🎧Playing Now : Yours - Raidenx & chanyeol🎧
"Kalau udah punya pacar, siapain diri jadi tulang punggung. Jangan sampe jadi cowo cakep doang, jemput cewe dipanggang."- Ayah Reyhan -
Ting!
Ting!
Ting!
"Heh anak pungot! Ambil tuh hp lo. Brisik!"
Reyhan melirik sinis orang didepanya. Kakak reyhan, namanya panji, biasa dipanggil aji. Lalu beralih menatap kedua orangtuanya yang tampak biasa saja mendengar ucapan abangnya barusan.
Sekarang reyhan bersama kakak dan kedua orangtuanya sedang berada di meja makan. Baru saja menyelesaikan makan malamnya.
"Siapa tuh? Cek dulu hp kamu rey. Siapa tau penting." suruh ibu reyhan yang sudah berada di dapur, hendak mencuci piring.
Reyhan mengangguk. Meletakan sendok dan garpunya. Lalu meminum air putih didepanya lebih dulu.
Terlalu lama, ayah reyhan yang duduk tepat disampingnya melirik ponsel reyhan yang masih menyala. Membaca nama yang tertera di layar lockscreen anak keduanya. Sekilas info reyhan itu tiga bersaudara. Adiknya perempuan, baru berumur sekitar lima tahun.
"Syifa? Siapa tuh syifa?" tanya ayah reyhan sembari menaikan satu alisnya.
Reyhan tersedak air putih. Tanganya langsung mengambil ponselnya dan memasukanya ke saku celana. "Pacar Reyhan."
Ayah reyhan mengangguk-anggukan kepalanya. Memutar tubuhnya, menjadi sepenuhnya menghadap reyhan. Meneliti reyhan dari atas sampai bawah. Membuat reyhan menaikan satu alisnya.
"Kalau udah punya pacar, siapain diri jadi tulang punggung. Jangan sampe jadi cowo cakep doang, jemput cewe dipanggang." Ujar ayah reyhan gaul, setelahnya ia menatap serius reyhan. "Anaknya temen bapak seumuran kamu udah bisa nyicil rumah. Kamu seharusnya udah bisalah nyicil mobil. " lanjut ayah reyhan enteng.
Reyhan auto kena mental.
Reyhan memamerkan wajah lempeng pada ayahnya. "Iya pa, pak jokowi juga seumuran bapak udah bisa jadi presiden." balas reyhan tanpa beban.
Bapak be like : silahkan angkat kaki dari sini☺
Keduanya mengeluarkan aura permusuhan. Kakaknya hanya menghela nafas lelah. Ayah dan adik laki-lakinya ini memang tak seharusnya berdekatan.
"Eh, kenapa lagi nih kalian berdua?" tanya ibu reyhan yang baru saja kembali dari dapur, membawa buah yang baru saja dicuci.
"Biasa ma, papa sama reyhan mau gelud." celetuk kakak reyhan. Aji.
Mama reyhan menggelengkan kepalanya. "Udah-udah! Kalian berdua ini ribut terus kalo ketemu, heran mama." ujar ibu reyhan. "Nih makan buah aja, udah mama cuci." lanjutnya.
"Makasih ma, reyhan mau ke kamar aja, disini panas." tolak reyhan halus. Sebenarnya ia hanya enggan melihat wajah ayahnya yang seolah-olah seperti hendak mengajaknya baku hantam setiap kali bertemu.
"Iya, jangan lupa solat 'isya dulu kalo mau tidur." tutur ibu reyhan.
Reyhan mengangguk lalu berdiri dari duduknya. "Reyhan ke kamar dulu ma." pamit reyhan. Ibu reyhan tersenyum lalu mengangguk, setelahnya reyhan berjalan meninggalkan ruang makan.
"Bye-Bye anak pungot!" teriak kakak reyhan jahil. Reyhan yang masih kesal segera melepas sebelah sendal rumah yang sedang dipakainya dan melemparnya ke arah kakaknya sebelum menutup pintu kamarnya dengan keras.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Reyhan langsung merebahkan tubuhnya ke ranjang setelah melaksanakan solat 'isya. Sarungnya bahkan belum ia lepas. Menatap langit-langit kamarnya. Lalu tiba-tiba tersenyum sangat lebar sambil memeluk dirinya sendiri lalu berguling kekanan dan kekiri di atas kasur. Membuat tempat tidurnya yang semula rapih menjadi berantakan, seperti kondiri hatinya sekarang, karena mengingat kelakuan syifa siang tadi. Kalau tau seperti itu reyhan akan sering-sering marah pada syifa agar selalu dibujuk.
Teringat sesuatu, reyhan berhenti berguling, tanganya langsung menggapai ponselnya yang berada dia atas nakas samping tempat tidurnya. Jari-jarinya dengan cepat membuka kolom chatnya dengan syifa.
Syifa
Online|Buah manggis di atas tungku
Yang baca manis kaya aku. Eaak
|Geli sendiri gua.
|Reyhan coba kirim pap lo.Ngapain si?|
|Nggapapa sekali-sekali.
Ngga mau gue.|
|Dih, cepetan! Sekali doang.
Buat apa si lu?|
Karena gue orangnya baik, tidak sombong, dan pastinya juga tampan. Nih gue kasih.|Send a photo
|Itu kepalanya kenapa ya?
Hah? Kepala gue nggapapa ko. Emang kenapa? ada yang aneh?|
|iya. Kok diliat-liat mirip kepala rumah tangga saya.
1 detik2 detik
3 detik
Reyhan mleyot.
Membanting ponselnya ke kasur. Lalu menenggelamkan wajahnya ke bantal sebari meninju-ninju kasur.
Ting!
Ting!
Ting!
Ponselnya terus berbunyi. Reyhan meraba kasurnya, mencari ponselnya yang tadi ia lempar. Reyhan memukul dadanya karena jantungnya tak mau diajak bekerja sama. Setelahnya ia membuka pesan yang ia yakini dari syifa.
|Han!
|Ko di read doang.
|Udah ngga marah kan?
Fa, sebenarnya tadi guengga marah. Cuma gabut aja pengin berantem sama lu.|Setelah mengirim itu. Reyhan langsung menekan tombol home.
1 menit ...
2 menit ...
3 menit ...
4 menit ...
5 menit ...Reyhan mulai panik. Tak ada notif dari syifa. Apa syifa marah?
Saat ingin menekan icon telfon. Muncul notifikasi pesan dari syifa di atas layar ponselnya. Reyhan langsung menekanya.
Syifa
Online|Mau gua pukul?
•To be continued•
18 juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Paketu BUCIN! (END)
Teen FictionNamanya Reyhan ketua kelas paling menyebalkan bagi syifa gadis bar-bar bekacamata yang membuat reyhan langsung terlopelope, pasalnya bukanya mengurus kelas dengan benar, Reyhan malah selalu Jadi BUCHINNYA SYIFA SETIAP SAAT, SEPERTI REXONA! SETIA SE...