VOTE
KOMEN
THANK YOU
-0-
Ayra menghentikan langkahnya saat kepalanya terasa sangat pusing, gadis itu meraih pegangan tangga yang berada tak jauh dari dirinya.
Tangannya memegangi kepalanya, pandangannya sedikit kabur. Bahkan gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya supaya pandangannya tidak kabur.
Sam yang tidak jauh dari keberadaan Ayra pun menoleh kebelakang, namun gelagat Ayra terlihat aneh. Akhirnya Sam memberanikan diri untuk mendekat.
"Ayra, maaf sebelumnya. Kamu tidak apa-apa?" tanya Sam.
Ayra mendongak, wajah Sam terlihat kabur sekarang. Ayra hanya bisa mengangguk.
"Aku baik-baik aja," balas Ayra. Namun nyatanya gadis itu telah berbohong.
Sam adalah dokter, ia sangat tau dan terlihat sangat jelas Ayra sedang tidak baik-baik saja saat ini.
"Saran saya kamu jangan mengendarai mobil sendiri, lebih baik kamu naik ojek atau minta jemput teman kamu?" Sam memberikan saran kepada Ayra dengan sopan.
Ayra menarik ujung bibirnya tipis, keadannya sudah sedikit membaik.
"Terimakasih untuk sarannya Sam. Kalau begitu aku pergi dulu. Assalamu'alaikum." pamit Ayra lalu membungkukan badannya berpamitan.
Sam hanya bisa menghela napas, menurutnya Ayra sangat sulit untuk di bujuk. Sam hanya hawatir dengan kondisi Ayra. Entah mengapa Ayra seperti memiliki penyakit yang sedikit berbahaya. Namun Sam harap, itu tidak terjadi kepada Ayra.
Sam baru saja berjalan ke arah parkir mobil, namun banyak orang berkerumun disana. Akhirnya Sam ber-inisiatif untuk menghampiri kerumunan itu. Ia sangat penasaran.
Sam terkejut ketika melihat Ayra tergeletak di aspal, bahkan keluar darah dari hidung gadis itu. Tanpa berlama Sam menggendong Ayra lalu membawa Ayra masuk kedalam mobil. Ia akan membawa Ayra ke rumah sakit.
Banyak orang disana yang melihatnya, dan beberapa orang mengatakan Ayra terjatuh begitu saja.
Sam melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Melihat kondisi Ayra perasaan sangat tidak enak. Sam juga seringkali mengecek Ayra apakah gadis itu sadar atau belum.
Hampir 10 menit di perjalanan akhirnya mereka sampai, untungnya saja rumah sakit dari masjid memiliki jarak dekat, maka dari itu tidak terlalu lama di dalam perjalanan.
Sam segera memanggil beberapa suster dirumah sakit itu. Pria itu berteriak supaya suster membawakan hospital bed. Dua suster segera berlari dan Sam menidurkan Ayra disana.
"Sam!" teriak salah satu dokter namun Sam tidak menggubrisnya.
Dokter itu mencebikkan bibirnya, "Yah, dicuekin lagi. Sabar, sabar!" gumamnya sambil mengelus dada.
Sam segera memeriksa Ayra, dan memberi infus kepada Ayra. Sam juga mengambil ponsel milik Ayra untuk memgabari seseorang.
Sam menemukan kontak nomor bernamakan Mas Zefran yang Sam yakini dia adalah suami dari Ayra. Sam menelfon hampir lima kali namun tidak mendapat jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayra Zahira [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA Pernikahan yang di karenakan perjanjian dari kedua orang tua. Belum pernah bertemu dan tanpa ada benih cinta di antara keduanya. Mereka adalah Ayra dan Zefran, sifat mereka sangat berbeda. Zefran sangat ketus, dan selalu mengelu...