sakit

205 20 2
                                    

🎧 Playing Now : Thirty Waltz - Tarin 🎧

"Maaf banget. Maaf inimah, saya ini pusing doang bukan stroke atau serangan jantung. Kalo pun saya serangan jantung, jantungnya saya serang balik."

-Syaif Aditya rasyid arreyhan-

Dari jauh joko berlari kecil menghampiri syifa yang terlihat sedang memarkirkan sepedanya di parkiran siswa paling pojok.

"Syif!" panggil joko saat sudah berada di dekat syifa.

Syifa menoleh sekilas. "Hm." jawabnya.

Saat sudah berada di depan syifa, joko bergerak membuka tasnya mencari sesuatu. Didepanya syifa memperhatikan gerak-gerik joko bingung.

"Apaan jek?" tanya syifa penasaran.

Joko menatap syifa sebentar lalu kembali mengobrak-abrik isi tasnya. "Bentar!" pinta joko.

Syifa mengangguk, lalu ia duduk di atas sepedanya. Menunggu joko yang sepertinya ingin menunjukan sesuatu kepadanya.

"Nih!" Ucap joko saat menyerahkan amplok berwarna pink cerah ke hadapan syifa.

Syifa syok, ia langsung berdiri dari duduknya sembari menutup mulutnya terkejut. Joko yang melihat ekspresi syifa mengernyit bingung.

"Kenapa lo?" tanya joko.

Syifa menunjuk wajah joko dan amplop yang masih ada di tangan joko bergantian. "Lo... Lo, nulis surat cinta buat gue?"

Joko mengernyit jijik. "Idih! Kepedean lo. Ini surat dari reyhan."

Syifa mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Mengambil amplopnya dari tangan joko. Saat hendak membuka perekatnya, joko dengan cepat menahan syifa.

"Lo mau ngapain?" tanya joko.

Syifa menaikan sebelah alisnya. "ya mau gue buka lah. Dari reyhan kan, buat gue? Lagian tu bocah ngapain si segala surat-suratan gini? Tinggal ngomong langsung juga!" ujar syifa.

"Pd banget lu babon tapir! Ini tu surat izin punya reyhan. Maknya titip sama gue, katanya tu anak lagi sakit." jelas joko.

"Sakit?" tanya syifa sembari menatap joko, lalu beralih menatap amplop pink yang sedaritadi menjadi akar permasalahan, menelitinya dengan seksama. "Lah terus, ini ngapa amplopnya pink-pink gini njir! Gue kan jadi ngiranya ini surat cinta." 

"Kaya ngga tau aja lo. Tu anak kan udah sarap dari lahir." ucap joko.

"Wah! Berani- beraninya lo jek, ngatain pacar gue di depan gue langsung. Tapi ya, bener juga sih kata lo." ucap syifa membenarkan perkataan joko.

"Ngga yang cewe, ngga yang cowo. Dua-duanya dah sarap. Lelah deh pangeran!" gumam joko pelan. Lalu joko mulai berjalan meninggalkan parkiran yang sudah lumayan ramai. Syifa berlari menyusul joko setelah memasukan surat ijin milik reyhan ke dalam saku seragamnya.

Saat sudah sampai di kelas, syifa merogoh sakunya dan meletakan amplop pink itu di atas meja guru. Setelahnya ia duduk di bangkunya. Bangku di sampingnya sudah terisi tas milik santi, sedangkan pemiliknya sedang duduk di samping viko.

Syifa memutar tubuhnya ke arah belakang, menghadap joko yang sibuk dengan ponselnya. "Jek!" panggilnya. Joko menatap syifa. Lalu syifa menunjuk santi dan viko dengan dagunya. "Lo sadar ngga, gue rasa santi sama viko akhir-akhir ini deketan?" tanya syifa.

Paketu BUCIN! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang