25. Pasar Malam

16.2K 1.5K 388
                                    

Mau 600+ vote lagi uwow
-
Jangan lupa VOTE nya ya♡
-
-
-

Hanya takdir Allah lah yang sangat baik, kita hanya perlu mengikuti takdir itu dengan ikhlas.

-0-

Setelah menikmati perahu, Ayra dan Zefran memilig untuk pulang karena hari sudah mulai sore bahkan menjelang malam, diperjalanan menuju mobil Ayra terus menggandeng lengan Zefran bahkan Zefran tidak menolaknya.

Ayra memasuki mobil Zefran, ia juga meminta agar tidak langsung pulang kerumah namun Ayra mengajak Zefran ke pasar malam.

Sebelumnya Ayra melihat disebuah tempat sedang ada pasar malam, dan Ayra ingin memgunjunginya bersama Zefran.

Zefran menuruti permintaan Ayra, namun ini tidak termasuk tiga permintaan Ayra tadi. Ayra tersenyum lebar saat Zefran mau untuk pergi ke pasar malam dengannya.

Hingga beberapa menit di perjalanan akhirnya mereka sampai, bahkan saat mereka tiba hari belum terlalu malam ternyata sudah sangat ramai, dan juga di pastikan banyak jajanan berjejer disana.

Ayra memekik senang melihat apa yang ada didepannya, banyak juga berbagai macam wahana permainan. Pokoknya Ayra harus menaiki semua wahana itu, Ayra menarik tangan Zefran dan menuju wahana bianglala Mereka memesan tiket terlebih dahulu dan juga mengantri pastinya. Zefran melihat tingkah Ayra pun tersenyum.

"Mas pokoknya aku mau naik semua wahana disini ya!"

Zefran menyatukan alisnya.

"Yakin semua? Itu mau naik?" tanya Zefran melirik wahana kereta yang hanya bisa di tumpangi anak kecil.

"Iya dong!"

Zefran tersenyum hangat dan menaruh tangannya di kepala Ayra lalu mengelusnya.

"Nggak bisa dong, kamu udah dewasa gak boleh naik itu nanti di omelin sama abang- abangnya."

Ayra memasang wajah cemberut dan kecewa namun ternyata kini giliran mereka berdua menaiki bianglala tersebut. Ayra langsung masuk dan juga dengan Zefran yang duduk didepannya. Bianglala yang mereka tumpangi juga sederhana, Ayra melihat-lihat pemandangan malam hari dari dalam ketika sudah berada di atas urutan paling atas.

Ayra mengeluarkan handphone nya dan mengajak Zefran berfoto, Zefran yang tadinya menolak terus di paksa oleh Ayra.

Cekrek

Satu foto yang akan diingat oleh Ayra. Difoto tersebut bahkan Zefran terlihat tersenyum, Ayra memandangi foto tersebut lalu memasukan handphone nya, pandangannya beralih lagi melihat pemandangan yang indah menurutnya. Ditambah hari sudah malam, terlihat semakin indah pastinya.

"Seseneng itu naik ini?"

Ayra mengangguk, "Seneng banget, banget, banget!!!."

Zefran tertawa pelan.

"Indah banget ya pemandangan-nya dari atas, apalagi ditemenin sama kamu mas."

"Jangan rubah sifat kamu ya mas. Tetap seperti mas Zefran yang sekarang, mas Zefran yang selalu tersenyum." pinta Ayra menatap kedua mata Zefran.

Ayra Zahira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang