JANGAN LUPA VOTE DULU OKE?
MAKASIIIII UWUWW
-
-
-
Setelah pulang dari rumah Zahra tadi siang, dan sampai hari sudah menjelang malam. Ayra merenung di dalam kamarnya, banyak hal yang terus memutar di kepalanya sekarang.
Semakin kesini jalannya semakin buntu, Ayra bingung harus terus melangkah atau berhenti saja. Namun jika berhenti itu berarti dirinya harus mengajukan perceraian.
Belum saja satu bulan rumah tangganta berjalan, bagaimana nanti pendapat dari orang sekitar. Terutama Rere, orang tua Zefran.
Tidak. Ayra tidak akan mengambil langkah untuk berhenti, Ayra akan terus berjalan kedepan.
Ayra sering bilang kepada banyak orang untuk tidak menyerah dalam hidup dan terus berjalan. Namun mengapa dirinya sendiri tidak bisa menahan? Mengapa dirinya sendirilah yang tidak kuat.
Terkadang menyemangati seseorang itu hal yang mudah, namun untuk menyemangati diri sendirilah yang sulit.
Karena tidak ada yang tau tentang diri kita. Banyak orang tau bahwa kita adalah sosok penghibur, namun nyatanya kita sendiri butuh support dari seseorang untuk bertahan.
Dan sepertinya Zefran sudah mulai baik akhir-akhir ini.
Tok ... tok ... tok.
Suara ketukan pintu terdengar, Ayra segera membuka pintu kamarnya. Menampakan sosok suaminya saat ini.
"Ada ap–"
"Kamu kerumah Zahra?" potong Zefran seraya menatap lekat perempuan yang di depannya sekarang.
Ayra mengangguk. Bahwa itu benar.
"Memangnya ada apa?"
"Kamu tidak memberitahukan yang sebenarnya kan?"
Ayra menggeleng, mengapa Zefran seperti curiga kepadanya.
"Kamu curiga sama aku?"
Zefran menghela napas kasar.
"Sifat Zahra berbeda, dia menjadi lebih pendiam tadi. Saya fikir kamu memberitahu hal yang seharusnya Zahra tidak ketahui."
"Zahra berhak mengetahui kebenaran itu!" sergah Ayra.
Zefran menatap tajam ke wajah Ayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayra Zahira [END]
Genç KurguFOLLOW SEBELUM BACA Pernikahan yang di karenakan perjanjian dari kedua orang tua. Belum pernah bertemu dan tanpa ada benih cinta di antara keduanya. Mereka adalah Ayra dan Zefran, sifat mereka sangat berbeda. Zefran sangat ketus, dan selalu mengelu...