Sepulang sekolah, Belva menaiki bus. Sebenarnya Glen dan Mikeil ingin mengantarnya pulang, tapi dia tidak mau merepotkan mereka. Sambil menunggu bus berhenti, Belva mendengar rekaman yang di pasang di ruang kerja ayahnya. Dia ada yang penting, mereka hanya membicarakan soal pekerjaan.
Tidak lama Belva turun di persimpangan jalan menuju rumahnya. Belva mulai berjalan di koridor sambil bersenandung. Belva merasa ada yang memperhatikannya. Dia berbalik ke belakang, mencari orang yang sedang mengawasinya. Namun nihil. Dia tidak melihat siapa-siapa. Hanya ada mobil van hitam di seberang sana.
Belva mempercepat langkahnya hingga berlari sekuat tenaga. Semakin dia berlari, semakin terdengar suara langkah kaki yang juga mengejarnya. Namun Belva takut untuk menoleh.
Belva terus berlari hingga dia tersenyum saat pagar rumahnya tinggal satu meter darinya. Namun saat Belva ingin menggapai pagar rumahnya, dia terlebih dulu di tarik oleh seseorang dan langsung membekap mulutnya menggunakan kain hingga Belva jatuh pingsan.
"Masukin mobil, cepat" suruh pria berjaket hitam yang menyetir mobil van hitam itu.
*****
Glen yang baru saja berganti pakaian di kamarnya langsung duduk di sofa kecil dan mengambil remot tv yang ada di meja kemudian menyalakannya. Setelah mendapatkan siaran yang cocok, dia kemudian mengambil cemilan yang ada di mejanya lalu memakannya. Tapi saat menikmati siaran tv, ponselnya berdering. Mau tidak mau dia mengangkatnya.
Joni is calling....
"Belva di culik" suara dari sebrang sana
"Jangan main-main lo Jon. Kalau lo mau payung Nyokap lo balik" ancam Glen sambil memasukkan cemilan di mulutnya.
"Lo kira gue bohong, HAH. BELVA BENAR-BANAR DI CULIK BANGSAT. Kalau lo ngak percaya sama gue gue berhenti ngawasin dia" bentak Joni dari sebrang sana membuat Glen kaget.
"Lo serius" tanya Glen sambil berdiri dan menjatuhkan cemilannya karena kaget.
"Gue bakal kirim flat mobil itu, karena kita kehilangan jejak dia" kata Joni dan langsung memutuskan telponnya.
Glen langsung mengambil kunci motornya dan jaket kemudian pergi. Tidak lupa dia juga memberitahukan Mikeil dan menyuruhnya untuk mencari flat mobil itu, karena Mikeil sangat andal dalam hal itu.
Mikeil
Bangunan tua di dekat gunung tempat kita sering membolos.Pesan itu membuat Glen langsung menancapkan gas. Sedangkan Mikeil yang menggunakan mobil juga sangat laju, sehingga dia tidak memperhatikan lampu lalu lintas. Akibatnya dia di kejar polisi, tapi beruntung dia bisa kabur.
****
Belva membuka seblah matanya sedikit untuk mengintip keadaan. Melihat ruangan ini kosong tidak ada orang selain dia, Belva memutuskan untuk membuka lebar-lebar matanya.
Tapi dia menutup matanya kembali saat merasakan kepalanya masih pusing, mungkin karena efek bius yang terlalu banyak mereka gunakan. Dia ingin memijat kepalanya, namun ternyata tangannya di ikat ke belakang dengan sangat erat."Aisst ... kenapa harus di ikat sih" ucapnya sangat pelan.
Belva berusaha melonggarkan ikatan di tangannya dengan kasar. Dan hal itu membuat kursi yang ia duduki sedikit bergeser dan membuat suara.
"Mungkin dia sudah bangun" kata seorang pria dari luar ruangan dan membuat Belva membulatkan matanya karena takut dan kaget.
"Bagaimana ini?" gumam Belva panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should Be Me [ Tamat ]
Mystery / Thriller> Follow dulu yah, karena sewaktu-waktu cerita ini akan di privat< Di benci oleh orang tua sendiri! Di bully! Di Teror! Di ancam! Di jadikan bahan taruhan! Dan ingin di bunuh! Siapa yang akan tahan jika menjalani hidup seperti itu? Yah, Dia Belva Am...