8. Berteman

13.8K 1.3K 111
                                    

Ayra menutup uap dengan salah satu tangannya. Sepasang matanya masih fokus melihat layar laptop. Padahal sekarang sudah pukul 00.25 tengah malam hari.

Ayra meminum susu yang sedari tadi Zefran berikan kepadanya. Gadis itu meneguknya hingga habis tak tersisa. Setelah itu Ayra sedikit mengantuk namun masih bisa ia tahan

Tanpa di sadari Ayra terlalu lelah, kedua matanya sudah terlalu lama menatapi layar laptop. Gadis itu melipat kedua tangannya di atas meja dan tertidur diruang tengah.

-0-

Zefran turun ke lantai bawah pada pukul 05.00 dini hari, berniat mengambil berkas yang tertinggal di berankas dekat televisi.

Pria itu terkejut ketika melihat istrinya sedang tertidur di ruang tengah. Zefran berfikir apakah Ayra semalaman berada disini tanpa menggunakan selimut.

Zefran melangkah mendekat lalu melihat Ayra yang terlihat sangat pulas. Sepertinya Ayra masih berada di alam mimpinya. Pria itu memghembuskan napasnya, jika tidak membangunkan Ayra maka gadis itu akan kesiangan untuk melaksanakan sholat subuh. Namun jika membangunkannya sekarang ada rasa tidak tega di hatinya. Ayra terlihat sangat nyenyak dan terlihat lelah.

"Ayra."

Satu, dua, tiga detik Ayra masih diam tidak bergerak. Mungkin Ayra tidak mendengar Zefran.

"Ayra, bangun." panggilnya lagi. Namun masih tidak ada respon dari gadis itu..

Zefran menundukkan tubuhnya lalu mengulur tangannya untuk menggoyangkan bahu Ayra.

"Ayra, bangun. Sholat dulu."

Ayra sedikit membuka kedua matanya dengan berat, ia masih sangat mengantuk sekarang. Gadis itu mendongak dengan wajah yang terlihat jelas masih mengantuk.

Ayra mendapati suaminya yang menatap dirinya dengan datar, lalu melenggang pergi begitu saja setelah memgambil beberapa berkas di dekat televisi.

Kedua matanya melebar saat sudah melihat jam yang menunjukkan pukul 05.10, astaga Ayra belum melaksanakam sholat subuh. Tanpa berlalu lama Ayra berlari menuju kamarnya untuk berwudhu dan menjalankan sholat.

Untung saja Zefran membangunkan dirinya, jika tidak Ayra akan terlarut dalam mimpinya hingga siang hari.

Jika bisa dibilang Ayra sangat menyukai tidur, ia juga seseorang yang gampang tertidur dimanapun dirinya berada. Jika tubuhnya sudah merasa lelah Ayra hanya akan tidur.

Setelah 15 menit Ayra keluar dan merapihkan laptop, serta beberapa cemilan yang ia makan tadi malam. Setelah membereskan semua itu Ayra hanya akan sarapan dengan roti tawar di olesi dengan selai cokelat.

Waktu untuk memasak mungkin tidak akan cukup, jadi Ayra memilih untuk membuatkan sarapan simpel.

Tidak lama setelah Ayra menyiapkan roti Zefran berjalan begitu saja dengan setelan jas sangat rapih. Ayra pun memanggil pria itu.

"Mas, sarapan dulu." suruh Ayra dengan nada begitu lembut.

Zefran menoleh ke arah Ayra dan menggeleng pelan. Pria itu tersenyum kecil.

"Saya akan sarapan bersama Zahra."

Setelah mengatakan itu Zefran mulai melangkah kembali.

Ayra Zahira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang