2 EXTRA CHAPTER

28.2K 1.6K 128
                                    

HAI HAI
APA KABAR?
Udah lama banget, ga banget si tapi semoga masih inget cerita ini ya hihi.

Pencet bintang dulu yuk.
Lope
Lope
Lope.

Disini ada tambahan jadi ini versi lengkapnya ya,

Happy Reading!

-0-


Seorang lelaki yang sedang duduk di salah satu caffe dengan terus melirik jam yang melingkar ditangannya. Ia terus melirik jam tangan dengan terus melihat sekeliling, lelaki itu sedang menunggu seseorang.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Zefran memandang Sam yang tersenyum kepadanya.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Zefran to the point.

Sam menghela napasnya, "Sebelumnya saya minta maaf karena saya baru memberitahu kamu tentang ini."

Zefran bingung, ia tidak paham apa yang di maksud oleh Sam.

"Maksudnya?"

"Waktu ambulanc membawa Ayra kerumah sakit, ada yang kamu tidak ketahui. Beberapa jauh hari sebelumnya Ayra pernah meminta satu hal kepada saya."

"Satu hal yang orang lain tidak tau selain saya." imbuhnya.

Zefran menunggu Sam untuk berbicara lagi, ia sangat penasaran apa yang Ayra minta kepada Sam.

"Kata Ayra, dia ingin mendonorkan kedua matanya untuk orang yang buta saat ia sudah meninggal."

"Tepat saat Ayra meninggal ada pasien wanita yang mengalami kecelakaan hingga kedua matanya tidak bisa melihat lagi."

"Dan saat inilah kedua mata Ayra berada di wanita itu." kata Sam menatap Zefran.

Zefran terdiam, mengapa setelah dua tahun Sam baru memberitahunya? Setelah sekian lama dirinya baru mengetahui hal yang menurutnya tidak biasa.

"Kenapa kamu baru membertitahu saya hal ini?" tanya Zefran dengan bibir gemetar.

"Maaf, awalnya Ayra meminta saya untuk tidak memberitahu siapapun. Tapi saya tidak bisa, saya rasa saya harus memberitahu kamu yang sebenarnya."

Zefran mengedipkan matanya beberapa kali menahan air mata yang akan turun.

"Siapa wanita yang mendapatkan donor mata itu?"

"Namanya Haira, wanita itu juga berhijab. Yang saya tahu dia juga seorang guru." jelas Sam yang mendapat anggukan oleh Zefran.

Zefran memikirkan bagaimana dirinya menemukan wanita bernama Haira. Apalagi sudah 2 tahun lamanya, kemungkinan ia menemukan Haira hanya kecil. Bisa saja Haira sudah pindah atau tinggal jauh dari tempatnya saat ini.

"Apa kamu tau dimana dia sekarang?"

"Saya tidak tau dimana dia, sudah dua tahun."

Zefran menghela napasnya berat.

"Zico, saya tidak menyangka dia melakukan hal itu ketika sudah berbuat kejahatan."

Sam menyeruput minumannya, ia masih tidak menyangka saja. Selama 2 tahun polisi mencari keberadaan Zico. Lelaki itu sangat sulit untuk di lacak. Dan beberapa bulan lalu Zico di temukan tewas alias bunuh diri di sebuah apartemen.

Tubuh lelaki itu juga sudah seperti membusuk.

"Sam, saya pamit dulu. Terimakasih sudah memberitahukan hal ini kepada saya."

Ayra Zahira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang