🎧Playing Now : ASTRO - All Night🎧
"Maaf fa (っ'▽')っ"
-Syaif aditya rasyid arreyhan-
Syifa berdiri sendiri di depan gerbang sekolah, nunggu mobil jemputan warna orangenya, alias angkot.
Kelvin?
Dia bilang osis bakal ikutan rapat sampe sore, udah minta maaf juga karna ga bisa nganterin syifa balik. Syifa mah oke-oke aja, dia juga ga minta buat di anterin.
"Duh lama bener sih nih sopir gue njemputnya, mana sekolah udah sepi banget lagi." syifa udah ga tenang, clingak-clinguk kek orang bego, udah mulai panik dia.
Mau nangis aja rasanya(╥﹏╥)
Antara mau nangis karena takut sendirian, mana skolah sepinya naudzubilah, ditambah gerbangnya udah di gembok. Atau karena inget yang tadi di kantin? Duh pengin ngamuk aja rasanya(╯°□°)╯
"Ssst...ssstttt! Dek ikut om yuk! Nanti om beliin obat cacing."
Syifa kaget, denger suara orang yang tiba-tiba ada ga jauh di depanya lagi duduk di atas motor. Langsung aja dia masang wajah datar pas tau siapa orangnya.
"Gila lo han?!" jawab syifa males.
Gimana ga males?
Hatinya apa kabar?
Masih cenat-cenut woy!
"Iya, om tergila-gila sama kamu dek. Adek manis mau ngga jadi babu om?" canda reyhan.
Syifa nunduk liatin kedua sepatunya yang digerakin kekanan kiri. "Gue lagi males bercanda han, lo pergi aja." usir syifa.
Reyhan yang semula masang muka jijik kek om-om yang mau nyulik, langsung balikin raut mukanya seperti biasa. Yang pasti lebih menjijihkan dari yang tadi.
Reyhan turun dari motornya abis itu jalan ngedeketin dimana syifa berdiri. "Kenapa lu fa, pms ya? Ato sakit?" tanyanya beruntun.
Punggung tanganya ia tempelkan pada jidat lebar milik syifa, yang langsung saja ditepis sang pemilik hati. Eaks!
Reyhan tersentak. "Kenapa sih fa? Lo marah? Sama gue? karna tadi ga beliin lo minum? Maap deh gue lupa." jelasnya merasa bersalah.
"Nggak! gue ngga marah lo lupa, tapi kenapa harus lo asik bercanda sama siapa lah itu gue gak tau, dada gue masih berdenyut-denyut woy ahelah!" teriak syifa dalam hati.
Syifa ndongak. "Y!" jawabnya ketus.
Reyhan langsung cemberut gitu, syifa yang liat jadi gemes. Gemes pengin nampol maksudnya :)
"Syifaa ih jangan maraaah." rengeknya sambil narik-narikin lengen baju seragamnya syifa.
Syifa yang ga tahan dengan sikap menjijihkan reyhan yang sekarang langsung menganggukin kepalanya. "Iya iya gue ga marah, pulang lu sana!" usir syifa.
Reyhan langsung senyum sumringah, denger syifa udah gamarah lagi sama dia. "Yaudah yuk!" ajaknya. Tangan syifa ia tarik, dan yang pastinya langsung saja di hempas syifa.
"Ngapain narik gue! Pulang sendiri sono, gue mau naik ojol!" suruh syifa. Baru saja syifa mengeluarkan ponsel dari sakunya, reyhan langsung merampas ponsel syifa dari tanganya.
Syifa udah mau ngamuk, Tapi pas syifa natap reyhan kesel. Reyhan udah nunjukin muka yang lebih kesel dari dia.
"Balikin han! Kenapa sih lo?! keburu sore ini!" keluh syifa.
Tanganya mencoba merebut kembali ponsel yang ada di tangan reyhan, yang setelah itu ia masukan kedalam saku celana seragamya. Membuat syifa mendengus dan berhenti mencoba merebut ponselnya kembali.
"Ga usah pesen ojol!" sungut dia.
Syifa mendengus untuk kedua kalinya. "Ya trus?!"
"Sama gue!"
"Dih ogah!" tolak Syifa cepat.
"Yaudah handphone lo ga bakal gue balikin!" ancam reyhan.
"Dih ko gitu!" jawab syifa tak terima.
"Yaudah kalo ngga mau hp lo..." ucapan reyhan menggantung.
"Iya iya gue mau pulang sama lo!" jawab syifa cepat.
Keduanya berjalan mendekati motor vario milik reyhan. Reyhan dengan senyuman mengembang dan syifa dengan kekesalan yang tertahan.
----------------------------------------------------------
Di pejalanan keduanya hanya diam, sampai reyhan membuka pembicaraan, dan bertanya. "Sakit ga fa?"
Syifa bingung dengan pertanyaan reyhan. "Gue? Ngga ko."
Reyhan tersenyum tipis di balik helmnya. "Bukan lo,tapi hati lo." tak ada jawaban dari syifa, reyhan berfikir mungkin syifa tak mendengarnya, lagi lagi perjalanan di isi dengan keheningan. Sampai motor reyhan berhenti di depan rumah syifa.
Syifa turun dari motor, melepas helm reyhan buru-buru lalu ia berikan kepada reyhan. Yang langsung saja reyhan terima. "Makasih udah nganterin gue." ucapnya.
Reyhan tersenyum, lalu merogoh saku celananya. "Ia sama-sama, nih hp lo gue balikin. " ucapnya menyodorkan ponsel syifa yang sempat ia rampas sebentar.
Syifa menerimanya, "Ya udah hati-hati dijalan." ucapnya.
Belum sempat berbalik tanganya sudah reyhan cekal. "Bentar-bentar!" tahan reyhan. Ia berdiri dari motornya, lalu mensejajarkan tingginya dengan syifa, membuat syifa diam kebingungan.
"Maafin yang tadi dikantin fa, gue salah. Lo jangan marah." ucapnya lembut, tanganya bergerak merapikan rambut syifa yang masih berantakan akibat terburu-buru melepas helm.
Syifa masih diam, menahan sesuatu yang ingin mucul di bibirnya.
"Yaudah gue pulang dulu, inget! Jangan marah." ucapnya sekali lagi. Lalu menjalankan motornya menjauh dari pekarangan rumah syifa.
Setelah memastikan reyhan jauh, syifa berbalik membuka gerbang rumahnya dengan senyum yang mengembang. "Hati gue ngapa jadi jedag-jedug?" gumamnya dalam hati.
.To be continued.
14 Maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Paketu BUCIN! (END)
Teen FictionNamanya Reyhan ketua kelas paling menyebalkan bagi syifa gadis bar-bar bekacamata yang membuat reyhan langsung terlopelope, pasalnya bukanya mengurus kelas dengan benar, Reyhan malah selalu Jadi BUCHINNYA SYIFA SETIAP SAAT, SEPERTI REXONA! SETIA SE...