🎧Playing Now : Hyolyn- Just Stay🎧
"Kenapa sih kalo orang mutusin selalu bilang, semoga kamu dapet yang lebih baik dari aku. Kenapa? Kenapa ngga bertahan sambil belajar menjadi baik bersama?"
-Syaif aditya rasyid ar-reyhan-
"Kadang berusaha berpikir positif sama saja dengan berusaha membodohi diri sendiri."
Reyhan melirik sekilas viko yang berdiri disampingnya.
"Tumben amat lo ngomong bijak. Abis lewat mana lo?"
"Sakit ya han?" ucap viko balik bertanya.
Reyhan meoleh menatap viko bingung. "Hah?"
Jari telunjuk dan jari tengah viko menunjuk dua orang dibawah sana. Karena viko, reyhan dan beberapa siswa lainya sedang berada di lantai dua untuk melihat beberapa lomba dalam acara class meeting kali ini dengan leluasa.
Sementara itu reyhan dan viko juga baru menyelesaikan perlombaan futsal di lapangan sebelah. Viko mengibas-ngibaskan baju futsalnya yang basah dipenuhi keringatnya sendiri, dan sayangnya kali ini timnya langsung kalah pada pertandingan pertama. Padahal biasanya kelasnya selalu menang minimal masuk final saat ada lomba futsal di sekolah. Mungkin karena satu pemainya kurang fokus dalam permainan. Dan bisa di tebak itu siapa.
Reyhan mengikuti arah tunjuk viko yang sama dengan pusat perhatianya sedaritadi. Disana kelvin dan syifa sedang duduk bersama di meja panitia. Wallaupun anak-anak osis dan siswa-siswi yang sekedar menonton pertandingan di pinggir lapangan masih ada di sana. Sesekali syifa nampak tertawa lepas. Mungkin kelvin tengah melempar lelucon pada syifa.
Sebenarnya sudah dua minggu berlalu sejak syifa mengatakan ingin break denganya. Ia pikir setelah uas berakhir kemarin syifa akan menghentikan acara break-break an tak jelas ini. Malah sejak hari itu reyhan makin sering melihat syifa dan kelvin semakin dekat. Apalagi reyahan tau kalau keduanya penah menjalin hubungan di masa lalu.
Reyhan membuang nafas berat. Lalu mendongak menatap langit yang dipenuhi awan hitam. Mungkin sebentar lagi turun hujan. Sungguh cuaca yang sangat mendukung suasana hati reyhan yang sedang dipenuhi resah dan gelisah sekarang ini.
Langit bisakah kau turunkan hujan dengan petir. Aku ingin menangis tanpa terlihat. gumam reyhan dalam hati.
"Lepasin aja han." usul viko dengan santainya.
Reyhan melirik sinis viko disampingnya. "Lo udah gila ya, gue udah berjuang dua tahun buat dapetin syifa. Gue ngga mau putusin syifa sampe kapanpun."
Viko memutar kedua bola matanya malas, apakah mata reyhan buta sampai tidak milihat kenyataan yang sudah jelas di depan matanya. Kalau sekarang dia tidak melepaskan syifa, maka esok atau nanti, syifalah yng akan menyakitinya. "Ya terus, mau sampai kapan hubungan lo gini terus? Gue tau hati lo sakit sekarang. Kita cowok juga punya hati yang bisa sakit, sama kayak perempuan."
Reyhan lagi-lagi membuang nafas berat "Gue emang sakit kalau menetap terus disamping dia, tapi rasanya lebih sakit lagi ketika gue ga bisa disamping dia selamanya."
"The real of bucin yang sesungguhnya." celetuk joko yang baru saja kembali dari kantin. Terbukti dari 3 botol air mineral dingin yang ia bawa di kedua tangganya. Joko menyorkan masing masing satu botol pada reyhan dan viko.
"Thanks!" ucap viko saat menerimanya. Joko hanya membalasnya dengan anggukan.
Sedangkan reyhan menerimanya tanpa mengucapkan satu patah kata pun. Laki-laki itu berbalik menghadap lorong kelas di belakangnya, dan langsung saja meminumnya hingga tinggal setengah. Lalu menutup botol air mineral ditanganya. Ia meletakanya di atas bangku yang berada di belakang tempatnya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paketu BUCIN! (END)
Teen FictionNamanya Reyhan ketua kelas paling menyebalkan bagi syifa gadis bar-bar bekacamata yang membuat reyhan langsung terlopelope, pasalnya bukanya mengurus kelas dengan benar, Reyhan malah selalu Jadi BUCHINNYA SYIFA SETIAP SAAT, SEPERTI REXONA! SETIA SE...