?" tanya Alfa
"Nggak kan rame," jawab Gua santai
"Picik mata You, berarti Aurel kemaren ngilang itu ngikutin lu?" tanya Tian penuh selidik
"Aurel? Gua ngga liat dia tuh." Gua menggaruk kening yang ngga gatal.
"Wah ini pasti Aurel suka seenaknya deh ngilang, mana dia belom cerita apa-apa tentang kejadian hari jum'at." Alfa panic mode on.
"Gua sebenernya yang anter dia pulang sama Rafael kemaren." gua coba cerita ke mereka....
BRAKK...
"Kalian kenapa masih disini?" pak Tri datang membanting pintu
"Sarapan pak." jawab gua santai
"Cepat ke kelas hari ini ada razia handphone atau kalian berempat tidak saya kasih nilai!" ancamnya
Memang yang tersisa di kantin tinggal kami berempat dan ibu kantin. Yang lainnya udah lari begitu Pak Tri gebrek pintu kantin. Dan benar di kelas udah ada dua polisi mengumpulkan handphone yang diletakkan di meja guru.
"Permisi pak," ucap kami barengan
Guru itu melihat kami"ya silahkan masuk dan letakkan handphone kalian di sini." suruh polisi itu.Gua langsung ngeluarin handphone diikutin Tian, Alfa, dan juga Darel. Terus kami berempat duduk di tempat masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Ice Tea
Teen FictionYang manis tak selamanya manis Seperti sweet ice tea yang semakin lama rasa manis itu memudar Namun berbeda dengan senyum itu tak akan kubiarkan memudar ~ Rafael Abimanyu Putra ~ Jangan samain gua dengan cewek lain. Karna setiap orang itu berbeda G...