🎧Playing Now : where Is Dream-10CM🎧
"Ternyata bener kata orang-orang. Cewe lebih mudah bilang benci padahal aslinya sayang. Dan cowo lebih mudah bilang sayang padahal perasaanya biasa aja."
-Santi&Joko-
Kedua bola mata santi berbinar-binar. Didepanya ada berbagai macam makanan khas kantin sekolah. Semuanya ia dapatkan dari hasil memalak Syifa.
Hitung-hitung sebagai pajak jadian, pikirnya.
"Iya, trus san. Plototin teroos! Kalo bisa, keluarin tuh biji mata lo! Kesel dah gue lama-lama. Lo emang ga ada akhlak ya, pesen makanan segini banyaknya. Awas kalo ngga abis, gue slepet bolak-balik lo!"
Kesal syifa yang melihat santi hanya duduk diam terpana melihat ke atas meja kantin yang telah penuh. Syifa kesal karena santi tak memikirkan bagaimana isi dompet nya nanti.
"Sabar dong mbak. Mentang-mentang udah ngga jomblo, main slepet sembarangan."
Syifa memutar kedua bola matanya malas. "Udah deh, jangan banyak omong. Buruan lo telen semua ni makanan. Awas aja kalo sampe bel masuk bunyi semuanya belum abis. Gue bayar ini semua pake duit kas lo. Besoknya, gue paksa lo bayar full sampe minggu ini." ancamnya.
"Yaelah, fa. Lu ke matematika, peritungan!" Setelah megatakan itu, santi bergegas memakan satu-persatu makanan yang ada di depanya dengan cepat. Melihatnya syifa hanya bisa menelan ludah dan bersiap mengucapkan salam perpisahan kepada uang simpananya.
"Lu kaya tempat bimbel, ngeles mulu." balas syifa.
"Kalo gue, Gue kaya apaan nih? Pasti kaya Jungkook BTS kan?" entah dari kapan, joko sudah duduk di samping syifa sembari menopang dagunya dengan satu tangan, tak lupa kedua alisnya ia naik turunkan.
"Lu mirip fisika jek, banyak gaya." walaupun sempat terkejut karena kehadiran makhluk astral disampingnya. Syifa menjawab perkataan joko dengan nada malas.
Joko mengelus dadanya, mencoba bersabar. Lantas mengalihkan pandanganya ke atas meja. "Widih, baik bener lu fa, kasih pj segini banyaknya. Buat ni satu orang pula." kata joko dengan menunjuk santi dengan dagunya. "Gue mana nih fa?" sambungnya.
Syifa tersenyum masam. "Lo pesen aja."
Mata joko berbinar-binar. "Beneran?" tanyanya semangat.
Syifa mengangguk. "Tapi nanti bayar sendiri." jawabnya santai. Joko mendengus.
"Udah ini yang udah ada dimakan aja jek, santi juga ga bakal abis, makan sendiri." lanjut syifa merasa kasihan pada joko yang hanya duduk memperhatikan santi makan.
"Boleh?" tanya Joko bersemangat.
Syifa tertawa. "Ya boleh lah, masa ngga. Gih makan."
"Oke, makasih fa." ucap joko, ia langsung menggeser satu mangkok bakso ke hadapanya. Baru saja hendak memasukan satu butir bakso ke mulutnya suara santi menahanya.
"Jek sini jek, duduk sini." Ucap santi menepuk-nebuk bangku kosong disampingnya.
Joko mengernyit. Mengapa santi menjadi aneh. Biasanya gadis itu enggan berada di dekatnya. "Ngapain disitu? gue mau disini aja."
"Sini disamping gue. Ngapain lo duduk di samping syifa? Pindah kesini lo!" suruh santi memaksa.
"Ngapain si? Disini ato disitu sama aja. Ribet amat!" kesal joko karena acara makan gratisnya terganggu.
Santi mendengus. "Jangan duduk di samping syifa. Syifa dah punya pacar."
"Baru pacar kan, bukan suami? Yaudah si santai. Syifa juga biasa aja, ngapain lo yang ribet!" jawab joko santai lanjut menyantap makananya dengan khidmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paketu BUCIN! (END)
Teen FictionNamanya Reyhan ketua kelas paling menyebalkan bagi syifa gadis bar-bar bekacamata yang membuat reyhan langsung terlopelope, pasalnya bukanya mengurus kelas dengan benar, Reyhan malah selalu Jadi BUCHINNYA SYIFA SETIAP SAAT, SEPERTI REXONA! SETIA SE...