Oh!

425 40 0
                                    

🎧Playing Now : EXO - THE EVE🎧

"Gue juga sayang sama lo!"

-Kelvino Azril-


Tau kan gimana panasnya praktek olahraga dijam 9 keatas?, Itu yang lagi dirasain anak-anak kelas Sebelas ipa 2 sekarang. Kecuali dua orang di pojok lapangan yang lagi slonjoran sambil ngadem dengan santainya.

"Heh nih hari panas bener ya, kaya liat gebetan jalan sama cowo lain!"

"Duh panas bener nih hati!"

"Adem ya, yang slonjoran di pojokan? Disini panas banget sampe bau bakaran hati!"

"Hati siapa neeh yang kebakar?!"

Celetuk-celetukan anak-anak kelas buat syifa dan kelvin yang lagi ngadem di pojok lapangan terpanggil. Syifa paham anak anak lagi nyidir dia sama Kelvin yang malah misah dari yang lain.

Diemin aja dulu, gaplok atu-atu belakangan. batin syifa.

"Syif ga mau balik ke lapangan nih? Pada ribut tuh nyindir kita kayaknya." kelvin bersuara, setelah sedaritadi diam di samping syifa.

Syifa menoleh ke samping. "Yang suruh lo disini siapa, kalo mau kesana yaudah, lo aja sana!" suruh syifa.

"Ga lah!, yamasa lo sendirian." tolak kelvin cepat.

"Yaudah." balas syifa singkat. Kelvin hanya bisa mengelus dada, mencoba memaklumi mungkin suasana hati syifa sedang buruk.

"Syif!" panggil kelvin.

"Hm." balasnya.

"Lo kemarin dianterin reyhan?" tanya kelvin.

Syifa menoleh lagi. "Tau darimana lo?"

"Gue yang suruh." jawab kelvin.

"Buat apa lo suruh-suruh orang? gue bisa pulang sendiri, kalo lo belum tau."

"Jaga-jaga aja takutnya lo masih belum pulang. Kemaren udah sore banget, dan bener kan lo belum pulang juga." jelas kelvin panjang lebar.

"Oh!" jawabnya singkat membuat kelvin ingin mengumpat.

"gue juga buat lo sama reyhan baikan kan? Harusnya lo bilang makasih sama gue."

Ini ketiga kalinya syifa menolehkan kepalanya. "Gue ga marahan sama reyhan, jangan sok tau!" sengit syifa.

Kelvin ikut menolehkan kepalanya. "Iya lo berdua emang ga marahan, tapi lo emosi kan waktu liat reyhan sama dira bedua di kantin?"

Oh yang kemaren itu namanya dira. batin syifa.

"Lo tau ada reyhan di kantin?" syifa balik bertanya mencoba mengalihkan pembicaraan.

Kelvin menganggukan kepalanya. "Tau, tapi gue sengaja gak ngasih tau lo kemaren."

"Kenapa?"

"Gue gamau lo, sakit hati."

"Gue Ngga sakit hati!" jawab syifa mulai terpancing emosi.

"Jangan bohong!"

"Lo tau apa tentang gue?! Ga usah so tau tentang hidup gue!"

"Gue emang ga tau banyak tentang lo syif, tapi gue peduli sama lo!"

"Gue ga butuh rasa peduli lo! Lo bisa simpen buat orang lain!" syifa berdiri, hendak pergi dari hadapan kelvin, dia sadar sedaritadi anak-anak mendengar keributan yang diciptakan dia dan kelvin.

Tapi belum sempat dia berdiri, tanganya diraih kelvin. "Lo juga mesti tau syif, Reyhan juga liat lo sama gue di kantin. tapi dia milih diem. gue peduli sama lo syif, bukan sekedar peduli, ini lebih dari rasa peduli. tapi lo sama sekali anggap gue gak ada." jelas kevin panjang kali lebar kali tinggi.

Pantesan aja reyhan tiba-tiba minta maaf, ternyata dia juga tau gue disana. lagi-lagi syifa membatin.

Syifa melihat tanganya yang sedang kelvin raih. Kelvin yang melihatnya juga buru-buru melepaskan cekalan tanganya.

"Ma...maaf." ucap kelvin akhirnya.

"oke." jawab syifa. Lalu pergi dari area lapangan menuju kelas.

Belum sampai keluar area lapangan, lagi lagi tanganya dicekal, lagi, lagi dan lagi dengan orang yang sama. "Satu lagi fa, bukan cuma reyhan yang sayang sama lo, gue juga lebih sayang sama lo!" akunya tegas tanpa keraguan.

Syifa diam sejenak, lalu mendongak melihat kelvin yang memang lebih tinggi darinya. "Oh!" jawabnya singkat, melepas sendiri tanganya dari tangan kelvin, dan benar-benar pergi dari lapangan.

Sedangkan kelvin? Dia mengusap kasar wajahnya, menyebutkan semua jenis hewan yang ada di kebun binatang, mendengar jawaban sarkas dari mulut syifa atas pengakuanya tadi, membuatnya ingin salto, split, dan kayang secara bersamaan sekarang.

Mengabaikan semua anak-anak kelas sebelas ipa 2 yang sedaritadi memperhatikan percekcokan nya dengan syifa, tanpa terkecuali. Termasuk ketua kelas bucin kita.

Reyhan!

.To be continued.

28 Maret 2020


Paketu BUCIN! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang