Mine?

300 29 0
                                    

🎧Playing Now : Superficial Love - Ruth B.🎧


She's = She is
They're = They are
Isn't = Is not
You're = MINE!

-Syaif  aditya rasyid arreyhan-

Syifa terusik. Merasakan usapan tangan seseorang di kepalanya, membuatnya langsung terbangun. Tanpa membuka mata, syifa menyingkirkan tangan itu. Ia tau siapa pelakunya, kelakuan orang yang sering mengganggunya. Siapa lagi kalo bukan Reyhan.

Bukanya berhenti setelah disingkirkan. Telapak tangan itu malah berpindah tempat ke dahi Syifa.

Syifa langsung menyingkirkanya. "Gue lagi pusing, lo kalo mau ganggu gue entaran aja deh han. Gue mau tidur." usir Syifa sembari menarik selimut UKS sampai menutupi seluruh tubuhnya.

"Han?"

Syifa menyibakan selimut yang menutupi wajahnya, mendudukan dirinya cepat. Melihat Kelvin yang ada dihadapanya bukanya Reyhan, membuatnya merasa sedikit aneh.

"Ngapain lo kesini?"

"Gue ga liat lo dikelas, kata Santi lo lagi di uks. Jadi gue langsung kesini. Sekalian gue beliin roti buat lo. Belum makan kan?" Jawabnya, menyodorkan roti ke hadapan Syifa Diikuti senyuman yang tak begitu lebar yang tecetak di wajahnya.

Syifa menghembuskan nafas panjang. Matanya memandang lurus ke arah roti dihadapanya lalu berpindah ke wajah kelvin yang tampak tersenyum tulus. "Lo bisa pergi ngga. Gue mau istirahat."

"Lo istirahat aja, biar gue temenin lo disini." ucap Kelvin sembari manarik kursi ke samping ranjang UKS. Agar lebih dekat ke sisi ranjang.

Suara syifa menghentikan pergerakanya."Gue yang pergi, atau lo yang pergi?"

Kelvin mendudukan dirinya santai, sembari meletakan roti yang tadi ia bawa ke atas meja kecil di samping ranjang UKS. "Gue disini, lo is—"

"Oke, gue yang pergi." putus syifa. Memotong ucapan kelvin.

Hendak berdiri, kelvin lebih dulu berjalan memutar ke arah sisi ranjang UKS yang lain. Menahan tubuh syifa untuk tetap terbaring. "Lo butuh istirahat, muka lo pucet syif."

Syifa langsung menepis tangan Kelvin kasar. "Gue udah baikan. Minggir!"

"Ngga."

"Gue bilang, Minggir!" tegas Syifa. Dengan cepat ia berdiri dan melangkah pergi dari ruangan yang tadinya nyaman sekarang berubah menjadi memuakan.

"Reyhan!" seru Kelvin tiba-tiba. Syifa menghentikan tanganya yang hendak memutar knop pintu UKS.

"Lo ngarepin Reyhan yang dateng kesini? Lo udah suka sama Reyhan?"

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Lo mau mundur?"

Reyhan mengulas senyum tipis. "Mundur? Maaf. La haula wala quata illa billah. Jika tuhan menciptakan dia untuk saya, yang lain bisa apa."

Santi auto muntah pelangi mendengarnya. "Gaya lo pake segala jika tuhan menciptakan dia untuk saya yang lain bisa apa. Heh kadal gurun! Asal lo tau aja ya, dimana-mana yang namanya cewe itu butuh kepastian. Bukan tindakan tanpa kejelasan. Kalo lo terus tarik ulur perasaan Syifa tanpa ngasih kejelasan. Lo pikir hati syifa sekuat yang lo kira? Kalo lo emang beneran suka sama syifa. Tembak yang bener. Lo pikir aja, emangnya syifa ngga pernah baper setelah lo baperin dari dulu? Ya lo mikir aja sih." celoteh santi panjang lebar.

Paketu BUCIN! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang