Culametan met-met

474 40 0
                                    

🎧Playing Now : 너 에 게 닿기를 (MAKTUB)🎧

"Hati gue, lo culametan met-met in han :') "

-Syifa ayu ananda putri-

"Jo! Lo liat Reyhan kemana?"

Waktu istirahat sudah habis sejak 10 menit yang lalu, bahkan joko santi dan anak-anak lain sudah kembali ke kelas. Beruntung jam pelajaran kali ini sepertinya akan kosong, sampai sekarang belum ada guru yang masuk untuk mengajar.

Tapi yang jadi pertanyaan, reyhan belum juga kembali. Pasalnya tadi syifa titip air minum padanya, ia baru saja menghabiskan bekal yang dibawanya dari rumah, dan ia lupa membawa air minum. Sekarang tenggorokanya terasa kering, ia butuh air secepatnya.

"Ya kan lo tau gue tadi kekantin ga sama si paketu syif," jawab joko malas, pasalnya ia sedang memainkan game diponselnya, dan jika ia mengacuhkan syifa, siap-siap saja diamuk oleh si betina di depanya. "Lagian lo tumben amat nyariin si reyhan, biasanya aja kalo ketemu, mesti ada sesi baku hantamnya." lanjutnya.

"Masalahnya gue nitip minum jo sama reyhan, seret nih tenggorokan gue belum minum."

"Susulin aja, kesangkut kali tu bocah." usul joko.

Setelah itu dia kembali melanjutkan kegiatan nge gamenya yang tadi sempat terjeda.

"Dih, masa gue suruh nyusulin reyhan sih! Mana sendiri lagi." gerutunya. Kepalanya menoleh kesamping, menepuk pundak orang disebelahnya. "San temenin gue nyari reyhan yok!" ajaknya.

Santi yang terlihat fokus menonton youTube di ponselnya melirik sinis. "Lo ga liat gue lagi streaming para pacar gue ha? Sendiri sana, gue sibuk!" jawabnya sarkas.

"Jangan ngaku-ngaku lo san, itu suami-suami gue!" protes Syifa.

"Haluuu lo malih!" cibir santi.

"Lo juga halu suryanto! Dah lah males, gue mau pergi aja."

"Yaudah sana pegi lo pegi! Hus hus!" usir santi.

Syifa mendengus. Santi memang begitu, suka sensi kalau ada yang mengganggu kegiatan streaming para oppa-oppa nya.

Terpaksa ia harus pergi sendiri mencari keberadaan reyhan, tempat pertama yang harus ia datangi adalah kantin.

Baru saja sampai depan pintu kelas, hampir saja ia bertabrakan dengan kelvin yang hendak masuk ke dalam kelas. Untungnya syifa reflek mundur kebelakang beberapa langkah. Ia juga sempat melihat kelvin sedikit terkejut dengan keberadaan syifa yang tiba-tiba berada di depan pintu.

Kelvin langsung tersenyum setelah menetralkan rasa terkejutnya. "Mau kemana syif?" tanyanya.

Syifa tersenyum kikuk. Dia bingung, harus berkata berkata jujur? ingin mencari reyhan, ataukah berbohong kepada kelvin?

"Anu ... gue mau ke kantin beli minum, lah lo abis dari mana vin?" tanya Syifa mengalihkan pembicaraan.

"Gue abis rapat osis, Guru-guru sekarang lagi rapat. Sebentar lagi pasti ada pengumuman, semua siswa bakal di pulangin lebih awal." ucapnya.

Syifa mengangguk-anggukan kepalanya lucu, membuat kelvin sedikit gemas. "Lo tadi bilang mau ke kantin kan? Gue juga mau kekantin, bareng aja gimana?" ajaknya.

"Loh tadi bukanya lo mau ke kelas, kirain mau beres-beres langsung pulang." tanya syifa sedikit bingung.

Kelvin menggaruk kepalanya. "Emm ... gue juga haus, pengin beli minum. Tadi rapat kebetulan banget ga di sediain minum." jawabnya memberi alasan.

Syifa tampak berfikir, lalu menganggukan kepalanya dua kali. "Ya udah yuk!" ajaknya.

Keduanya jalan beriringan melewati koridor, banyak siswa-siswi berlalu lalang menuju parkiran. Mungkin mereka sudah mendapat informasi lewat grup kelasnya masing-masing. Begitu juga dengan kelas XI ipa II, syifa baru saja mendapat pesan pengumuman dari grup kelas yang di tulis wali kelasnya.

Syifa memasukan ponselnya ke dalam saku, begitu juga dengan kelvin. Keduanya sempat hening beberapa saat sampai kelvin membuka suara. "Syif!"

Syifa menoleh, menaikan satu alisnya. Bila di artikan dengan kata, ia berucap. "Apa?"

"Lo tadi pagi berangkat ga bawa motor kan?" tanyanya.

"Ko lo tau?" tanya syifa bingung.

"Gue ga liat ada motor lu tadi pagi di parkiran." jawabnya.

Syifa terkekeh pelan. "Ga ada kejaan ya lo vin, segitu banyaknya motor lo perhatiin cuma mau nyari motor gue. Emang lo tau motor gue yang kaya gimana?" tanyanya menyelidik.

"Tau ko, motor vario item yang ada stiker kucing segede gaban kan didepannya?" tebaknya.

Syifa tertawa, entah apa yang lucu?lalu menganggukan kepalanya. Ia membatin, "Yakali segede gaban, lawak lo badut!"

Kelvin juga ikut tertawa, "Lo suka banget ya sama kucing?" tanyanya lagi.

Syifa lagi-lagi mengangguk mengiyakan. "Iya banget banget banget malah." jawabnya.

"Sama dong gue juga suka."

Syifa yang mendengarnya sempat kaget tak percaya, sangat aneh pria seperti kelvin sangat menyukai hewan sejenis kucing. "Serius? sama kucing?" tanyanya penasaran.

"Ngga, sama elo." jawabnya lalu tertawa.

"Kmirain, sa'ae lu kantong kresek." jawab syifa. Lalu keduanya tertawa.

Tak terasa mereka sudah sampai di kantin. "Duduk dulu syif, biar gue aja yang beliin minum sekalian."

"Eh gausah vin makasih." tolaknya.

"Udah gapapa sama gue juga." jawabnya lalu pergi, tanpa menunggu jawaban syifa ke penjual yang ada di kantin.

Syifa langsung mengedarkan pandanganya ke seluruh penjuru kantin, mencari keberadaan Reyhan, yang jadi tujuan utamanya ia pergi kesini.

"Nyari apa syif?" suara kelvin yang tiba-tiba membuat syifa terlonjak kaget.

"E..eh ngga, ngga nyari apa-apa ko."

"Ya udah nih minuman buat lo." ucap kelvin menyodorkan satu botol air mineral ke hadapan syifa. Lalu ia duduk tepat di depanya.

Syifa menerimanya. "Makasih vin." ucapnya lalu langsung meneguk air minumnya sampai habis setengah. Membuat kelvin terkekeh.

"Yaudah yuk mau langsung balik?"

"Bentar-bentar gue abisin dulu minumnya, ntar mubazir." jawab syifa, kelvin hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Aduh han rambut gue jangan lo berantakin! Rapihin lagi pokoknya!"

"Makanya jadi orang jangan lucu-lucu amat, gue ga kuat liatnya."

Syifa tersedak mendengar suara reyhan sedang bercengkrama dengan perempuan, kelvin langsung sigap menepuk pelan punggung syifa. ia kembali mengedarkan pandanganya.

Matanya berhenti pada sosok muda mudi yang duduk di pojok kantin. Ia hanya melihat jelas perempuan yang sedang menampakan wajah cemberut, tak ada lagi orang selain dirinya dan kelvin juga sosok muda-mudi itu.

Syifa yakin itu Reyhan yang duduk membelakanginya, kenapa ia malah asyik disini, dan bercengkrama dengan perempuan? Apa iya lupa dengan titipanya tadi?

Syifa masih memperhatikanya. Seketika hatinya terasa bedenyut entah kenapa, saat kedua tangan reyhan terangkat mengelus lembut rambut perempuan di depanya, merapihkan rambutnya.

Tanpa di ketahui kelvin syifa meremas kuat ujung rok SMA nya. "Hati gue lo culametan met-met in han.".

.To be continued.

07 Maret 2020

Paketu BUCIN! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang