Semuanya mulai membaik, namun waktu semakin cepat berlalu.
Terimakasih,
meskipun kamu tidak akan mencintaiku namun terimakasih sudah menjadi bagian dari hidup aku.~
Dia sangat mirip dengannya. Namun aku harus sadar bahwa dia orang yang berbeda dan tidaklah sama.
Meskipun sikap dan hal lainnya sama namun dia bukanlah Clara. Dan aku harus sadar bahwa Clara sudah pergi. Dia tidak disini, yang mirip dengannya hanyalah orang lain.
Dan aku tidak ingin dekat dengannya hanya karna menganggap mereka berdua mirip.
~
Happy reading!
Jangan lupa VOTE dlu yuhu!________________
Sudah satu minggu Ayra belum sadar dan satu minggu Zefran terus menerus mengunjungi rumah sakit. Bahkan terkadang ia menginap disana dan setelah itu pulang kerumahnya untuk mengganti pakaian baru ia menuju kantor. Lelaki itu bahkan seringkali telat makan membuat perutnya terkadang sering merasa sakit.
Dan saat ini Zefran terus menerus mendapatkan pesan dari Zico. Pesan akan membuatnya menderita bahkan permainan yang menyeramkan yang di rencanakan oleh Zico. Sungguh gila fikir Zefran. Lelaki itu sangat menyeramkan jika sudah seperti ini.
Zico juga merupakan teman SMA-nya dulu, dan memang dari dulu Zico selalu iri dengan Zefran entah masalah nilai ataupun hal lainnya.
Di siang hari yang cukup cerah Zefran kembali lagi kerumah sakit untuk menemui Ayra. Ia harap berharap hari ini Ayra akan membuka matanya. Ia sudah sangat ingin melihat gadis itu membuka matanya dan senyuman-nya.
Zefran berjalan dengan pakaian rapihnya. Ia berhenti sebentar saat sudah berada di depan pintu dan menghela napasnya berat.
Pintu itu terbuka menampakan Ayra yang masih tertidur dengan tenang dan hanya ada suara alat medis disana.
Zefran mulai melangkah masuk, ia menatap Ayra sebentar lalu duduk di samping Ayra namun ia melihat air mata yang keluar dari mata Ayra. Dengan cepat Zefran mengelap air mata itu dengan lembut dan tersenyum. Entah mengapa Ayra selalu mengeluarkan air matanya disaat dirinya tiba dan berada di dekatnya.
Zefran sadar semua yang sudah ia lakukan sangatlah jahat dan memang sangat sulit di maafkan. Apalagi dirinya sudah beberapa kali membuat Ayra menangis ia tahu itu. Namun kini ia ingin memperbaiki dari awal dan waktunya hanya sedikit.
Penyesalan itu benar-benar ada saat ini, ia tidak menyangka akan menjadi sesulit ini sekarang. Semuanya sudah sulit untuk memperbaiki supaya seperti semula.
Namun cinta pertama sangat sulit ia lupakan. Sangat sulit untuk menghapus cinta itu, Zefran segera membuang fikiran itu. Bukan untuk memikirkan masa lalunya, ia harus memikirkan Ayra saat ini.
Zefran memejamkan kedua matanya dan ia genggam tangan Ayra. Namun tiba-tiba jemari Ayra bergerak walaupun hanya sebentar tetapi Zefran sadar dan merasakan itu.
Ia menatap wajah Ayra.
"Ayra? Kamu denger suara aku?"
Tidak ada jawaban saat itu, Zefran mendekatkan tubuhnya mendekat ke arah Ayra.
"Hei? Kamu denger suara aku kan?" tanyanya dengan penuh harapan.
Tepat saat itu Sam masuk, dengan melihat Sam yang memasuki ruangan membuat Zefran beranjak dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayra Zahira [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA Pernikahan yang di karenakan perjanjian dari kedua orang tua. Belum pernah bertemu dan tanpa ada benih cinta di antara keduanya. Mereka adalah Ayra dan Zefran, sifat mereka sangat berbeda. Zefran sangat ketus, dan selalu mengelu...