🎧Playing Now : Dandelions - Ruth b. 🎧
"Karena pelatih tidak bermain."-Viko & Joko-
"Buruan buka anjir! Tangan gue udah pegel." Keluh viko tak bisa diam saat berada di depan gerbang rumah reyhan."Buka-buka! Sini matalo gue buka! Lo ga liat ni gerbang masih kekunci?" jawab joko, emosi dia melihat melihat viko yang sedari tadi terus saja menggerutu sejak keluar dari supermarket.
"Lagian ni kita ngapain bawa beras si anying! Bukanya roti atau buah. Ini beras, dikata mau ngasih sumbangan kali ya." cibir viko.
"Syutttt sttt sehh stttttt!" urai syifa mencoba membuat keduanya diam. Pasalnya di depan sana, syifa melihat seseorang yang pernah ia lihat bersama reyhan saat di kantin dan uks tempo lalu sedang berbincang dengan wanita baruhbaya yang ia duga ibu reyhan.
Viko menatap syifa didepanya kesal. "Ni ngapain lagi. Sat, set, sat, set. Lo tersangkanya ni syif, yang nyuruh kita bawa ginian. Sekarang bantuin ke, panggilin tuan rumah atau bantuin gue bawa beras ini lebih bagus."
Syifa menolehkan kepalanya kebelakang, menatap viko kesal. "Stttt! Diem dulu jomblo. Liat tuh, lagi ada tamu." tunjuk syifa ke dalam rumah reyhan dengan berbisik.
Viko langsung meletakan kantong berisi beras yang sedaritadi ia tenteng ke tanah, lalu maju sedikit mengintip dari balik tubuh syifa, diikuti joko dan santi. Karena syifa menahan ketiganya untuk melihat lebih jelas.
"Eh iya. Siapa tuh? Cewe lagi." tanya viko memanasi syifa.
"Ni bocah, disuruh diem malah ngoceh bae!" geram syifa.
"Roman-romanya ada yang otw jomblo kaya gue nih." timpal viko menaik turunkan alisnya menggoda.
"Ngomong lagi gue gampar lo!"
Viko tertawa pelan. "Iya, ampun nyai."
"Sttt, Mundur-mundur!" bisik santi dengan menarik lengan baju seragam viko dan syifa. Joko sudah lebih dulu mundur ke samping gerbang saat melihat perempuan dengan seragam yang sama dengannya hendak keluar.
Viko menolehkan kepalanya, menatap santi. "Napa? Gue gantengnya kelewatan?"
Santi menabok kepala viko cepat. "Ada yang mau lewat bego!"
"Aduh!"
Saat perempuan itu sudah berjalan cukup jauh meninggalkan rumah reyhan. Syifa, santi, viko dan joko keluar dari persembunyianya.
Viko langsung melambaikan tanganya pada ibu reyhan yang masih berada di depan teras rumahnya. "Halo tante cantik. Kiw-kiw!" goda viko
Santi menatap viko disampingnya jijik. "Genit banget lo parjo!" cibir santi.
Viko menoleh, menatap santi menggoda. "Cemburu ya lu?" sahut viko.
Santi bergidik ngeri, lalu berpindah berdiri di samping joko. "Najesss!"
Ibu reyhan berjalan mendekat, berhenti setelah berada di depan gerbang, lalu membukanya sedikit lebar. Mempersilahkan keempat anak sma itu masuk ke pekarangan rumahnya. "Mau ngapain kalian kesini?" tanya ibu reyhan. Terdengar sedikit tak mengenakan.
Perasaan syifa tak enak. Dia berfikir, sepertinya akan mempunyai mertua masa depan yang agak garang.
Santi maju, menyalimi tangan ibu reyhan. Santi cukup akrab dengan ibu reyhan, karena reyhan dan dirinya dulu satu smp. Jadi dia sudah beberapa kali berkunjung kerumah reyhan. "Mau jengukin reyhan tan, yang katanya lagi sakit stroke." jawab santi enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paketu BUCIN! (END)
Teen FictionNamanya Reyhan ketua kelas paling menyebalkan bagi syifa gadis bar-bar bekacamata yang membuat reyhan langsung terlopelope, pasalnya bukanya mengurus kelas dengan benar, Reyhan malah selalu Jadi BUCHINNYA SYIFA SETIAP SAAT, SEPERTI REXONA! SETIA SE...