JANGAN LUPA VOTE NYA YA :3
YUK 1k+ VOTE
-
-
-
Malamnya Rere mengantarkan Ayra pulang dengan selamat sampai kerumahnya. Tadinya Rere hanya berdiam ketika di dalam mobil. Namun itu salah, tidak seharusnya Rere mendiamkan Ayra.Alhasil mereka mengobrol seperti biasa, namun agak sedikit canggung di antara keduanya.
Kini Ayra berdiam di depan pintu saat sudah memastikan Rere pergi. Kini jam menunjukkan pukul 23.14 malam hari.
Gadis itu menarik napasnya dalam-dalam lalu membuka pintu yang tidak terkuci itu.
Ayra melangkah masuk, tanpa sengaja bertemu Zefran yang sedang fokus terhadap laptopnya. Zefran sadar akan kehadiran Ayra, lelaki itu bahkan langsung menoleh. Melihat Ayra yang akan masuk kedalam kamar.
Apakah Ayra akan menjauh darinya? Sikapnya berbeda. Tanpa ada sapaan atau tanpa bertanya kepada Zefran, biasanya Ayra akan mendekat lalu bertanya.
"Ayra, pulang larut malam sekali. Dengan siapa?" tanya Zefran dengan nada tidak seperti biasanya. Kini sedikit halus.
Ayra yang habis keluar dari kamar dan kini sedang memegang gelas pun mendongak. Menatap kedua manik Zefran tanpa berniat menjawab.
Jika bisa di bilang di dalam lubuk hatinya yang sangat dalam Ayra ingin menjawabnya.
"Kamu masih marah sama saya?"
Satu detik, dua detik masih tidak di jawab oleh Ayra.
"Sudah makan malam? Jika belum makan, tadi saya membeli nasi goreng satu untuk kamu."
Pandangan Ayra terarah pada bungkus nasi goreng di meja makan.
"Nggak perlu." jawab Ayra.
"Mubazir." celetuk Zefran.
"Aku nggak minta kan?"
Zefran beranjak dari duduknya. Memang benar Ayra tidak memintanya, namun Zefran hanya takut nanti gadis itu pulang belum makan dan tidak ada makanan di meja.
"Kamu mau menjauhi saya, iya?"
Ayra menggeleng.
"Lalu? Mengapa sikap kamu seperti ini." Zefran berjalan mendekat.
"Ini kan yang kamu mau mas. Aku mau tidur." Ayra melenggang pergi masuk kedalam kamar.
Zefran pun merasa sedikit bersalah, sepertinya Ayra belum memaafkannya. Memang ini yang ia mau, Ayra menjauh darinya. Akan tetapi mengapa sekarang Zefran seperti merasa kesepian? Biasanya Ayra selalu berbicara, menanyakan beberapa hal kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayra Zahira [END]
Подростковая литератураFOLLOW SEBELUM BACA Pernikahan yang di karenakan perjanjian dari kedua orang tua. Belum pernah bertemu dan tanpa ada benih cinta di antara keduanya. Mereka adalah Ayra dan Zefran, sifat mereka sangat berbeda. Zefran sangat ketus, dan selalu mengelu...