Sabtu panas

708 48 0
                                    

🎧Playing Now : LEE HI-No one🎧

Gue emang miskin soal harta, tapi soal kekayaan dosa, boleh diadu!

-Syaif Aditya Rasyid Arreyhan-

"FA AMBILIN BOLANYA FA!" teriak reyhan dari tengah lapangan.

Setelah kemarin saat reyhan mengantarkan syifa pulang tapi malah kesasar, syifa makin malas denganya. Pasalnya mamanya langsung menyeramahinya habis-habisan.

Syifa yang berada dipinggir lapangan, yang sedang duduk santai bersama santi dan semua anak perempuan ipa 2, langsung mendengus, "OGAH MALES!"

Sekarang hari sabtu, jadwal pertama kelas XI ipa 2 adalah olahraga, semua siswa baru selesai pemanasan. Jangankan pemanasan, hanya berdiri di tengah lapangan saja sudah membakar jiwa dan raga, ya kalo berdirinya di samping mantan yang sedang bercanda ria dengan gebetan barunya, padahal belum lama putus.

Ckckck

Gerah hati gerah body slurrr.

Karena kasian dengan reyhan yang harus berlari dari tengah lapangan ke pinggir santi lebih memilih melempar bola yang berada di dekat syifa tadi ke reyhan, "Trims san!" teriak reyhan saat sudah mendapatkan bolanya membali, santi hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Lo kenapa Fa? tanya santi setelah duduk kembali di samping syifa.

Mata syifa melirik santi sebentar, lalu mengalihkan padanganya kembali ke depan, "Emang kenapa sama gue?" tanyanya.

Santi mengikuti arah pandang syifa, ke depan, tepatnya ke segerombolan anak laki-laki kelasnya. "Gue liatin lo makin judes aja sama reyhan, emang ga bisa akur ya lu berdua?" tanya santi.

Syifa menghela nafas lelah, "Gimana ya? ngeselin sih tu bocah dari dulu, bawaanya kalo ketemu pengin nyeding ginjalnya,"

Santi mengangguk-anggukan kepalanya, "Hmm...lo pengin nyleding apa elo nya yang mulai baper dibucinin mulu dari jaman baheula?" tanya santi menyelidik.

Belum sempat syifa menjawab ucapan santi barusan ada yang menepuk pundaknya pelan, "Fa lo mau minum ga? nih gue bawaain buat lo." ucapnya lembut, tanganya menyodorkan satu botol minuman dingin ke hadapan syifa. Kelvin datang masih memaiaki seragam lengkap hari sabtu.

"Loh, buat gue mana vin? Masa syifa doang yang dikasih, gue kagak. Sakit nih hati dedeq." ucap santi memotong pembicaraan syifa dan kelvin.

"Lo siapa? Gue ga kenal!" jawab kelvin acuh lalu mendudukan dirinya di samping syifa.

Santi mendengus, mulai kesal dengan kelvin, "Anjir lo vin! sama syifa aja lembutnya udah kaya kotoran ayam. Giliran gue? ngelirik aja kagak, songong lu!" ucapnya menggebu-gebu.

"Bodo!" jawabnya santai tanpa memperdulikan santi yang sudah siap mencakar wajah songong kelvin sekarang juga.

Syifa yang sedang minum air sampai- sampai tersedak, karena ingin tertawa melihat muka santi, di tengah-tengah keributan santi dan kelvin tadi.

Kelvin spontan menepuk pelan punggung syifa sampai berkali-kali sampai batuk syifa mereda, "Makanya kalo lagi minum jangan ketawa fa, jadi batuk-batuk gini kan!" ucapnya menasehati.

Syifa langsung nyengir kuda melihat kelvin yang tampak sedikit khawatir berlebihan, "Hehe.. Btw makasih vin minumanya."

Kelvin tersenyum manis lalu berdiri, "He'em sama-sama, gue pergi dulu ya ada rapat osis," ijinya pada syifa.

Syifa hanya menganggukan kepalanya dua kali sebagai jawaban. Tapi sebelum kelvin benar-benar pergi, dia membungkukan tubuh tingginya di depan syifa, membuat syifa mendongakan kepalanya menatap kelvin bingung. "Kenapa vin?" tanyanya.

Kelvin bergeleng sambil tesenyum, tanganya terjulur mengacak surai hitam milik syifa kasar membuatnya berantakan. "lo lucu, gue suka." ucapnya lalu langsung pergi meninggalkan area lapangan. mengantisipasi pasti syifa akan mengamuk sebentar lagi.

"KELVIN RAMBUT GUEEE! BLEGUG SIA TEH!" teriaknya keras, yang pasti masih bisa di dengar kelvin yang masih berada di koridor sambil tertawa.

Sedangkan anak-anak perempuan ipa 2 yang dari tadi melihat perlakuan kelvin padanya langsung nge ceng-cenginin syifa habis-habisan, Padahal syifa b aja.

Tanpa di sadari syifa. Si paketu, waketu dan babu ketu, alias reyhan, viko dan joko menonton drama yang dilakukan kelvin barusan.

"Cuacanya panas ye han, nembus sampe ke hati loh panasnya," ucap viko.

Joko menepuk nepuk pundak reyhan tanda menyemangati, "Sabar ye han," ucapnya "Tapi gue lebih milih syifa sama kelvin sih, lebih terjamin masa depanya daripada sama lu." ucap joko akhirnya.

Reyhan langsung melirik joko sinis, "Gue emang miskin soal harta, tapi soal kekayaan dosa, boleh diadu!" ucanya mantap.

"Dih! ngebug otaknya," gumam joko, lalu pergi meninggalkan reyhan dan viko di tengah lapangan.

Reyhan yang tak teriama otak cerdasya di singgung langsung membalas, "Daripada lo jok, ngebug mukanya!" ucapnya lantang, dan viko sudah sudah tertawa terpingkal-pingkal di samping reyhan tanpa ada niat melerai dua temanya yang saling ngebug mengebug.

.To be continued.

02 Februari 2020


















Paketu BUCIN! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang