35. Memperbaiki Yang Sudah Hancur

22.4K 2K 517
                                    

Part ini pasti ada yang seneng deh.
-
Jangan lupa VOTE dulu
Terimakasih.

Kenapa aku bilang ada yang seneng karna antara donor mata enggaknya ada di part ini!
Yuk komen setiap paragraf biar makin semangat hihi.

Ini cara terakhir aku, yaitu melepaskan kamu.

-Zahra.

Terimakasih, terimakasih sudah membuat aku menjadi wanita mandiri, terimakasih sudah menemani aku sampai saat ini.

-Zahra.

Happy readaing~

"Berarti dia gak baik sama kamu, udah jangan di tangisin lagi." Sam mencoba menenangkan Gladis.

Gladis langsung mengangkat wajahnya dan membenarkan rambut yang menempel di wajahnya itu.

"Bener juga ya dok. Makasih ya dok, tapi gimana kalo saya ketemu di kampus sama dia?"

"Gausah lirik."

"Tapi mata saya suka ngelirik dok."

"Terserah."

"Yaudah deh terserah." celoteh Gladis.

"Kalau kamu ngelirik dia emang dia mau balik lagi sama kamu? Dia aja udah bahagia sama perempuan lain. Seharusnya nanti kamu juga begitu."

Gladis mencerna perkataan Sam, ada benarnya juga. Rendi sudah melupakannya dan sudah bahagia dengan sahabatnya. Jadi untuk apa Gladis harus memikirkan Rendi kembali.

"Saya pergi dulu."

Gladis mengangguk, "Jangan lupa ketemu lagi ya dok!" Gladis sedikit meninggikan suaranya.

Sam menoleh kebelakang, menatap Gladis dan mengangguk.

Sebenarnya Sam juga tidak tahu akan bertemu dengan Gladis atau tidak. Ia hanya mengangguk saja, namun jika takdir mempertemukannya dengan sengaja, dan mungkin ada makna dari itu semua.

•••

Keesokan harinya di siang hari baru saja Ayra ingin keluar dan menuju ruangan Zahra namun tiba-tiba Sam berada di depannya yang membuat Ayra sedikit tersentak.

"Astagfirullah Sam."

"Mau kemana?" tanya Sam menaikan satu alisnya.

"Mau bertemu Zahra."

"Zahra sudah pulang, baru aja beberapa menit dia dijemput kedua orang tua nya."

Ayra menundukan wajahnya, ada rasa sedih karena tidak dapat bertemu dengan Zahra tapi ada rasa senang juga, "Alhamdulillah, dia pasti bahagia kedua orang tuanya jemput dia."

Sam menggeleng. "Yang aku lihat wajah dia gak bahagia, dia keliatan sedih."

"Kamu serius?"

Sam mengangguk.

"Nanti sore aku pulang ya?" Ayra memasang raut wajahnya memohon.

"Gak."

"Sammmmmm."

"Nggak Ayra." tegas Sam.

Ayra Zahira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang