27. Permintaan Pertama

14.1K 1.6K 302
                                    

Jangan lupa VOTE dulu yukLope lope lope pokoknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa VOTE dulu yuk
Lope lope lope pokoknya

Makasih banyak yang udah baca sampe part ini jujur aku kira aku gabakal bisa nulis sampe chapt ini.

Makasih banyak juga buat yang udah kasih support!♡

-

Untuk hatimu ku kan bertahan
Sebentuk hati yang ku nantikan
Hanya kau dan aku yang tahu
Arti cinta yang tlah kita punya.

|untukmu aku bertahan~

Dia akan menjadi cinta pertama dan terakhir didalam hatiku.
Terimakasih sudah menjadi hal yang terindah bagiku.

- Ayra Zahira

-0-

Langkahnya membawa masuk dirinya kedalam rumah. Hembusan napas berat terdengar.

Perutnya pun berbunyi, menandakan bahwa dirinya lapar.

Karena tadi dirinya tidak jadi memakan bakso, akhirnya Ayra memilih memasak sedikit makanan untuk mengganjal perutnya supaya tidak sakit nantinya. Hal yang mudah yaitu hanya membuat mie instan.

Akhirnya Ayra memilih mie instan kuah lalu memberikan beberapa sayuran, telur dan beberapa potong bakso serta cabai.

Menurut Ayra jika mie instan tidak menggunakan cabai rasanya akan hambar. Terlebih Ayra adalah penyuka makanan pedas, sudah di pastikan harus ada cabai atau saos.

Ayra memandangi mie instan dengan senyuman di wajahnya. Terlihat sangat nikmat tentunya.

Gadis itu segera duduk lalu mulai memakan dengan perlahan.

Seketika jemari tangannya meremas kepalanya, sakit itu. Sakit itu kembali menjalar di kepalanya lagi.

Ayra meringis kesakitan sambil meremas kepalanya dengan sedikit kuat, mengapa harus datang di waktu tiba-tiba?

"Beri aku beberapa waktu untuk bertahan." katanya dengan air mata yang akan turun namun ia tahan.

Setelah rasa itu mulai hilang Ayra menatap mie instan di depannya, belum habis setengah namun Ayra sudah tidak ingin memakannya lagi. Rasa ingin memakannya sudah hilang dengan seketika.

Tidak lama setelah itu Zefran memasuki rumahnya dengan membawa bunga yang tadi ia kasih kepada Ayra. Untungnya saja Zahra tidak pulang menaiki mobil Zefran, jika Zahra pulang dengan Zefran sudah dipastikan Zahra akan tahu bunga itu bukan untuk nya melainkan untuk perempuan lain, karena  tertulis nama Ayra Zahira di suatu kertas yang menempel disana.

Ayra Zahira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang