🎧Playing Now : IU-Blueming🎧
Yang spesial kacang ya, kaya mbaknya yang spesial di hati saya :')
-Mas-mas Gaje-
Tring!
Bunyi bel suara pintu terbuka, menandakan bahwa ada pelanggan masuk. Membuat syifa berdiri dari tempat duduknya.
Ya sekarang syifa berada di toko martabak milik mamanya.
"Mbak saya pesen martabaknya satu kotak ya," suara seseorang laki-laki di depan syifa.
Syifa kaget, baru saja hendak menghampiri si pembeli ke tempat duduknya, ini malah dia yang menghampiri sendiri penjualnya, "Aneh ni bocah, tapi gapapa lah untung cogan," batin syifa bermonolog.
Syifa tersenyum simpul, "Eh masnya duduk aja, nanti saya anterin ke tempat. Mau di bungkus atau makan sini mas?" ucap syifa ramah.
"Ngga mba saya disini aja, di bungkus aja tapi pake perasaan ya mbak." ujar mas-mas cogan tersebut.
"Hah! Pake perasaan, maksudnya gimana ya mas?" ucap syifa bingung. Pasalnya dia tak pernah membungkus kotak martabak memakai perasaan, ia selalu menggunakan kedua tanganya yang masih berfungsi dengan normal, apakah mas-mas ini tak bisa melihat kedua tanganya kah atau jijik? Hingga menyuruh membungkus martabaknya memakai perasaan bukanya memakai tangan.
"Iya mbak pake perasaan cinta maksudnya, eakk." jawab mas cogan tersebut. Niatnya mungkin ingin menghangatkan suasana di antara syifa dan dirinya, tapi yang terjadi malah syifa ingin sekali mengcover suara jangkrik sekarang juga, tapi ia tahan dan menggantinya dengan tertawa garing.
"Hehe..anu itu masnya mau yang rasa apa ya?" tanya syifa mengalihkan pembicaraan.
"Rasanya saya jatuh cinta sama mbaknya deh." Ucap dia di akhiri dengan senyuman.
Syifa ikut tersenyum, bukan karena merasa baper. Tapi dia tak tahan ingin menendang mas-mas tak dikenal ini ke sungai ciliwung, "Mas itu pintu keluarnya di sebelah sana." ucap syifa menunjuk pintu keluar. Masnya malah tertawa renyah.
"Bercanda mbak, sensi banget si mbak nya pms ya?"
"Gak saya nifas, jadi beli ngga nih mas? ahelah bercanda mulu!"
Lagi lagi dia tertawa, "Iya iya jadi ko mba, rasa spesial kacang ya, kaya mbaknya yang spesial di hati saya," ucapnya.
Syifa memasang wajah datar, apakah laki-laki di dunia sama seperti reyhan dimana mana selalu bucin? Ah kenapa ia jadi teringat reyhan.
"Bodo amat mas saya ga denger lagi dagang!"eh si masnya ketawa ngakak lagi.
"ketawa mulu ni orang, kaya kaga ada beban idup, ku jadi ingin membebani hidupnya hmm," menolog syifa di dalam hati.
Setelah itu syifa pergi ke belakang mengambil pesanan yang sudah siap dan memberikanya ke mas mas tak dikenal ini. "Ini mas pesananya, mas silahkan ke kasir." suruh syifa sopan.
"Mba segitu malesnya ya liat saya sampe ngusir-ngusir, ini saya pelanggan tetap loh. Tanya aja sama yang punya toko ini pasti kenal saya." jelas mas-mas tersebut.
"Bukan gitu maksud saya mas, emang masnya kudu kekasir maaf kalo perkataan saya ada yang salah." ucap syifa tak enak hati.
"Saya sakit hati nih mba, karena pelayanan mba yang ga memuaskan saya bisa berenti langganan disini lagi nih!" ancamya.
Syifa menghela nafas lelah, "Mana bisa gitu mas!" protes syifa, "ya udah sebagai permintaan maaf saya, masnya mau suruh saya ngapain deh?"
Mas mas tadi mengelus-elus dagunya, berpose seperti orang yang sedang berfikir. "Ya udah gini aja saya minta nomor mba aja?"
"Lah modus itu mah masnya!" lagi lagi syifa protes.
"Jadi ngga mau nih mba? ya udah, panggilin bu anggun, saya mau bilang kalo mama saya mau berhenti jadi langganan sini. Kan nomor mbanya juga buat kepentingan saya kalo mau pesen disini." katanya.
Syifa menghela nafas pasrah, "Yaudah mas siniin hp nya, tapi bener loh ya buat kepentingan doang!" kata syifa mengingatkan.
Lalu syifa mengembalikan ponsel ke pemiliknya setelah menuliskan nomer ponselnya disana.
"Ya saya ngga janji ya mba." ucapnya dengan senyum melebar. Lalu perjalan pergi ke arah pintu keluar.
Syifa masih diam, mencerna ucapan si mas mas gaje tadi, "Eh kampret tu si mas-mas ngibulin gue ternyata, ngapain juga gue kasih beneran tu nomer gue, harusnya kan gue kasih punya mama aja. Bego ih ni pala!" ucapnya kepada diri sendiri sambil menggetok-getok kepalanya sediri dengan tangan.
Getokan tangan pada kepala syifa berhenti.
"FA!"
.To be continued.
11 februari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Paketu BUCIN! (END)
Teen FictionNamanya Reyhan ketua kelas paling menyebalkan bagi syifa gadis bar-bar bekacamata yang membuat reyhan langsung terlopelope, pasalnya bukanya mengurus kelas dengan benar, Reyhan malah selalu Jadi BUCHINNYA SYIFA SETIAP SAAT, SEPERTI REXONA! SETIA SE...