-0-
"Diusir Ay? Kenapa?" Sam tiba-tiba menepikan mobilnya, ia ingin mengetahui sebab Ayra di usir dari rumah Zefran.
Menurut Sam kini Zefran sangat jahat. Seorang suami bahkan mengusir istrinya sendiri. Bagaimana bisa?
"Aku sudah memberitahu Zahra yang sebenarnya, karena itu Zahra kecelakaan dan sekarang dia buta." Ayra langsung menundukan wajahnya, menahan dirinya untuk tidak menangis.
"Tetapi ini bukan salah kamu sepenuhnya Ay, Semua ini juga salah Zefran, dia yang tidak jujur dari awal untuk memberitahu yang sebenarnya kepada Zahra. Lupakan dia Ay, dia tidam pantes untuk kamu tangisi." Sam memandang wajah Ayra yang masih menunduk.
"Melupakan itu bukan hal mudah Sam."
"Ayra, jangan menyakiti diri kamu terus menerus seperti ini, jangan hubungi Zefran lagi. Jika memang kamu bertemu dengannya jangan berbicara dengannya lagi. Mungkin sekarang dia akan bersikap wajar dan biasa saja, tetapi nanti dia akan menyesali semua ini. Penyesalan yang sungguh mendalam akan ada, dia hanya perlu sadar dan menunggu waktunya tiba."
"Aku capek." dua kata yang keluar dari mulut Ayra itu sungguh membuat Sam sedih mendengarnya.
Sam seketika terdiam. Tidak berani berkata lagi.
"Aku hanya akan menunggu sampai kapan aku akan pergi Sam, aku akan bertemu papa, kalau aku bertemu papa aku akan memeluknya dengan erat." bibir Ayra mengukir senyuman. Sam yakin hati Ayra sakit mengatakan itu semua.
"Ayra, jangan berkata seperti itu."
"Selama ini kamu sudah hebat, kamu bahkan bisa menahan sakit dari penyakit kamu. Jangan menjadi lemah seperti ini Ayra." Sam memberikan sedikit semangat untuk Ayra.
"Aku sudah menjadi penghalang Sam."
Sam menggeleng, "Nggak Ayra. Kamu tidak menjadi penghalang."
"Aku sudah merusak masa depan Zahra."
"Dia bahkan tidak bisa melihat lagi, dan sekarang dia hanya melihat kegelapan." lanjut Ayra sambil tertawa hambar.
"Ini semua takdir Ayra, kamu sudah benar. Kamu sudah memberitahu yang sebenarnya kepada Zahra jadi jangan menyalahkan diri kamu atas semua ini. Yang seharusnya merasa bersalah itu Zefran bukan kamu." Sam meyakinkan Ayra.
"Bisa nggak ya nanti mas Zefran berubah?"
"Bisa nggak ya nanti mas Zefran mencintai aku?"
Ayra terus menerus bertanya kepada diri sendiri.
"Dia sangat mengkhawatirkan Zahra, dia begitu mencintainya. Apa benar bahwa aku begitu jahat? Apa benar Zahra lebih menderita dari aku Sam?"
Sam menggeleng, Sam sudah tidak tau mau berbicara apa lagi. Ayra sudah terlihat sangat kecewa.
"Kamu baik, kamu bukan perempuan jahat, dan jangan bilang lagi bahwa kamu penghalang dari hubungan mereka."
"Terimakasih."
"Untuk apa?"
"Kamu salah satu orang yang bilang bahwa aku bukan perempuan jahat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayra Zahira [END]
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM BACA Pernikahan yang di karenakan perjanjian dari kedua orang tua. Belum pernah bertemu dan tanpa ada benih cinta di antara keduanya. Mereka adalah Ayra dan Zefran, sifat mereka sangat berbeda. Zefran sangat ketus, dan selalu mengelu...