Malu

49 14 0
                                        

Hi! Apa kabar? Moga kalian baik-baik aja yah.

Oh iya jangan lupa vote dan koment, yah!

Selamat membaca
____________________________________


Pagi hari, Belva terbangun dari tidurnya. Kamarnya begitu berantakan, karena pecahan balon ada dimana-mana. Yah, kemarin keadaan batinnya kurang baik, jadi dia meniup balon sebelum tidur untuk melampiaskan semua amarah dan rasa sakit hatinya.

Setelah mandi dan memakai seragam, dia meyiapkan buku yang akan dia gunakan nanti lalu memasukkannya ke dalam tas. Kemudian dia pergi di meja rias untuk mengikat rambutnya.

Hari ini model rambutnya berbeda lagi. Karena Belva hanya mengikat sebagian rambutnya ke belakang dan membiarkan yang lainnya tergerai. Dan itu lebih baik dari kemarin. Belva memakai sedikit bedak baby dan pelembab bibir agar terlihat lebih fresh. Belva memperbaiki letak tag name-nya dan melihat kaca matanya. melihat penampilannya yang sudah lebih baik, dia memilih untuk tidak menggunakannya lagi.

Belva mengambil tasnya lalu berlari ke lantai bawah menuju ke dapur.

"KAKEK!" teriak Belva di ruang makan.

"Ayo duduk kita makan bersama!" panggil Rafi sambil senyum.

"Liat tuh cucu Papa, jam segini baru bangun. Dasar malas!" ucap Sella jengkel.

Belva hanya diam tidak menanggapai perkataan Ibunya yang memang tidak menyukainya dan memilih untuk duduk di dekat Salsa.

"Sudahlah mungkin dia kecapean," balas Rafi

"Bagaimana keadaan Oma sekarang?" tanya Belva

"Ck, sok peduli!" gumam Sella

Rafi tidak menghiraukan perkataan Sella yang menurutnya tdak penting itu. Tapi berbeda denga Belva, dia memilih diam.

"Sudah mulai membaik" jawab Rafi sambil mengambilkan nasi goreng untuk Belva.

"Kemarin Nenekmu sempat sadar, tapi karena syok dia kembali koma" lanjutnya membuat Sella dan Raymon menjadi kaku.

"Oh, yah! apa yang Oma katakan?" tanya Salsa antusias.

"Itu yang membuat Kakek penasaran, apa yang ingin dikatakan Nenek kalian sampai syok seperti itu?"

"Itu pasti sangat penting," tebak Belva lalu menyuap nasi ke mulutnya.

"Hm. Pasti sangat penting" pikir Rafi

"Ehem. Pah, kami berangkat kerja dulu" ucap Raymon lalu meminum segelas air putih lalu berdiri dari kursinya. Begitupun dengan Sella.

"Kenapa cepat sekali Pah?" tanya Salsa

"Papah ada meeting pagi ini" jawab Raymon lalu pergi.

"Kami duluan, Pah" pamit Sella lalu mengejar suamimya.

"Mereka aneh, masa meeting pagi banget" gumam Salsa yang didengar oleh Belva dan Rafi.

Belva begitu lahap memakan nasi gorengnya, karena memang kemarin dia tidak sempat makan malam. Belva melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 06:30. Sudah seharusnya dia berangkat di jam seperti ini, kalau tidak dia akan ketinggalan Bus.

"Kek. Aku juga mau berangkat sekarang" ucap Belva lalu meminum air putih.

"Kamu berangkat sama Salsa saja naik mobil" kata Rafi membuat Salsa menghentikan pergerakannya menyendok nasi.

Belva yang melihat sikap Salsa menghela nafasnya.

"Nggak usah Kek. Aku lebih suka naik Bus," katanya tersenyum lalu menyalim tangan Kakeknya.


Why Should Be Me [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang