Rafael
Tungtangting..tungtangting..tungtang
"Duh...handphone Gua kenapa bunyi?" Gua meraba-raba keberadaannya, mata gua belum sempurna terbuka.
Perut gua kerasa perih dan dada gua kenapa berat begini. Gua coba mengangkat kepala dan membuka mata, ternyata Frisky tidur di atas dada. Semalam emang dia gua suruh nganterin ke rumah sakit sampai ketiduran di ruang tamu, untung cuma dikasih obat kagak dirawat.
"Iya...halo ada apa?" tanya gua ke penelpon
"[Selamat pagi pak, saya ingin mengingatkan kepada bapak bahwa hari ini akan diadakan meeting bersama client.]" jawab suara disebrang sana
"Baik, tolong siapkan tiket pesawat." suruh Gua ke sekertaris
"[Baik, pak.]" jawabnya
Selama di kota ini gua sampai lupa kalo gua seorang CEO of RAP Event Organizer. Usaha yang gua mulai sejak lulus kuliah setahun yang lalu. Gua dulu sering loncat kelas, kagak usah heran gua cepet lulusnya. Gua kesini gara-gara stress dipaksa Papa dijodohkan dan kuliah lagi biar bisa meneruskan perusahaannya karena Bang Daniel kagak mau dan dia juga punya bisnis sendiri yang lebih flexible waktunya.
Bang Daniel yang usianya enam tahun lebih tua dari Gua harusnya cocok menggantikan papa, dan dia juga tau bakalan dijodohkan dengan anak rekan bisnis papa makanya lebih milih tinggal bersama kakek. Dan gua yang kena.
"Frisky, bangun lu sesek gua!" suruh Gua
Dan orang yang gua suruh sama sekali nggak respon. Gua menggeser badan ke kanan dengan cepat, tapi dia masih aja nggak gerak sedikitpun
"Bangun ki!" Gua menepuk pipinya, dia hanya memiringkan kepalanya.
Mending gua telfon aja kan handphone nya masih dipegang di atas dada. Siapa tau bangun, kalo nggak mungkin gua nyuruh mbok yam menyiram air ke wajahnya. Handphonenya terus bergetar, Frisky terbangun mengangkat telfonnya.
"Halo, bidadarikuh. Mau dijemput?" Frisky matanya masih terpejam
"Halo ki bangun!" jawab Gua, dia terlonjak kaget ngejar gua yang mau naik ke kamar.
"Anjir lu, El. Kiraiin pacar gua!" makinya
"El, lu berangkat kagak?" tanyanya
"Nggak," jawab gua singkat, menaiki tangga menuju kamar
"Lu emangnya belom sembuh?"
"Ck. Sana sekolah!" usir Gua
"Anjir lu!" makinya
~ ~ ~
Frisky
Hari yang paling ditunggu-tunggu surga dunianya pelajar yaitu Jamkos. Rasanya bebas penatnya mikirin Sejarah yang sudah berlalu. Hari ini jam kosong karena bakal ada pemilihan ketua Osis baru. Eits... jangan salah gua paling anti jadi babu sekolah so, Jangan pernah pilih gua jadi ketuanya. Gua udah jadi ketua klub musik di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Ice Tea
Teen FictionYang manis tak selamanya manis Seperti sweet ice tea yang semakin lama rasa manis itu memudar Namun berbeda dengan senyum itu tak akan kubiarkan memudar ~ Rafael Abimanyu Putra ~ Jangan samain gua dengan cewek lain. Karna setiap orang itu berbeda G...