Kelvin si rival

1.2K 91 3
                                    

🎧Playing Now : ㅂ비 ㅂ비 (BBIBBI)-IU 🎧

Buat apa curi bolpoin punya elo kalo gue bisa beli setoko-tokonya, tapi kalo curi hati lo itu gue pelakunya.

-Syaif Aditnya Rasyid Arreyhan-

"HEH BOLPOIN GUE ILANG WOEEE! SIAPA YANG NGUNTIT BOLPOIN GUEE! ATU-ATUNYA YA ALLOH ITU MAHAL HARGANYA, DUAREBUAN ATU! NGAKU KAGAK LU PADA!" teriak syifa menggelegar di seluruh ruang kelas.

"Elah fa, ga usah teriak-teriak ngapa?
Kuping gue lama-lama bisa budeg," gerutu reyhan.

Syifa langsung memincingkan matanya sinis. "Bodo amat lah. Gue curiga, lo kan yang selalu ambil bolpin baru gue?! Kembaliin kaga!" tuduh syifa.

"Asstagfirulloh syif buat apa gue curi-curi bolpoin punya elo, gue juga bisa beli setoko-tokonya kali." ucapnya songong, "Tapi kalo yang curi hati lo itu gue pelakunya." reyhan ngebuchin.

"Aciaaaaaa ciaaa." teriak anak-anak yang langsung ceng-cengin si paketu sama buben.

/read: Bubendahara/.

"Buchin Cuiih!" jawab syifa.

"Gini nih kalo bocah dulunya aqeqahnya pake kambing hago." viko ikut-ikutan.

"Males banget berbagi oksigen sama dia." temen sebangkunya reyhan, si joko juga ikut-ikutan.

Reyhan memutar bola matanya kesal, tanganya bergerak menoyor kepala joko dan viko bergantian. "Muna lu pada, lo semua juga biasanya bucin kale? Ngaca masnya!"

Viko dan joko hanya meringis mendengar ucapan reyhan barusan.

"Ckckck." santi yang sedaritadi diam menonton percekcokan didepan matanya berdecak, "Udah lah udah ributnya, kenapa sih kalian semua selalu adu mulut, sedangkan alloh menciptakan kedua tangan untuk baku hantam." lanjutnya.

Sekarang giliran syifa yang menoyor kepala santi. "Gubluk siaa!" dan santi hanya terkekeh.

"Nah betul tu kata santi, Ayook baku hantam aja yoook!" teriak reyhan menggebu-gebu sampai semua siswa didalam kelas maupun diluar memandangnya aneh, pasalnya dari awal perdebatan itu dimulai, waktu sedang istirahat.

TUK!

Tiba-tiba satu tipe-x mendarat di kepala reyhan dengan mulusnya. "Brisik anjir! gue mau tidur elah, susah amatt!" protesnya.

Reyhan tak terima, tanganya siap melemparkan kembali tipe-x yang sempat hijrah di kepalanya, tapi dia urungkan karena melihat pelototan mata syifa mengarah kepadanya. "Hormat woy! Sama ketua kelas!" ucap reyhan.

Dia terkekeh pelan, "Lo aja ngga ada sisi hormat-hormatnya jadi ketua kelas." ucapnya santai.

Muka reyhan mulai memerah tanangnya mengepal menahan amarah, memang sudah biasa ia injak-injak harga dirinya sejak kelas sepuluh awalan menjadi ketua kelas yang tak becuslah apalah, tapi semakin lama anak ini semakin gencar mencari peluang untuk mempermalukanya di depan syifa. Ya, dia rival reyhan, Kelvin! si anak sultan berkelakuan dingin kepada semua orang kecuali jika berhadapan dengan syifa, semua sifatnya akan berubah 180 derajat menjadi remaja sma yang hangat.

Memikirkan itu reyhan tak terima, ingin membalas perlakuan kelvin kepadanya. Syifa yang sedaritadi mendengarnya hanya diam.

Semua anak masih diam tak berani melerai perkelahian yang mungkin akan terjadi sebentar lagi. Reyhan berjalan kearah meja kelvin yang masih memamerkan senyum mengejek, dan reyhan masih mengepalkan tanganya.

Tapi belum sampai ke meja kelvin ada cekalan tangan yang menggenggam erat kepalan tangan reyhan, "Udah han, ga usah di perpanjang, biarin kelvin ngomong sesuka dia, ga usah dimasukin ke hati." ucapnya lembut.

Reyhan sempat terkejut lalu sedetik kemudian tersenyum tipis saat tau Syifalah yang sekarang menggenggam erat kepalan tanganya. Kepalan tanganya mengendur, emosinya berkurang tapi wajahnya malah bertambah merah dari sebelumnya, mungkin karna efek genggaman tangan syifa yang terlalu erat.

Syifa yang sadar akan kepalan tangan reyhan yang mulai mengendur dan wajahnya bertambah merah malah reflek menggengam tangan reyhan yang tak lagi mengepal, sekarang jari-jari nya berada di selah-selah jari reyhan mengisi kekosongannya. Reyan tersentak mendapat perlakuan syifa yang diluar dugaanya.

Syifa berfikir reyhan sudah tidak dapat membendung amarahnya dan bersiap menghajar kelvin, tapi yang sebenarnya terjadi kemarahan reyhan sudah hilang tergantikan dengan rasa baper yang sedang ia bendung mati-matian.

Sedangkan ekspresi semua anak kelas 11 ipa 3 yang awalnya tegang berubah malas melihat adegan sang bendahara yang kelewat polos dan ketua kelasnya yang baperan. Kecuali Joko dan Viko yang sedang menahan tawanya melihat reyhan blusing dan santi yang sedang membenturkan kepalanya berkali kali ke meja melihat perlakuan syifa ke reyhan sekarang. Semuanya mengabaikan Kelvin yang sekarang diam menahan amarahnya melihat ke arah tangan syifa dan reyhan bertautan.


-To be continued-

24 Januari 2020

Paketu BUCIN! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang