Melemah

35 13 0
                                    

Di sekolah, pemandangan langit sangat indah dengan langit biru tanpa awan sedikit pun di atasnya. Angin sopoi-sopoi begitu sejuk dan sangat segar. Hari itu sangat indah, namun tidak dengan hati seorang gadis yang tengah mengerjakan latihan soal ujiannya.

Dia terus memikirkan perkataan mamanya yang ingin menjodohkan Salsa dan Mikeil. Sampai-sampai dia tidak fokus dalam mengerjakan soal-soal latihan ujian.

"Belva." Panggil Bu Mira tapi Belva sepertinya tidak mendengarnya.

"Belva!" panggilnya sekali lagi.

Maya yang duduk di samping Belva langsung menyikut tangan Belva dan hal itu membuatnya kaget.

"Kenapa?" tanya Belva pada Maya dan Maya hanya menaikkan dagunya melihat Bu Mira.

"Am. Ada apa, Bu?" tanyanya lagi pada Bu Mira dengan ragu-ragu.

"Kenapa lembar latihan ujian kamu coret-coret, bukannya di jawab?" tanya Bu Mira

Belva yang bingung kemudian melihat kertasnya. Dan memang benar, bahkan tinta pulpennya hampir habis karena digunakan mencoret lembar soalnya.

"Maaf, Bu" ucap Belva

"Kalau ada masalah, cancel aja dulu. Bentar lagi ujian lo" kata Bu Mira.

"Dengerin, tuh" tegur Maya sambil menyikut tangan Belva.

Belva mengangkuk lalu membuka halaman berikutnya. Kemudian fokus berusaha fokus mengerjakan soalnya kembali.

Satu jam berkutat dengan soal-soal ujian, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba. Yah, apa lagi kalau bukan bel istirahat. Semua siswa berbondong-bondong ke arah kanting dengan berkelompok. Tmasuk Glen, Belva, dan Mikeil

Belva memakan nasi goreng dengan sangat lahap karena memang dia tidak sarapan pagi tadi. Sedangkan Mikeil dan Glen memakan bakso kesukaaan mereka.

"Eh. Tadi kenapa nggak fokus lo" tanya Glen penasaran.

"Nggak papa" jawab Belva dan lanjut makan.

"Nggak papa gimana. Orang tadi kertas lo hitam semua" ujar Glen

"Bukan urusan kamu" balas Belva ketus pada Glen.

"Pasti lo punya masalah di rumah yah. Ceritalah ke kita, kita itu teman lo. Lo bisa cerita apapun dan keluarin semuanya ke kita. Kita bakal dengerin lo kok, " ujar Glen

"Kepo banget, sih" kata Belva membanting sendoknya di meja membuat semua mata tertujuh pada mereka. Tapi Mikeil langsung melototi mereka agar tidak melihat ke arah meja mereka.

"Heran deh" lanjutnya lalu meminum es tehnya.

"Heran kenapa?" tanya Mikeil

"Heran. Karena warga +62 suka banget urus urusan orang lain, padahal masalah sendiri nggak kelar-kelar," jawab Belva lalu berdiri dan mengambil sebotol air yang ada di meja.

Belva pergi ke toilet untuk meminum obatnya sambil mengoceh tidak jelas karena jengkel dengan Glen yang selalu saja bertanya.

Di dalam toilet, Belva tidak hentichentinya mengoceh. Hingga tiba-tiba ada orang lain yang masuk ke toilet dan berbincang dan membuatnya diam.

"Makin hari gue makin jengkel liat Belva yang selalu di deketin sama Mikeil" ucap Audrea yang sedang memakai bedak di walk in closed.

"Iya. Dia pake apa sih, sampe di dekatin dua cowok sekaligus" kata Wina

Why Should Be Me [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang