39. Kebenaran dan Penyesalan

23.2K 2K 904
                                    

Mungkin untuk mendapatkan cintanya sangat sulit,

tapi percayalah, cintanya kepadaku benar-bensr tulus.

---

Maaf, maaf karna saya belum bisa mencintai kamu dulu. Dan sekarang saya sudah jatuh cinta sama kamu Ayra Zahira. 

---

Cinta menyatukan kita yang tak sama
Aku yang mengada dan tangan kau genggam
Berjalan salah berhenti pun tak mudah
?

(Hayo lanjut liriknya disini coba!)

Jangan lupa VOTE dulu.

Happy Reading~

Kini Ayra sudah berada dibandara, ia melambaikan tangan kepada Kirana yang akan pergi lagi ke Singapura. Ayra masih memasang senyuman di wajahnya meskipun sebenarnya ia ingin menangis melihat Kirana pergi lagi. Ingin menahan Kirana agar tetap disini tetapi Ayra tidak ingin egois. Ada keluarga baru di sana yang lebih membutuhkan kehadiran Kirana. Bertemu sebentar sudah membuat Ayra melepaskan rasa rindu selama bertahun-tahun. 

Setelah Kirana sudah benar-benar tidak terlihat, Ayra melirik Zefran sekilas dan melangkahkan kakinya kembali.

"Ayra." panggil Zefran membuat Ayra terdiam.

"Kembali lagi bersama saya ya? Saya mohon."

Ayra membalikan tubuhnya, menatap lelaki itu dengan lekat.

"Saya menyesal, saya salah. Tapi kembali lah seperti Ayra yang dulu. Ayra yang selalu tersenyum, Ayra yang selalu ceria. Saya berjanji tidak akan mengecewakan kamu lagi. Saya mencintai kamu." ucapnya penuh dengan penyesalan.

"Saya ingin membuat kamu bahagia. Kebahagiaan yang belum pernah saya berikan, selama ini saya hanya memberikan kamu perkataan menyakitkan, membuat kamu menangis."

"Saya mohon, kita perbaiki yang sudah hancur. Kita perbaiki itu semua agar menjadi seperti semula." kini setelah mengucapkan itu Zefran menundukan kepalanya dalam, dan mengelap air matanya. Lelaki itu menangis.

Ayra langsung berjalan ke arah Zefran dan memeluk lelaki itu dengan erat. Zefran terkejut dengan perlakuan Ayra namun dengan cepat Zefran membalas pelukan Ayra tidak kalah erat.

"Maaf." ucap Zefran lirih di dalam dekapan Ayra.

Ayra mengangguk, "Terimakasih sudah mempertemukan aku dengan ibu kandung aku."

Mereka berdua berpelukan di tengah kerumunan orang yang berlalu lalang, bahkan ada juga beberapa orang yang melihatnya tersenyum.

"Yang perlu kamu tau, aku disini masih tetap menjadi Ayra yang dulu mas, Ayra yang mencintai kamu. Sampai detik ini rasa aku ke kamu masih sama." 

"Saya akan menjadikan kamu sosok perempuan yang akan saya cintai dengan tulus, saya tidak ingin melihat kamu menangis lagi Ayra." Zefra tersenyum tipis. Ia merasa lega dan bahagia. 

Namun saat Ayra masih di dalam dekapan Zefran badannya tiba-tiba sangat lemas, darah itu muncul dan mengalir dengan cepat dari hidungnya. Perlahan-lahan tangannya melepaskan pelukan itu dan kedua matanya memejam dengan sempurna. Ayra pingsan dengan wajah yang menjadi pucat pasi.

Ayra Zahira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang