🎧Playing Now : Davichi - Sunset🎧
"Apapun endingnya, senang bisa mengenalmu."
~Syaif Aditya Rasyid ar-reyhan~
Waktu seolah berputar kembali kemasa lalu. Semuanya kembali seperti semula.
Ucapan reyhan saat berada di atas panggung beberapa bulan yang lalu. Benar-benar pemuda itu wujudkan.
Dari reyhan si ketua kelas yang suka berkata-kata manis dan syifa yang seperti maung telah kembali. Pada awalnya memang sedikit canggung untuk keduanya. Tapi seiring waktu semua mengalir dengan sendirinya. Keduanya kembali akrab dan bahkan bercanda bersama.
Tapi tentu saja ada yang berbeda.
Di tahun ketiga masa SMA ini, reyhan yang dulunya anak santai dan suka menggombal, menjadi pribadi yang lebih serius dan ambis. Di tahun terakhirnya berada di SMA ini, ia seperti bersungguh-sugguh dalam menjalankan peranya sebagai ketua kelas.
Walau sesekali dia masih tetap bercanda. Tapi kelas XII IPA2 terasa sedikit berbeda.
Dan orang yang paling merasakan perbedaanya adalah syifa.
Sikap reyhan biasa saja seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara mereka, membuatnya merasakan kalau ada yang hilang dalam hidupnya.
Dan soal kelvin. Masih sama, pemuda itu tidak berubah. Masih baik dan penuh perhatian. Lebih tepatnya hanya pemuda itu lakukan pada syifa. Hanya ada sedikit perbedaan, karena anak itu menjadi semakin dekat dengan reyhan.
Bahkan kelvin yang sekarang, sering kali menyelipkan kata-kata cinta, sama seperti yang dulu reyhan sering lakukan saat menjelaskan sesuatu atau berbincang dengan temanya. Membuat sebagian murid laki-laki dikelasnya sedikit merinding.
Seperti sekarang.
"Jika ada yang belum jelas, silakan tanyakan. Tapi jangan minta kepastian, karna kami disini presentasi. Bukan mengisi hatimu yang sunyi." celetuk kelvin yang berdiri di depan kelas bersama reyhan, viko, joko dan iwan.
Kelima pemuda itu memilih untuk berada di dalam satu kelompok dalam tugas mempresentasikan tugas yang telah diberkan oleh wali kelasnya.
Berbagai macam raut wajah terpampang jelas di depan kelas. Mulai dari Reyhan yang sedang menahan tawanya, joko yang menatap kelvin jijik, viko yang memandang kelvin horor dan iwan menampilkan raut muka tak jauh berbeda dari viko.
Sementara teman-teman yang melihat dari tempat duduknya masing-masing hanya melongo.
Agak laen ni anak. batin iwan menatap kelvin dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Beberapa detik berlalu, suasana kelas menjadi hening, masih belum ada yang menanyakan apapun. Mungkin semua orang masih syok dengan kelakuan kelvin yang membagongkan.
Viko yang sudah menguasai dirinya kembali dari keterkejutan, berdehem keras. Mengambil perhatian semua orang. "Sekian terimakasih, sesi pertanyaan untuk kelompok kami pada siang hari ini udah kami buka. Jika ada yang ingin ditanyakan mohon dipendam saja, seperti perasaanmu ke dia."
cukup laen. batin iwan sekali lagi, kali ini menatap viko datar.
Joko menghela nafas lelah. Ia lantas menyenggol lengan reyhan yang sedang tertawa pelan. Dengan maksud agar reyhan saja yang menutup presentasi dari kelompoknya dan membuka sesi pertanyaan dengan benar. Karena dia percaya padanya, Reyhan yang sekarang lebih serius dan bisa di andalkan.
Reyhan yang paham maksud joko. Segera berdehem guna menghentikan tawanya.
"Baik, terimakasih teman-teman. Sudah mendengarkan presentasi dari kelompok kami hari ini. Jika ada yang belum jelas,silahkan ditanyakan. Karena tanpa kejelasan. Hubungan saya kemarin, berakhir begitu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Paketu BUCIN! (END)
Teen FictionNamanya Reyhan ketua kelas paling menyebalkan bagi syifa gadis bar-bar bekacamata yang membuat reyhan langsung terlopelope, pasalnya bukanya mengurus kelas dengan benar, Reyhan malah selalu Jadi BUCHINNYA SYIFA SETIAP SAAT, SEPERTI REXONA! SETIA SE...